Utama

Tais Tanimbar, “Simbol Harmonisasi Umat Beragama di Tanimbar”.

6
×

Tais Tanimbar, “Simbol Harmonisasi Umat Beragama di Tanimbar”.

Sebarkan artikel ini

AVvXsEjT42RhXP4pr5mPwqpSdaLyuOQMY LW8 p5poqaipYNGBNv KNAlhZUsPkh KdFeLlIrymrhux5U3IPzg5smXlNhNEH W9rI9r 1q0nzzNsphOVxgzUDH61nfn09SDeWi38dGHqqFKvoQN6Sv6eP8Ctqej ACdVUnP9esJ Vndnf48y9BSLnjMlNe7m=w821 h545
Gubernur Maluku Murad Ismail dan Istri serta Bupati Kepulauan Tanimbar Petrus Falolon dan Istri, Tampil Dengan Berbusana Tenun Tanimbar Pada Acara Pembukaan MTQ Ke-XXIX Tingkat Provinsi Maluku Tahun 2022 di Lapangan Mandriak Saumlaki (18/3/2022).

Saumlaki, Dharapos.com – Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Provinsi Maluku ke XXIX tahun 2022 yang di gelar di Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar  di gelar pada  18 – 23 Maret 2022.

Dalam kesempatan itu, Bupati Kepulauan Tanimbar, Petrus Fatlolon menyebutkan bahwa pelaksanaan kegiatan festival keagamaan Islam Indonesia yang diadakan ini digelar di kabupaten yang mayoritas penduduknya beragama Kristen dan Katolik. 

Kabupaten ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 127.000 jiwa yang terdiri dari Kristen Protestan 47%, Katolik 46%, Islam 4%, Kristen denominasi 2,6% Hindu 0,3% dan Budha 0,1%.

“Jumlah penduduk umat Islam sebanyak 4% atau kurang lebih sebanyak 5.000 jiwa yang  berdomisili tetap di tiga desa yakni di Kilon,  Karatat, Labobar dan dusun Namralan. Selain itu tersebar juga di kota Larat kecamatan Tanimbar Utara dan di kota Saumlaki kecamatan Tanimbar Selatan,” kata Petrus dalam acara pembukaan MTQ di lapangan Mandriak Saumlaki, Jumat (18/3/20220.

Kabupaten Kepulauan Tanimbar juga terdiri dari keragaman suku dan budaya. Ada Ambon, Jawa, Buton, Makassar, Timor, Kei, Maluku Barat Daya, Batak, Toraja, Bugis dan lain-lain.

Kendati hidup dalam kepelbagaian itu namun masyarakat di Tanimbar  tetap menjaga harmonisasi hidup sekalipun banyak suku. Selain itu, pemerintah daerah kabupaten Kepulauan Tanimbar juga melayani semua masyarakat dengan kebijakan publik tanpa memandang Suku, Agama, Ras dan Golongan (SARA).

Petrus menyatakan sebagai insan Tuhan dipahami bahwa keberagaman merupakan modal awal dan tak terbantahkan. Keragaman adalah given yang harus disyukuri. 

Dia menyebutkan bahwa keragaman agama dan budaya di Tanimbar itu dilukiskan dengan Kain Tenun Ikat (Tais) Tanimbar, dimana pesona warna-warni indah bagaikan utas-utas benang berwarna merah, putih, biru, kuning, hijau dan sebagainya yang kesemuanya itu dipintal, diatur, disusun, diikat dengan rapi oleh tangan-tangan terampil dengan kerja keras dan karya seni yang tinggi, menenunnya bersama dengan sabar menjadi sehelai tenun, kain tenun Tanimbar yang indah yang memiliki lambang keutuhan masyarakat Tanimbar.

Ini menunjukkan karakteristik yang kuat, dengan otot-otot yang tegar, tabah, sabar, tekun dan ulet, tetapi memiliki hati yang penuh cinta kasih, selalu menjalin hubungan silaturahim dengan semua golongan agama dan budaya.

“Tais Tanimbar memiliki manfaat untuk menutup dan melindungi tubuh manusia ciptaan sang pencipta demi menjaga kehormatan manusia yang bermartabat. itulah gambaran harmonisasi hidup kerukunan umat beragama di Tanimbar,”katanya.

Setiap individu, kelompok dan komunitas di Tanimbar saling mendukung, saling melengkapi, saling melindungi, saling menghormati, menjaga martabat dan kehormatan orang Tanimbar.

Hidup rukun dan damai adalah kehormatan dan level tertinggi orang Tanimbar yang dipelihara sejak para leluhur. 

“Karena itu suara adzan dari masjid, suara khotbah pendeta dan khotbah Pastor dari toa-toa gereja, suara toa masjid adalah telah menjadi musik Ilahi dan harmoni hidup bersama di negeri Lelemuku, bumi duan lolat, Tanimbar yang kita cintai ini,” katanya dengan bangga.

Ditetapkannya Kabupaten Kepulauan Tanimbar sebagai kabupaten pelaksana MTQ tingkat provinsi Maluku yang ke-29 tahun 2022 merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi seluruh masyarakat Tanimbar.

Momentum MTQ ini telah membawa dampak besar bagi masyarakat Tanimbar antara lain: pembangunan fasilitas lapangan mandriak, pembangunan masjid A’anur, dan pembangunan infrastruktur lainnya.

Selain itu, momentum MTQ ini juga mempersatukan  orang Tanimbar dalam hubungan adat Duan Lolat, pela gandong.

Dia menambahkan, Kepulauan Tanimbar memiliki luas wilayah 11.980 KM persegi, berbatasan dengan perairan Australia dan  memiliki 206 gugusan pulau. Negeri yang indah ini bagaikan serpihan-serpihan surga yang tersebar di negeri ini. Tanimbar sangat kaya dengan potensi pariwisata, perikanan, sejarah, budaya, tradisi dan kearifan lokalnya yang sangat khas dan dipadukan menjadi destinasi populer.

Tanimbar memiliki daya seni dengan karya-karya seni yang tinggi seperti seni pahat kayu dan batu, seni tari, anyaman dan tenunan.

(DP-18).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *