![]() |
Ilustrasi penggunaan Listrik Tenaga Surya pada rumah warga |
Ambon, Dharapos.com
Pemerintah menargetkan dalam tahun 2017 ini, sebanyak 50 hingga 100 desa di Maluku sudah teraliri listrik.
Hal ini sesuai harapan Gubernur Maluku Ir. Said Assagaff guna menjawab kebutuhan sebanyak 400 desa di seluruh provinsi berjuluku “Negeri Seribu Pulau” ini terhadap ketiadaan pasokan listrik pada ratusan desa tersebut sampai saat ini.
“Kami masih menunggu data terakhir dari laporan tim lapangan terhadap berapa total jumlah desa yang belum teraliri listrik di Maluku ini,” ungkapnya, saat dikonfirmasi media ini, Kamis (12/1).
Diakui Gubernur, dirinya telah dipanggil Menteri Energi Sumber Daya Mineral RI, Ignatius Jonan sebagai salah satu dari 6 provinsi di Indonesia yang mendapat bantuan listrik tenaga surya dari Pemerintah pusat.
Bantuan ini, menurutnya, cukup murah untuk perumahan masyarakat yang belum teraliri listrik.
“Dan saya sudah meminta Kepala Dinas ESDM Provinsi Maluku untuk segera menginventarisirnya untuk mendapatkan data valid agar secepatnya disampaikan ke pusat,” lanjut Gubernur.
Menteri ESDM juga, lanjut dia, telah menjanjikan dalam 4 tahun semua desa di Maluku sudah teraliri listrik sambil menunggu, pihak PLN membangun jaringan.
“Penggunaan listrik tenaga surya ini dapat bertahan dalam 5 – 7 tahun, dalam waktu tersebut Menteri yakin bahwa semua jaringan sudah terpasang,” sambung Gubernur.
Ia juga telah mengupayakan, agar saat Presiden Joko Widodo datang ke Ambon dalam rangka menghadiri puncak acara Hari Pers Nasional 2017 pada 9 Februari mendatang dapat dilakukan penyerahan bantuan lampu kepada 5 – 6 desa.
“Kepala desanya akan kita undang untuk menerima penyerahan secara simbolis,” tandasnya.
Gubernur juga pada kesempatan tersebut menyinggung soal bantuan kapal pembangkit listrik asal Negara Turki yang awalnya direncanakan sudah tiba di Maluku pada Desember 2016 lalu namun akhirnya harus mengalami penundaan.
“Kedatangan kapal tersebut mengalami penundanaan dikarenakan gejolak politik dalam negeri yang terjadi di negara itu, sehingga dengan situasi yang kurang baik itu maka proses pengangkutannya tertunda yang tadinya dijadwalkan pada Desember kemarin,” urainya.
Meski demikian, orang nomor satu di provinsi yang dikenal dengan kekayaan lautnya kembali menegaskan bahwa kebutuhan listrik untuk saat ini mencukupi sembari menunggu, adanya bantuan beberapa mesin dalam rangka penambahan daya.
(dp-19)