GMKI menghimbau agar dalam minggu tenang menyongsong Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, 9 Juli mendatang, marilah kita sekalian menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Jangan mudah terprovokasi dengan semua isu yang tidak menguntungkan, namun marilah kita hidup dalam damai. Siapapun yang terpilih adalah presiden kita, karena itu marilah kita wujudkan proses demokrasi yang jujur dan adil !

Demikian pernyataan sikap yang disampaikan organisasi Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Tual-Maluku Tenggara dalam rilisnya kepada Dhara Pos, Minggu (6/7).
Ketua GMKI, Luther Rahayaan menghimbau kepada tim kandidat nomor urut 1 dan 2 agar pada tanggal 9 Juli nanti, untuk menahan diri dan tidak memicu hal-hal yang tidak diinginkan bersama.
“Jangan lagi kita pengaruhi masyarakat dengan berbagai pemberian baik itu sembako atau uang, tapi biarkan bapak, ibu, saudara/i kita sendiri yang memilih menurut pilihannya. Karena, siapa pun dia yang terpilih menjadi Presiden Indonesia dialah yang menjadi pemimpin kita bersama,” himbaunya.
Kepada seluruh petugas Panwas baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan dan seluruh jajarannya, Rahayaan meminta untuk selalu tegas dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab pada saat pesta demokrasi lima tahunan tersebut berjalan.
“Karena, di dua wilayah ini saya melihat fungsi pengawasan dari sejak Pilkada hingga Pileg kemarin tidak berjalan dengan baik, dan akhirnya selalu berdampak pada masyarakat dengan timbulnya berbagai gejolak,” ujarnya.
Apresiasi patut diberikan kepada pimpinan KPUD Malra dan seluruh jajarannya, karena diakui Rahayaan, jelang pelaksanaan Pilpres, seluruh Komisioner turun tangan melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan juga PPK dan KPPS sehingga diharapkan pada pelaksanaannya nanti, proses pencoblosan dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
“GMKI mengharapkan agar dengan berbagai upaya yang telah dilakukan KPUD Kabupaten Malra diperoleh hasil yang baik dan terus semakin meningkat pada masa yang akan datang, apalagi karena ini demi menjaga nama institusi,” harapnya.
Diakui Rahayaan, bahwa sejak pelaksanaan Pemilu pada periode-periode sebelumnya, baru kali ini dirinya melihat KPUD kabupaten Malra sangat tegas dan keras dalam melaksanakan tugas terhitung sejak Pileg lalu hingga persiapan jelang Pilpres. Karena, menurutnya, semua itu dapat tercapai apabila dalam memilih seorang pemimpin, harus yang jelas-jelas memiliki rasa tanggung jawab atas tugas yang diembannya, tidak hanya menyandang nama pemimpin.
Rahayaan juga menyampaikan apresiasinya kepada TNI-POLRI yang turut serta mengamankan pelaksanaan Pilpres dari Sabang sampai Merauke sejak awal persiapan hingga pada hari H pelaksanaan sehingga seluruh proses demokrasi dapat berjalan dengan baik.
Olehnya itu, Rahayaan berharap agar proses pelaksanaan pesta demokrasi di kabupaten Malra dapat berjalan dengan jujur, aman dan tenteram.
“Kepada seluruh simpatisan kedua figur kandidat, janganlah menciptakan hal-hal yang tidak kita inginkan bersama, tapi tenangkan hati, agar perhatian seluruh warga masyarakat pada saat pencoblosan nanti bebas memilih menurut hati nuraninya sendiri,” tandasnya. (obm)