Langgur, Dharapos.com – Angka penderita stunting di
Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) dilaporkan terus mengalami penurunan.
Hal itu mengacu pada data tingkat penderita stunting sejak
2018 mencapai 30,01 persen lalu kemudian menurun di 2022 ini hingga 18,55
persen.
Demikian disampaikan Sekretaris Daerah selaku Ketua Tim
Penanganan Stunting Malra M. Yani Rahawarin pada giat Rembuk Stunting Aksi ke
3 yang berlangsung di ruang rapat Bupati
setempat, Jumat (1/7/2022).
“Jadi, penanganan stunting di Kabupaten Maluku Tenggara
terus mengalami penurunan dimana tingkat penderita stunting sejak 2018 mencapai
30,01 persen dan terhitung sampai 2022 ini sudah mencapai 18,55 persen,”
rincinya.
Menurut Sekda, capaian ini menjadi prestasi besar penanganan
stunting di Malra karena sebelumnya menjadi yang terbaik di Provinsi Maluku
pada 2020.
“Dan diulang lagi pada 2021 untuk Aksi ke 58 yang
dilaksanakan Pemerintah Provinsi Maluku. Semua ini diperoleh atas komitmen dan
kerjasama berbagai pihak untuk penanganan stunting,” tandasnya.
Lebih lanjut jelas Sekda, Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
melalui Tim Penanganan Stunting Malra telah melaksanakan Rembuk Stunting Aksi
ketiga dari delapan aksi yang wajib dilakukan.
Hal itu dilakukan dalam rangka percepatan penurunan stunting yang diwujudkan melalui konvergensi,
intervensi stunting yang terintegrasi.
Adapun tujuan dari Rembuk Stunting ini adalah,
Pertama, untuk menyampaikan hasil analisis situasi dan
rancangan rencana kegiatan intervensi
penurunan stunting kabupaten secara integrasi.
Kedua, mendeklarasikan komitmen Pemerintah daerah dan
menyepakati rencana kegiatan intervensi
penurunan stunting.
Dan ketiga, membangun komitmen publik dalam kegiatan
pencegahan dan penurunan stunting secara terintegrasi.
“Maka output yang diperoleh, yaitu komitmen penurunan
stunting serta Rencana Intevensi Gisi
yang telah disepakati oleh lintas sektor dapat dilaksanakan pada tahun berjalan,”
pungkasnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Malra sekaligus Asnib Parenting
Eva Eliya Hanubun, mengapresiasi dukungan Pemda dalam penanganan stunting.
Menurutnya, Tim Penanganan Stunting telah bersama-sama melakukan
terobosan penanganan kasus kekerdilan pada anak di wilayah itu secara baik dan
atas prestasi ini telah mengharumkan nama daerah Malra di tingkat Provinsi
Maluku.
“Bahkan saya berharap di level nasional pun kita akan
peroleh itu melalui kerja keras kita bersama,” harapnya.
Terkait penanganan Stunting lanjutan, Eva Eliya mengajak
semua pihak untuk fokus.
“Kita harus fokus pada sasaran menurunkan stunting dimana ke
depannya semua pihak terkait harus turun langsung ke sasaran agar segala hal
yang menjadi masalah dapat segera ditangani,” tukasnya.
(dp-52)