Saumlaki, Dharapos.com
Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) menilai bahwa pelaksanaan persidangan jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) klasis Tanimbar Selatan ke 43 yang dilaksanakan di desa Werain, kecamatan Selaru, Minggu (2/3) adalah sebuah tuntutan secara kelembagaan gereja yang harus dijalankan ditengah-tengah dinamisasi umat yang bergerak begitu cepat.
Sehingga momentum itu tepatnya digunakan sebagai ajang untuk mengevaluasi kebutuhan persekutuan dan pelayanan GPM di Maluku, khususnya di Tanimbar Selatan.
Bupati MTB, Bitsael Salvester Temmar dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah, Pieterson Rangkoratat pada pembukaan kegiatan tersebut mengatakan realitas wilayah kabupaten MTB yang tersebar dengan tingkat keragaman karakter alam budaya dan adat istiadat merupakan sebuah kekayaan besar sekaligus juga tantangan bagi Pemerintah Daerah maupun gereja.
Hal ini justru secara tidak langsung ikut mendorong dan mendinamisasi seluruh tugas-tugas pemerintahan dan juga tugas-tugas pelayanan gereja yang terus berlangsung seiring berputarnya waktu.
Kondisi demikian ini dapat saja terjadi karena masyarakat dan jemaat di kabupaten MTB tidak selamanya berada pada pola hidup yang sama namun terus mengalami perubahan, seiring dengan perubahan global.
Disisi lain sangat dipengaruhi pula oleh perubahan lingkungannya yang semakin dinamis.
“Seiring dengan berjalannya waktu, kita terus diperhadapkan dengan tantangan yang begitu kompleks. Dan karena begitu kompleksnya masalah sosial yang terjadi maka sangat berdampak terhadap perkembangan sosial kemasyarakatan dan pembangunan yang imbasnya turut dirasakan oleh pula oleh persekutuan umat dalam gereja. Meskipun demikian, sebagai warga gereja, hal ini merupakan sebuah dinamika yang mesti diterima sebagai pelajaran besar yang sedang diletakan Allah dipundak kita, baik sebagai Pemerintah daerah maupun perangkat pelayan, dalam melihat kembali pelayanan kita kepada umat dan masyarakat,” katanya.
Untuk itu, dalam melaksanakan tugas pelayanan yang menyentuh kebutuhan jemaat maka dibutuhkan proses evaluasi dan introspeksi diri sehingga pelayanan yang dilaksanakan bisa terukur seperti telah menyentuh kebutuhan jemaat dan tidak hanya sekedar sebagai sebuah rutinitas dari pekerjaan pelayanan semata.
![]() |
Prosesi ibadah menyambut pelaksanaan persidangan jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) klasis Tanimbar Selatan ke 43 |
Bupati Temmar juga minta agar masalah rentang kendali yang cukup luas,dengan jumlah jemaat yang cukup banyak, dan memerlukan strategi pelayanan tersendiri, harus mendapat perhatian untuk dibahas dan disepakati bersama melalui momen persidangan itu.
Persidangan Klasis Tanimbar Selatan dengan sorotan Tema: “Allah kehidupan, tuntunlah kami untuk membela dan merawat kehidupan”, dan sub tema yang difokuskan pada peningkatan keadilan social dan keadilan ekologis untuk hidup yang semakin bermutu, itu menurutnya perlu diapresiasi karena persoalan sosial dan masalah kesejahteraan umat masih tetap menjadi topik sentral dalam membangun masyarakat dan umat di Negara ini. Hal ini menjadi pertanda bahwa, antara pemerintah dan gereja, perlu membangun suatu komitmen bersama dan bersinergi untuk memajukan daerah ini termasuk dibidang spiritual.
“Untuk itu atasnama pemerintah daerah, kami sangat mengapresiasi dan mendukung sepenuhnya pelaksanaan persidangan ke 43 tahun ini, dengan harapan bahwa persidangan kali ini akan melahirkan banyak ide dan gagasan baru yang mengarah pada perubahan penata layanan bagi umat dan masyarakat di kabupaten MTB”tandasnya.
Ditambahkan pula bahwa saat ini pemerintah daerah terus berupaya untuk melakukan banyak hal bagi masyarakat meskipun masih ada banyak keterbatasan, namun secara bertahap telah dilakukan perubahan-perubahan kearah yang lebih baik.
Satu pekerjaan rumah yang paling berat bagi pemerintah daerah saat ini yakni bagaimana merubah pola pikir masyarakat sehingga mampu untuk berpikir positif dan mau berubah demi kemajuan hidupnya dimasa depan.
Dengan begitu, persidangan bupati menyimpulkan bahwa persidangan tersebut merupakan momentum penting karena keputusan yang akan dihasilkan itu bakal menjadi pedoman bagi klasis GPM Tansel dalam melangkah ditahun 2017 ini.
“Banyak hal yang telah dilakukan oleh GPM terlebih lagi klasis Tanimbar Selatan yang telah membantu Pemerintah Daerah dalam membangun spiritualitas umat diwilayah ini. Terhadap hal ini, atas nama pemerintah daerah saya menyampaikan bayak terima kasih dan berharap agar kita tetap bergandenbagan tangan membangun masyarakat MTB didalam kasih dan penyertaan Yesus Kristus”pungkasnya.
(dp-18)