Berita Pilihan RedaksiUtama

Socrates Muda MTB Gelar Diskusi Panel Soal Pengenalan Jati Diri Kader Katolik

17
×

Socrates Muda MTB Gelar Diskusi Panel Soal Pengenalan Jati Diri Kader Katolik

Sebarkan artikel ini
Saumlaki, 

ormas+muda+katholik
Ilustrasi

Sebagai upaya mereformasi diri, Ikatan Socrates Muda Kabupaten Maluku Tenggara Barat menggelar kegiatan temu kader Katolik yang mengusung tema: ” Menjadi kader Katolik yang bertanggung jawab” yang bertempat di Aula Hotel Beringin II Saumlaki, beberapa waktu lalu.
Ketua Ikatan Socrates Muda MTB, Alowisius Rumwarin, S.Fil saat dikonfirmasi Dhara pos mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan berdasarkan konteks kekinian kader Katolik yang semakin memprihatinkan.
Tingkat pengenalan diri sebagai hal yang esensial dikalangan kader saat ini perlu dipertegas kembali agar kader Katolik mampu membaca tanda-tanda zaman dan berkoontribusi positif dalam membangun Gereja dan Tanah Air.
“Karena pengenalan diri merupakan unsur yang esensia, maka bukanlah sesuatu yang muluk bila kami akhirnya duduk bersama untuk share dan berdiskusi tentang menjadi kader Katolik yang bertanggung jawab,” ungkapnya.
Kepada media, pria muda alumus Seminari Tinggi Filsafat – Pineleng Manado ini sedikit mengagumi ketokohan Socrates sebagai filsuf yang dikenal dengan berbagai gagasan yang memerdekakan diri manusia.
“Kami sebagai orang-orang yang menyebut diri sebagai Socrates muda termotifasi dengan perkataan kesohor dari Socrates yakni Gnooth Seauton atau kenali dirimu. Mengapa penting untuk menggenali diri? Nah, Oleh karena dengan mengenal diri sendiri seseorang akan mampu menggapai impiannya. Socrates bahkan menegaskan demikian,  jika seseorang tidak mampu mengenal dirinya sendiri, dia juga tidak akan mengenal sesamanya. Nah, konteks pemikiran inilah yang mendorong kami untuk menggelar dialog tersebut,” ungkapnya.
Kegelisahan akan realitas kader ini menurut Rumwarin, selalu ditemukan dalam seluruh sendi kehidupan. Misalnya pada tataran Politik, Ekonomi, Birokrasi, dan sebagainya, orang lalu sering bermental single Fighter dalam menyelesaikan suatu persoalan tanpa memikirkan dampak negatif yang bakal terjadi kemudian.
Oleh karena mentalitas single Fighter tersebut menjadi medan yang subur bagi munculnya kecurigaan, persaingan yang tidak sehat, dan selebihnya persiteruan diantara kader-kader itu sendiri akibat kurang adanya komunikasi dan solidaritas.
Sharing dan Diskusi panel yang dilaksanakan tersebut, diperkaya dan diperdalam melalui
diskursus dengan menghadirkan sejumlah narasumber yakni Wakil Uskup Wilayah MTB dan MBD,  P. Yanuaris Alubwaman, Pr; Wakil Bupati MTB, Petrus Paulus Werembinan,SH serta Kepala Kantor Kementrian Agama MTB, Drs. Beny Fenyapwain.
Diskusi yang menarik itu sempat mengikutsertakan 45 peserta dari unsur akademisi, kalangan birokrat, legislatif, politisi dan pengusaha.
Rumwarin menambahkan, pertemuan dalam bentuk diskursus tersebut oleh Ikatan Socrates
muda Maluku Tenggara barat akan dilakukan secara periodik dengan tema yang berbeda
sebagai bentuk nyata dari program pembinaan yang dimiliki organisasi tersebut.(mon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *