Nasional

Temu Seni Musik Indonesia Bertutur 2023-2024 Digelar di Ambon, Ini Tujuannya

6
×

Temu Seni Musik Indonesia Bertutur 2023-2024 Digelar di Ambon, Ini Tujuannya

Sebarkan artikel ini

Temu Musik Indonesia Bertutur di Ambon

Ambon, Dharapos.com – Temu Seni Musik Indonesia Bertutur
Tahun 2023-2024 resmi digelar di Kota Ambon, Provinsi Maluku.

Kegiatan yang menghadirkan sebanyak 18 peserta dari berbagai
daerah yang ada di Indonesia ini berlangsung di Hotel The Natsepa, Ambon, Kamis
(2/11/2023).

Turut hadir Direktur Artistik Melati Suryodarmo, bersama 3 fasilitator
yakni Wayan Gde Yudane, Wayan Sudirana, dan Nyak Ina Raseuki.

Diketahui, Direktorat Perfilman, Musik dan Media,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi akan menyelenggarakan
Indonesia Bertutur 2024 yang menghadirkan peristiwa-peristiwa kebudayaan di
bidang seni rupa, seni pertunjukan, film, dan seni media digital.

Kepada wartawan, Direktur Artistik Melati Suryodarmo
mengatakan, arahan artistik Indonesia Bertutur 2024 diekspresikan lewat
semboyan “Mengalami Masa Lalu, Menumbuhkan Masa Depan” dengan
mengambil Subak sebagai inspirasi dasar untuk dikembangkan sebagai daya cipta
kreatif bangsa Indonesia.

“Indonesia Bertutur mengajak para pelaku budaya di
seluruh tanah air untuk mengangkat pengetahuan lokal yang berkaitan dengan
sumber pangan dan kehidupan agraris di seluruh wilayah tanah air,” ungkap
Melati.

Menurutnya, harmoni dalam nilai hubungan antara manusia
dengan manusia, dengan alam, dan dengan Sang Pencipta, seperti nilai yang
terkandung dalam Tri Hita Karana, menjadi inspirasi untuk memperhatikan
keseimbangan kehidupan masyarakat, alam, dan spiritual dalam kenyataan
kehidupan saat ini.

Rangkaian program Indonesia Bertutur 2024 mengambil fokus
pada telisik atas 13 warisan cagar budaya dengan bentangan waktu dari masa
prasejarah hingga zaman Majapahit, ditambah dengan 11 warisan budaya tak benda
di Indonesia yang telah diakui dunia, sebagai sumber inspirasi dalam penciptaan
karya-karya seni.

“Salah satu rangkaian program yang diselenggarakan
dalam rangka menuju Indonesia Bertutur 2024, yaitu Temu Seni, diadakan pada
2023 dengan menitikberatkan pada peningkatan minat dan pengetahuan tentang
warisan cagar budaya sebagai salah satu sumber inspirasi penciptaan karya
melalui berbagai kegiatan,” tuturnya.

Sementara itu, Nyak Ina Raseuki salah satu Fasilitator
menambahkan, keberagaman latar belakang dan pertumbuhan masyarakat modern di
Indonesia memungkinkan munculnya talenta budaya yang bisa menyuarakan kehidupan
melalui karsa dan karya mereka.

Temu Seni dirancang untuk memberi wadah pertemuan yang
bermakna bagi para praktisi seni kontemporer terpilih dari seluruh wilayah
tanah air.

Para peserta Temu Seni 2023 dipilih berdasarkan rekam jejak
kekaryaan dan antusiasme mereka yang tinggi untuk bertemu serta berbagi
pengalaman dan metode praktik dalam rangka menguatkan ekosistem seni yang
mandiri dan jejaring berkesenian di tanah air.

“Temu Seni diawali dengan program residensi mandiri di
wilayah cagar budaya masing-masing, yang diharapkan memberi peluang bagi para
pesertanya untuk berfokus pada gagasan penciptaan karya berbasis riset,”
ucap Ina.

Temu Seni, kata dia, 
menerapkan metode laboratorium seni yang sifatnya organik dan terbuka,
mengangkat tema sesuai dengan apa yang dipilih melalui kesepakatan bersama
melalui diskusi-diskusi terfokus sesuai konteks dan perkembangan kolektif
masing-masing bidang.

Senada, Wayan Sudirana yang juga merupakan Fasilitator
mengaku Temu Seni diselenggarakan melalui jalinan kerja sama dengan komunitas
seni lokal, yang berperan penting dalam menyusun rancangan pelaksanaan
kegiatan.

“Pada Temu Seni Musik di Ambon, Maluku, kami bekerja
sama dengan Molucca Bamboowind Orchestra, sebuah komunitas yang melestarikan
instrumen tradisional Maluku dan mengangkatnya ke berbagai pentas di seluruh
Indonesia. Semoga Temu Seni Musik ini akan banyak memberikan manfaat dan
pengalaman yang berharga, khususnya pagi para pesertanya dan komunitas seni
yang terlibat serta peminat musik di Indonesia pada umumnya,” pungkasnya.

(dp-53)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *