![]() |
Mayjen TNI. Fransen G. Siahaan |
Jayapura, Dharapos.com
Pangdam XVII Cendrawasih, Mayjen TNI. Fransen G. Siahaan mengungkapkan kondisi keamanan kota Jayapura saat upacara peringatan kembalinya Papua ke pangkuan NKRI berjalan aman dan tidak ada hal-hal yang menonjol.
Demikian pernyataannya kepada puluhan wartawan usai menghadiri upacara peringatan kembalinya Papua ke Pangkuan NKRI, Jumat (1/5) di Taman IMBI, yang berada di pusat Kota Jayapura.
Pangdam mengakui sangat merespon sambutan yang disampaikan Walikota Jayapura DR. Benhur Tommi Mano, MM dalam upacara yang telah diperingati bersama secara luar biasa sebagai sebuah momentum yang telah dibuat.
“Agar semua masyarakat mengetahui jelas bahwa inilah Indonesia khususnya di tanah Papua untuk dapat mereview kembali bagaimana perjuangan pahlawan-pahlawan Papua yang telah mendahului kita sehingga hasilnya sekarang telah kita nikmati bersama,” tandasnya.
Walikota, lanjut Pangdam selaku Irup telah menyampaikan sambutan yang luar biasa,dan ini akan menjadi satu pembangkit semangat kepada generasi penerus untuk melanjutkan cita-cita para pahlawan.
Pandam juga menyampaikan apresiasi yang tinggi atas apa yang telah di buat Walikota pada upacara peringatan kembalinya Papua ke pangkuan NKRI dimana kota Jayapura merupakan Central of Graffity Indonesia khusus di wilayah timur dan semua suku di Indonesia ada di kota ini.
“Kepemimpinan Bapak Walikota telah membawa suasana damai, sejuk, indah serta kota Jayapura yang bersih,” cetusnya.
Pada kesempatan yang sama, Pangdam juga menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Walikota atas apa yang telah diperbuat bagi masyarakat kota Jayapura.
Olehnya itu, Pangdam mengajak seluruh elemen masyarakat maupun TNI/Polri untuk kembali membangkitkan semangat para pahlawan asal Papua demi membangun negeri ini.
“Karena kita adalah komponen kekuatan bangsa dan dalam Undang-Undang TNI sebagai komponen yang utama dalam pertahanan Negara, maka dalam kondisi tertib sipil Walikota adalah sebagai komponen utama di dalam membangun untuk mewujudkan kesejahteraan bangsa Indonesia khususnya di kota Jayapura dan tanah Papua pada umumnya,” pungkasnya.
Ketika disinggung wartawan bahwa kenyataan masih banyak masyarakat yang belum mengakui kembalinya Papua ke NKRI, diakui Pangdam bahwa itu adalah fakta.
“Fakta sejarah dimana-mana di dalam negara manapun bahkan situasi di dunia saat ini, pasti banyak yang komplain,” akuinya.
Apalagi saat ini, lanjut Pangdam, Indonesia dan Papua dalam keadaan yang damai bila dibanding dengan negara-negara lain di dunia seperti Yaman, Suriah maupun negara lainnya yang masih hidup dalam konflik antara sesama anak bangsanya.
“Sehingga patut disyukuri bahwa apa yang dicita-citakan pahlawan kita telah dilanjutkan oleh pemimpin muda saat ini sehingga tercipta satu kedamaian yang kita rasakan,” lanjut dia.
Perwira dua bintang ini menambahkan pula bahwa Papua diwaktu dulu mengalami berbagai kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan sehingga siapa pun manusia pasti ingin menuntut lebih sejahtera.
“Hal ini merupakan satu tantangan bagi semua pimpinan steakholder yang ada, baik itu Pemerintah kota/kabupaten maupun Provinsi serta kerja keras TNI dan Polri untuk membantu Pemerintah provinsi, kabupten dan kota dalam mengawal kebijakan sehingga tercipta satu kesejahteraan yang di harapkan,” tutupnya.
(Harlet)