Politik dan Pemerintahan

PUPR Maluku : Jalan Batu Tagepe Rusak Akibat Tingginya Curah Hujan

16
×

PUPR Maluku : Jalan Batu Tagepe Rusak Akibat Tingginya Curah Hujan

Sebarkan artikel ini

Jalan lapen Batu Tagepe Bt Mrh
Jalan lingkungan di Batu Tagepe, Desa Batumerah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon dalam kondisi rusak

Ambon, Dharapos.com – Musim penghujan yang berlangsung dalam
beberapa bulan terakhir ini, ternyata berdampak juga pada kondisi beberapa ruas
jalan raya.

as

Salah satunya, di wilayah Batu Tagepe, Desa Batumerah,
Kecamatan Sirimau, Ambon, ruas jalan yang sementara dikerjakan mengalami
kerusakan beberapa meter.

“Ruas jalan yang sementara dibangun itu mengalami kerusakan
di sejumlah titik berupa cacat permukaan (sisintegration) akibat tingginya
curah hujan di Kota Ambon,” demikian diungkapkan Kepala Bidang Cipta Karya
Dinas PUPR Maluku, Nurul Sopalauw.

Menurut dia, intensitas curah hujan yang tinggi tersebut
sangat berpengaruh pada kualitas pekerjaan jalan yang sementara dikerjakan.

“Intensitas curah hujan yang tinggi beberapa bulan ini,
turut berdampak pada kerusakan jalan dimana-mana,” ungkapnya.

Dikatakannya, jalan lingkungan (lapen) di Kecamatan
Sirimau dikerjakan pada tujuh lokasi dengan total panjang sekitar tiga
kilometer.

Lokasi terakhir di daerah Batu Tagepe, dikerjakan kurang
lebih 900 meter.

“Sekitar 25 meter mengalami cacat permukaan dikarenakan
setelah pekerjaan pelapis aspal dilakukan, terjadi curah hujan yang
tinggi,” jelasnya.

Masih menurut Nurul, curah hujan yang tinggi beberapa bulan
ini, juga menyebabkan bencana alam di sejumlah kawasan di Ambon, yakni banjir
lonsor, serta ambruknya jembatan dan talud di sejumlah daerah.

“Kondisi alam ini tidak bisa kita hindari,” imbuhnya.

Jalan lapen Batu Tagepe Nurul S
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Maluku, Nurul Sopalauw

Namun, dijelaskannya, pekerjaan proyek yang diambil dari dana
Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari Perseroan Terbatas Sarana Multi
Infrastruktur (PT SMI/Persero) itu, saat ini masih dalam masa pemeliharaan.

“Jadi kalau terjadi kerusakan akibat bencana alam, kami
akan langsung berkoordinasi dengan pihak penyedia jasa agar segera dilakukan
perbaikan,” paparnya.

Terkait hal ini, Nurul menyatakan, untuk kerusakan yang
terjadi masih bisa diperbaiki dengan biaya yang tidak terlalu besar.

Dia menyebutkan, perbaikan akan tetap dilakukan di permukaan
jalan yang rusak.

Pekerjaan ini, lanjut Nurul, masih berjalan sesuai kontrak
pekerjaan. Masih ada tahap masa pemeliharaan selama enam bulan.

“Apalagi kerusakan yang terjadi ini disebabkan karena
faktor alam, dan masih bisa diperbaiki karena masih ada masa pemeliharaan. Ini
menjadi tanggungjawab penyedia,” tukasnya.

(dp-19)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *