![]() |
Ilustrasi Pilkada Serentak 2015 |
Dobo, Dharapos.com
Pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Kepulauan Aru 9 Desember mendatang bakal digelar secara serentak bersama sejumlah daerah lainnya di seluruh Indonesia.
Kendati kali pertama pelaksanaannya secara serentak, namun diharapkan dapat berjalan lancar dan sukses.
“Untuk mewujudkan situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif selama Pemilukada berlangsung tentu dibutuhkan kerja sama semua pihak, karena Polri tidak dapat bekerja sendiri tanpa adanya bantuan dan dukungan dari masyarakat,“ ungkap Kapolres PP Aru AKBP. Harold W. Huwae, SIK saat memaparkan rencana pengamanan Polri pada Pilkada Aru nanti.
Dalam pemaparannya pada kegiatan Rapat Kerja Daerah Pemda Aru, KPUD, Panwas, dan Kejaksaan yang berlangsung di Gedung Sita Kena Dobo, dia menjelaskan bahwa masalah yang sering kali ditimbulkan diakibatkan penggunaan minuman keras yang berlebihan oleh masyarakat.
“Jika dilihat dari deretan penanganan perkara yang selama ini ditangani Polres Aru, sebagian besarnya berawal dari akibat konsumsi miras yang berlebihan,” jelas Kapolres.
Diakui, terkait hal ini, dirinya telah memerintahkan Kepala Bagian Operasional Polres Aru menangkap setiap orang yang kedapatan mengkonsumsi miras untuk dibawa ke Mapolres dan diberikan pembinaan.
Karena, menurut perwira dengan dua melati dipundaknya, meskipun kebanyakan para penjual miras tradisional jenis sopi selalu beralasan bahwa menjual sopi untuk membiayai kebutuhan ekonomi keluarga. Namun hendaknya hal ini dibatasi sebab penggunaan miras dalam jumlah banyak akan menimbulkan dampak yang buruk bagi orang yang mengkonsumsinya.
Meski demikian, Ia menegaskan lebih awal telah membicarakan persoalan ini bersama Bupati terkait penanganannya.
Lebih lanjut, Kapolres memaparkan teknis pengamanan terbuka pada lokasi-lokasi yang dinilai rawan konflik, diantaranya kampung Pisang dan Besi Tua, dimana setiap lokasi ditempatkan beberapa personil Polri yang akan dibantu TNI.
“Personil yang akan dilibatkan pada pelaksanaan Pilkada nanti sebanyak 285 personil, ditambah BKO Polda Maluku sebanyak 100 orang personil,” paparnya.
Selain pada tempat-tempat rawan konflik, personil aparat keamanan akan ditempatkan pula pada objek vital yakni kantor KPUD, PPK, PPS dan TPS serta pengamanan masa kampanye dan distribusi logistik.
Dirincikan, sasaran pengamanan ada tiga kategori yakni orang, yang meliputi pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati, penyelenggara dan pengawas Pemilu. Kedua, pada lokasi kampanye yakni Sekretariat tim pemenangan, kantor penyelenggara, tempat pemungutan suara, tempat pelantikan Bupati dan Wabup.
“Dan, ketiga pada benda logistik, perlengkapan pemilih dan sarana transportasi yang digunakan calon,” rinci Kapolres.
Ia juga membagi dua bentuk ancaman yang bisa saja terjadi jelang Pilkada yakni ancaman khusus dan ancaman umum.
Ancaman khusus, menurut Huwae adalah Money Politik (Politik Uang), serangan fajar, curi star kampanye, manipulasi suara, dan bentrok antar massa pendukung calon. Sedangkan ancaman umum meliputi sengketa batas wilayah, konflik antar kampung dan unjuk rasa anarkis.
“Ada juga ancaman saat pendistribusian logistik diantaranya faktor cuaca, transportasi yang terbatas, serta ancaman pada masa tenang meliputi kampanye gelap, intimidasi, teror, penculikan calon dan sebagainya,” sambungnya.
Pada kesempatan tersebut, Kapolres juga menghimbau kepada pasangan bakal Cabup dan Cawabup agar ketika berkampanye menyampaikan hal-hal positif kepada masyarakat sehingga jika terpilih, nantinya menjadi pemimpin yang benar-benar memajukan Aru.
Ia pun menghimbau masyarakat supaya memilih pemimpin bukan karena melihat selembar uang.
Sementara untuk mengantisipasi ancaman yang tidak di inginkan dalam setiap tahapan Pemilu, Kapolres menghimbau juga kepada KPUD untuk melaksanakan deklarasi damai bersama semua pasangan calon.
(dp-31)