![]() |
Penyerahan KST oleh Sekda MTB Pieterson Rangkoratat kepada 4 perwakilan peternak secara simbolis |
Saumlaki, Dharapos.com
Dinas Pertanian Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kamis (27/4) menggelar Lauching Kartu Sehat Ternak bagi para peternak di desa Ilngei dan Wowonda, kecamatan Tanimbar Selatan.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Lodewyk Thomiesen Noya menjelaskan bahwa pemberlakuan Kartu Sehat Ternak (KST) merupakan inovasi baru sebagai implementasi dari upaya peningkatan pelayanan kesehatan bagi hewan.
“Inovasi ini mungkin baru pertama kali di Provinsi Maluku. Maksud dan tujuan dari penggunaan KST ini adalah mempermuda petugas dalam melakukan pencatatan (recording), Pembinaan, tahapan pelayanan, mempermudah pengontrolan kesehatan hewan dan mendapatkan data akurat populasi ternak sapi, kambing dan babi” katanya.
Selain itu, pemberlakuan KST dapat mendorong peningkatan nilai jual ternak sebagai akibat dari kualitas kesehatan ternak layak konsumsi.
Lodewyk menyebutkan bahwa KST tersebut akan diluncurkan bagi seluruh pemilik ternak pada 10 kecamatan di MTB, dimana awalnya dikhususkan penerbitannya bagi peternak desa Wowonda dan Desa Ilngei yang berjumlah 327.
“Saat penyerahan secara simbolis itu ada 4 orang, tetapi nanti akan diberikan 303 KST bagi peternak babi di desa Wowonda dan Ilngei, sementara peternak sapi di Wowonda mendapat 16 KST dan 8 KST untuk peternak sapi di Ilngei” bebernya.
Kegiatan yang dilaksanakan di balai desa Wowonda itu selain dihadiri oleh pemerintah dua desa dan masyarakat serta pemerintah kecamatan setempat, hadir pula sejumlah pimpinan SKPD, staf ahli bupati, ketua komisi B DPRD MTB dan Sekretaris Daerah MTB, Piterson Rangkoratat.
Dalam sambutannya, Rangkoratat mengakui jika peluncuran KST tersebut merupakan inovasi baru dan baru pertama kali diluncurkan di MTB.
“Itu berarti, Dinas Pertanian telah melakukan sebuah terobosan baru dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan terhadap hewan ternak yang ada di masyarakat, walaupun masih terbatas pada jenis ternak sapi, kambing dan babi” kata Sekda.
Sekda mengakui jika selama ini masih banyak keterbatasan sarana dan prasarana penunjang peternakan, kurangnya minat usaha peternakan,serta rendahnya jumlah atau tingkat populasi ternak di MTB jika dibandingkan dengan daerah lain. Untuk itu, Pemerintah Daerah MTB tetap medorong berbagai peningkatan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada demi perubahan dimasa mendatang.
Kepada masyarakat pemilik ternak, Sekda berharap agar dapat memanfaatkan KST tersebut dengan baik karena kartu tersebut dapat mempermudah masyarakat dalam memperoleh informasi serta pelayanan ternak, guna kemajuan dan keberhasilan serta kemandirian usaha ternak.
“Dengan keberhasilan usaha peternakan ini, itu berarti bapak dan ibu peternak telah turut terlibat secara aktif dan nyata dalam membantu Pemerintah Daerah MTB mensukseskan program pembangunan sector pertanian, khususnya subsector peternakan guna mewujudkan ketahanan panga nasal hewani di MTB” pungkasnya.
(dp-18)