Berita Pilihan Redaksi

Uluran Tangan Keluarga Werembinan Begitu Berarti Bagi Mahasiswa di Manado

53
×

Uluran Tangan Keluarga Werembinan Begitu Berarti Bagi Mahasiswa di Manado

Sebarkan artikel ini
Bantuan Kel Werembinan Mahsiswa Di Manado web
Puluhan mahasiswa Tanimbar di Manado foto bersama seusai menerima bantuan dari Keluarga Werembinan

Saumlaki, Dharapos.com – Pasca mendengar kabar nasib puluhan mahasiswa asal Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang berada di Manado, Sulawesi Utara bertahan hidup tanpa bantuan, sontak menggugah hati Nona Virgia Werembinan dan keluarganya mengulurkan tangan  dengan mengirim bantuan kepada mereka.

Untuk diketahui, Nona Virgia Werembinan saat ini berprofesi sebagai Anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

“Setelah kami melihat video di Kompas itu lalu saya bicara dengan Nona Virgia, lalu jawabnya,  sudah Bapak, kita sama-sama bantu mereka,” beber Andre Werembinan, ayah dari Nona Virgia, politisi asal PDI-Perjuangan itu kepada Dharapos.com, Sabtu (9/5/2020).

Sebelumnya Nona Virgia juga telah membantu 100  karung beras 5 kg, mie instan dan telur kepada mahasiswa Tanimbar di Ambon.

“Saat ini adalah waktu berbagi sehingga merupakan tanggung jawab kita semua untuk meringankan beban anak-anak kita di Manado dan Ambon. Semoga saja mereka tetap semangat disana dan patuhi semua anjuran pemerintah demi terhindari dari Covid-19 ini,” harap Ketua DPC PDIP Kabupaten Kepulauan Tanimbar memberi semangat.

Salah satu warga Tanimbar Mateus Londar alias Malo yang saat ini berasama-sama dengan puluhan mahasiswa itu menyatakan bahwa sampai kemarin, belum ada satu pun bantuan yang datang kepada para mahasiwa itu selain bantuan dari Keluarga Werembinan.

“Jadi, tadi sore pak Andre telepon bilang mau kasih bantuan. Lalu kami pun sepakat untuk membeli 47 karung beras 5 Kg, Mie instant dan telur untuk dibagikan ke semua kamar,” bebernya.

Malo juga menjelaskan kondisi puluhan mahasiswa yang terkendala mendapat bantuan lantaran tidak ber-KTP Manado.

“Jadi di asrama Tanimbar ini totalnya terdapat 47 mahasiswa dan hanya 3 orang yang punya KTP Manado yang telah mendapatkan bantuan dari Pemerintah setempat. Sementara sisanya 44 orang lainnya ber-KTP Tanimbar, sehingga RT/RW setempat menolak memberikan bantuan,” ujar Malo melalui telepon selulernya kepada Dharapos.com, Sabtu (9/5/20).

Kepada Dharapos.com, Malo juga bercerita bahwa saat pengambilan video dari Kompas Itu, mahasiswa tersebut tidak tahu jika akan dipublikasikan seperti itu. Namun mereka juga akui jika selama 2 bulan terakhir ini belum ada komunikasi sama sekali dengan pihak Pemkab Tanimbar.

“Memang 2 minggu lalu dari Dinas Perhubungan ada telepon mengecek keadaan asrama, namun tidak membicarakan soal memberikan bantuan,” sambungnya.

Saat ditanya apakah selama ini ada bantuan dari Pemkab Tanimbar, namun mahasiswa disana lanjut Malo mengaku sudah cukup lelah mengajukan bantuan, sebelum dan saat Covid-19 ini.

Beberapa kali permintaan bantuan kepada mahasiswa namun tak pernah pada. Mereka kemudian memilih diam dan tenang-tenang saja. Kecuali jika ada kunjungan-kunjungan DPRD dari Tanimbar, baru para mahasiswa itu terbantu.

“Atas nama mahasiswa, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Andre dan Nona Virgia Werembinan karena mungkin setelah melihat video atau wawancara dari Kompas TV langsung terharu sehingga membantu adik-adik di asmara Manado. Berkat Tuhan selalu menyertai,” pungkas Malo.

(dp-47)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *