Utama

SKK Migas – INPEX Gelar Sosialisasi AMDAL di Saumlaki

35
×

SKK Migas – INPEX Gelar Sosialisasi AMDAL di Saumlaki

Sebarkan artikel ini
IMG 20190808 195305
Kiri kanan: Kepala Dinas Lingkungan Hidup KKT Esthepanus L. Silety, Kepala Divisi Teknologi & Pengembangan Lingkungan SKK Migas Benny Lubiantara, Vice President Corporate Service INPEX Masela Nico Muhyiddin, Kepala SKK Migas Perwakilan Papua Maluku Alfonsus Rinto Pudyantoro, Bupati KKT Petrus Fatlolon, Kepala Divisi Formalitas SKK Migas Didik S. Setyadi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Maluku Roy C. Siauta, dan Konsultan Amdal INPEX Jusmy D. Putuhena.

Saumlaki, Dharapos.com – Setelah menggelar sosialisasi dan konsultasi publik di Ambon, Perusahaan minyak dan gas terbesar asal Jepang, Inpex Corporation melalui anak perusahaannya Inpex Masela Ltd. bersama Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas  kembali menggelar giat yang sama yaitu studi analisis dampak lingkungan (Amdal) terpadu dalam rangka mendukung rencana pengembangan Lapangan Gas Abadi Blok Masela di Saumlaki, Kecamatan Tanimbar Selatan, kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), Kamis (8/8/2019)

Sosialisasi ini dilaksanakan dalam rangka desiminasi informasi terkait proyek pengembangan lapangan gas abadi Blok Masela.

Diikuti 147 orang peserta yang terdiri dari unsur Pemerintah daerah, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, BUMD, BUMN, pimpinan LSM, OKP, Akademisi, pemuka agama serta sejumlah kepala desa.

“Sosialisasi ini sangat penting dilakukan untuk menyamakan pandangan dan pemahaman tentang rencana kegiatan pengembangan lapangan gas Abadi wilayah kerja Masela dan dilaksanakan untuk mengumpulkan informasi dan saran dari masyarakat,” terang Kepala Divisi Formalitas SKK Migas, Didik S. Setyadi, saat acara pembukaan di gedung Serbaguna Saumlaki.

Dikatakan, proses sosialisasi ditingkat provinsi telah dilaksanakan dan telah ada masukan dari Pemprov maupun para pemangku kepentingan lainnya.

Dengan proses AMDAL nanti, dampak terhadap ekologi atau ekosistem dan aspek sosial dapat dikelolah dengan baik dan diharapkan dapat memaksimalkan manfaat kepada masyarakat serta meminimalkan dampak negatif.

“Kami mengimbau kepada masyarakat secara umum untuk memberikan masukan-masukan supaya jika ada hal-hal yang muncul dapat diantisipasi, dihindari dan dimitigasi,” harapnya.

Dalam sambutannya, Bupati Kepulauan Tanimbar, Petrus Fatlolon menyatakan Pemerintah pusat telah menetapkan kegiatan pengembangan lapangan gas abadi Blok Masela sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) karena proyek ini sangat penting bagi Negara, serta mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah Joko Widodo.

“Proyek ini sangat penting bagi negara dan sudah ditetapkan sebagai proyek strategis nasional. Hal ini perlu dipahami sehingga tidak dipahami sebagai proyek swasta. Jika nanti ada pembangunan fasilitas penunjang maka itu merupakan aset negara dan milik semua rakyat Indonesia. Oleh sebab itu wajib hukumnya mendukung PSN Blok Masela ini,” imbuhnya.

Agar dipahami dengan benar oleh semua  pihak, Bupati juga menjelaskan tentang konsep Pendidikan Interest (PI) 10 persen.

Menurutnya, PI 10 persen itu perlu dipahami yakni nilai total proyek Masela adalah sekitar Rp289 Triliun dan 10 persen dari angka tersebut adalah Rp28,9 Triliun yang perlu disediakan oleh Pemda.

Namun, diakui Bupati, Pemda tidak mungkin dapat memenuhi angka tersebut pada saat ini.

“Untuk itu, Pemerintah pusat sudah merencanakan diberlakukan sistem gendong, yaitu akan membicarakan langsung dengan investor terkait dengan nilai PI 10 persen itu dan Pemda tidak perlu mengeluarkan biaya,” jelasnya.

Selain itu, Pemkab dan Pemerintah Maluku sudah membicarakan untuk siap berkolaborasi menyiapkan SDM mengantisipasi local content dan multiplayer efeck.

Bupati pada kesempatan itu berterima kasih kepada Pempus karena menetapkan lokasi Tansel sebagai lokasi pembangunan fasilitas Blok Masela.

“Kita jaga supaya jangan sampai pindah, maka jangan persulit proses. Blok Masela ini anugerah Tuhan. Jangan kita persululit apalagi menghambat,” pintanya.

Vice President Corporate Services INPEX Masela Ltd. Nico Muhyiddin membenarkan sosialisasi dan konsultasi publik AMDAL tersebut bertujuan memperbaharui informasi mengenai kegiatan proyek.

Dan juga menginformasikan dimulainya studi AMDAL untuk kegiatan pengembangan lapangan gas abadi Masela.

Diapun memaparkan penjelasan tentang rencana pengembangan proyek LNG Abadi yang akan terdiri dari beberapa fasilitas utama beserta potensi dampaknya.

Rencana kegiatan proyek ini terdiri dari pembangunan dan pengoperasian sumur-sumur gas bawa laut dilepas pantai laut Arafuru dengan kedalaman 600m, fasilitas produksi lepas pantai (FPSO) untuk menerima gas dari fasilitas bawa laut, pemisahan gas dan kondensat, stabilisasi kondensat, pemuatan kondensat ke tanker, pipa untuk mengalirkan gas ke darat, dan kilang LNG darat untuk menerima dan memproses gas kering menjadi LNG, Jetty/terminal pemuatan LNG untuk dikapalkan, dan fasilitas pemukiman karyawan.

Lokasi LNG akan dibangun di wilayah Kecamatan Tanimbar Selatan, KKT dan kilang LNG akan menghasilkan rata-rata sebesar 9,5 juta ton LNG per tahun (MTPA) serta akan menghasilkan gas pipa sebesar 150 juta standart kaki kubik per hari (MMscfd).

Selanjutnya, semua dampak penting aspek lingkungan dan sosial dari kegiatan pengembangan lapangan gas abadi Masela akan dikelola dengan baik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sesuai pantauan, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan pemaparan materi lain dari Kepala Divisi Formalitas SKK Migas Didik S. Setyadi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Maluku Roy C. Siauta, dan Konsultan Amdal INPEX Jusmy D. Putuhena dan diakhiri dengan penandatanganan berita acara sosialisasi.

Sosialisasi serupa juga akan dilakukan kepada masyarakat di 8 desa terdekat.

(dp-18)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *