![]() |
Luther Rahayaan |
Langgur, Dharapos.com
PT PLN (Persero) Cabang Tual dalam hal ini PLN Ranting Elat diduga menipu warga masyarakat Kei Besar (Keibes) Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara.
Pasalnya, menjelang dua bulan berjalan, listrik di wilayah tersebut mengalami pemadaman namun anehnya, warga tetap diharuskan membayar biaya tagihan rekening listrik. Parahnya lagi, nilai yang harus dibayar bisa berlipat kali ganda.
Kepada Dhara Pos, Sabtu (24/10), salah satu Aktivis Muda Kota Tual – Malra, Luther Rahayaan mempertanyakan kinerja PT. PLN (Persero) Tual dalam hal ini Ranting Elat terkait pelayanan kepada masyarakat di Keibes Selatan.
“Fakta yang kami temui di lapangan lampu sudah dua bulan ini tidak menyala, tapi anehnya pembayaran tagihan pada rekening listrik meningkat, ada yang ratusan ribu bahkan puluhan ribu sementara pemakaian di rumah seperti biasanya,” bebernya.
Belum lagi, biaya beban yang seharusnya di bayar 3000 atau 4000 rupiah tapi sekarang malah mereka harus membayar sebesar 6000 rupiah.
“Jadi, jika dikalikan dengan ribuan rumah, maka hasil tagihan yang diperoleh bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta. Inikan sama saja dengan PT PLN telah melakukan pembohongan publik,” kecam Rahayaan.
Bila perlu, lanjut dia, untuk lebih jelas lagi, petugas Kepolisian, Kejaksaan, bersama petugas dari PT PLN Tual bersama-sama turun lapangan guna memastikan soal pengaduan yang disampaikan warga masyarakat Keibes Selatan.
“Jangan sampai di biarkan kerja mafia seperti ini terjadi menimpa warga masyarakat. Karena akan merusak citra PT PLN sendiri. Faktanya di wilayah Kei Besar Selatan, warga dijadikan lahan bisnis,” cetusnya.
Ditegaskan pula, hampir setiap pejabat desa serta perangkat desa Keibes Selatan menyesalkan kinerja PT. PLN.
“Makanya, pimpinan PT PLN harus segera turun tangan mengatasi persoalan ini,” tegasnya.
(dp-20)