Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Kupang Muhammad Saleh |
Ambon, Dharapos.com – Ketua
Pemuda Muhammadiyah Kota Kupang Muhammad Saleh menegaskan bahwa pemuda memiliki
peran penting dalam meredam radikalisme, terutama menjelang Pemilu 2024.
Menurutnya, paham radikal saat
ini marak disiarkan melalui media sosial.
“Isu ini telah menjadi sorotan
utama dalam dunia politik hingga kehidupan masyarakat, dan seringkali digunakan
untuk kepentingan politik maupun politisasi,” tutur Muhammad Saleh.
Ia mengimbau agar organisasi
pemuda lintas agama membangun kerjasama yang baik dengan masyarakat umum,
terjun langsung ke tengah masyarakat untuk memberikan pencerahan dan aktif
memberikan ajakan melalui poster atau spanduk melawan paham radikal yang
menyebar.
Isu radikalisme, sambung Saleh,
sering muncul dari latar belakang sosial dan ekonomi yang kompleks. Kritiknya terhadap pendekatan yang hanya fokus
pada aspek agama atau ideologi menjadi sorotan penting.
“Pendekatan yang holistik, dengan
mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, dan pendidikan, perlu diterapkan dalam
upaya pencegahan radikalisme,” dorongnya.
Tokoh Muhammadiyah Kupang ini
menegaskan bahwa pencegahan harus berbasis inklusi, bukti, dan berfokus pada
pencegahan, melibatkan pemerintah, TNI – Polri, pemimpin partai politik, dan
masyarakat termasuk pemuda guna menjunjung tinggi hak asasi manusia dan
persatuan dalam kerangka kepentingan bersama.
Senada, Indra Ramadhan selaku
Ketua Himapala Universitas Muhammadiyah Kupang menyebut gerakan radikal terorisme
berpotensi tumbuh subur menjelang Pemilu.
“Pada Pemilu 2014 dan 2019 lalu
kelompok radikal menjadikan gelaran pesta demokrasi untuk memperjuangkan
cita-citanya mengganti Pancasila dengan Sistem Khilafah,” akuinya.
Indra menekankan jika sikap intoleran
tidak ditangani dengan baik akan berpotensi berkembang menjadi radikalisme yang
pada akhirnya dapat membawa pada tindakan terorisme.
“Pola yang sering dipakai adalah
dengan menggunakan politik identitas, memproduksi hoaks, menebarkan kebencian
hingga politisasi agama. Semua itu dijadikan bahan bakar untuk meraih dukungan
elektoral,” lanjutnya.
Olehnya itu, menurut Indra,
penting bagi generasi muda untuk mengenali ciri-ciri orang atau kelompok yang
menganut paham radikal.
Hal ini dikarenakan masa depan
Indonesia berada di kalangan generasi muda, khususnya dalam menghadapi
Indonesia Emas 2045.
Ia pun mengajak para generasi
muda berpartisipasi aktif mewujudkan pesta demokrasi yang bebas dari
radikalisme dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan, toleransi,
dan persatuan dalam Pemilu 2024.
(dp-53)