Ambon, Dharapos.com – Penjabat Sekretaris Daerah Sadali Ie sekaligus selaku Wakil Ketua Tim
Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Maluku membuka dengan resmi Rapat
Koordinasi (Rakor) TPPS Tahun 2022 di Provinsi Maluku, Selasa (13/12/2022).
Bertempat di Swisbell Hotel Ambon, pembukaan ditandai dengan
pemukulan tifa oleh Sekda didampingi Inspektur Wilayah II BKKBN RI Sunarto,
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Charles Brabar dan Ketua Pokja III TP
PKK Provinsi Maluku, Nita Bin Umar.
Rakor TPPS tersebut dalam rangka Evaluasi Program Percepatan Penurunan
Stunting Tingkat Provinsi Maluku Tahun 2022, juga dihadiri Kepala dinas/badan
lingkup Pemerintah Provinsi yang tergabung dalam TPPS Provinsi Maluku.
Gubernur Murad Ismail dalam sambutan tertulis yang
disampaikan Sekda mengatakan, sebagaimana diatur dalam Pasal 25 Peraturan
Presiden Nomor 72, Pemerintah Daerah melalui TPPS baik kabupaten/kota maupun
Provinsi Maluku secara berjenjang melakukan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
terhadap pelaksanaan program-program percepatan penurunan stunting.
“Tanpa terasa, kita sudah berada pada semester terakhir
dari tahun 2022, yang juga adalah semester terakhir dari implementasi Rencana
Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI) tahun 2022.Dan saat ini
adalah momentum yang tepat untuk kita melakukan evaluasi sudah sejauhmana kita
memenuhi tanggungjawab mencapai target-target kinerja kita yang diukur dengan
pencapaian berbagai indikator yang telah diatur baik di dalam Peraturan
Presiden Nomor 72 tahun 2021 maupun RAN PASTI,” terang Sekda.
Berkaitan dengan evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan
program-program percepatan penurunan stunting, Sekda mengatakan, sesuai arahan
dari Kementrian Dalam Negeri dan BKKBN RI, TPPS Provinsi Maluku dan
kabupaten/kota di Maluku telah menyampaikan laporan pencapaian kinerja semester
I, yakni pada kurun waktu Januari sampai
degan Juni melalui Dirjen Bangda.
“Dan pada tanggal 2 Desember 2022, Provinsi Maluku
tercatat sebagai provinsi kedua yang menyampaikan laporan TPPS provinsi dan
semua kabupaten/kotanya. Artinya, pelaporan kita untuk semester I telah tuntas.
Walaupun, ada banyak kekurangan yang perlu dibenahi pada pelaporan semester 2
nantinya,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, untuk tingkat provinsi, yang diberikan
tanggungjawab 11 indikator percepatan
penurunan stunting. Dari jumlah tersebut sebnyak 5 indikator yang sudah
mencapai 100%, yakni yang berkaitan dengan pelaksanaan aksi konvergensi,
pengintegrasian program percepatan penurunan stunting dalam dokumen perencanaan
dan penganggaran daerah, keamanan pangan untuk mendukung percepatan penurunan
stunting, implementasi sistem data surveilans gizi elektronik dalam pemantauan
intervensi gizi untuk penurunan stunting, serta pelaksanaan pemantauan dan
evelauasi.
Sedangkan 5 indikator lainnya masih harus dikejar,
diantaranya adalah menyangkut persentase pemerintah daerah kabupaten/kota yang
meningkatkan alokasi anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk percepatan
penurunan stunting, dimana belum semua kabupaten/kota mencapai target ini,
sehingga prosentase capaian untuk indikator ini barulah berada pada angka 27
persen.
“Angka ini masih sangat jauh dari target 100% yang
harus dicapai pada tahun 2022 ini,” imbaunya.
Untuk itu, ia berharap adanya keterpaduan sinergitas lintas
sektor, adanya penyelarasan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan
dan pengendalian semua program yang dimiliki oleh tiap OPD terkait, untuk
sejalan dengan tuntutan Perpres 72/2021 dan RAN PASTI.
Kendati demikian, dirinya memberikan apresiasi kepada semua
pihak yang sudah memberikan kerja-kerja nyatanya untuk percepatan penurunan
stunting; seperti, akademisi, media, swasta dan mitra pembangunan lainnya.
“Saya juga berharap melalui pelaksaan rakor ini TPPS
Provinsi Maluku dan pihak-pihak terkait dapat melakukan evaluasi terhadap
pelaksanaan program percepatan penurunan stunting, kemudian mengidentifikasi
dan mencari solusi atas berbagai kendala dan hambatan yang ditemui di lapangan
beserta dengan rekomendasi-rekomendasi yang harus dilakukan dalam upaya
mengejar target dari semua indikator percepatan penurunan stunting 2022,”
pungkasnya.
(dp-53)