as

Politik dan Pemerintahan

Wagub Maluku Hadiri Diskusi Terfokus Bahas Tantangan Industri Maritim

30
×

Wagub Maluku Hadiri Diskusi Terfokus Bahas Tantangan Industri Maritim

Sebarkan artikel ini

Wagub Orno FGD Bangun Industri Maritim
Wagub Maluku Barnabas N. Orno saat menyampaikan sambutan

Ambon, Dharapos.com – Wakil Gubernur Maluku Barnabas
Nathaniel Orno, menghadiri Diskusi Terfokus atau Focus Group Disscussion (FGD)
yang berlangsung di Swiss Belhotel Ambon, Kamis (3/6/2021).

Diskusi ini diinisiasi anggota DPD RI Dapil Maluku, membahas
tentang Tantangan Pembangunan Industri Maritim dalam Mewujudkan Kesejahteraan
Rakyat Maluku.

Turut hadir Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono, anggota DPD RI
Mirati Dewaningsih/Novita Anakotta/Fachrul Razi (Dapil Aceh) Husain Alting Sjah
(Dapil Maluku Utara), anggota DPR RI Saadiah Uluputty, pimpinan dan sejumlah
anggota DPRD Maluku,  Kadis KKP Maluku
Abdul Haris, Wakil Bupati Maluku Tengah Marlatu Leleury dan Bupati Kepulauan
Tanimbar Petrus Fatlolon.

Tujuan utama diselengarakan diskusi ini, adalah untuk
memperoleh interaksi data yang dihasilkan dari diskusi sekelompok, dalam hal
meningkatkan kedalaman informasi menyingkap berbagai aspek suatu fenomena
kehidupan, sehingga fenomena tersebut dapat didefinisikan dan diberi
penjelasan.

Pada diskusi tersebut, Rektor Unpatti Ambon Prof. M. J.
Saptenno bertindak sebagai moderator. Sementara Kementerian Investasi/BKPM  diwakili Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi
Indra Darmawan, Kementerian Perhubungan diwakili Kepala Distrik Navigasi Kelas
I Ambon Herwanto, SKK Migas diwakili Kepala Perwakilan Papua Maluku Subagyo,
Kementerian ESDM diwakili Staf Ahli Menteri Bid. Ekonomi dan SDA Sampe. L.
Purba, sedangkan Kementerian KKP diwakili Direktur Kepelabuhanan Perikanan
Frits P. Lesnussa.

Gubernur Murad Ismail dalam sambutannya yang dibacakan Wagub
Orno mengatakan, dengan memiliki posisi strategis serta potensi kelautan yang
melimpah, maka membuka peluang Maluku dijadikan poros maritim Indonesia.

“Dengan begitu, potensi maritim pada sektor kelautan
dan perikanan, sektor energi sumber daya mineral yang ada, diharapkan dapat
mensejahterakan rakyat Maluku, apabila dikelola dan dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya,” cetusnya.

Gubernur menjelaskan, kebijakan Maluku sebagai Lumbung Ikan
Nasional (LIN) termasuk pembangunan kawasan pusat perikanan terpadu,
pembangunan Ambon New Port, Fish Market bertaraf internasional serta
pengembangan Migas Blok Masela dengan potensi cadangan gas hingga 6,97 triliun
kaki kubik (TFC) merupakan proyek strategis dan unggulan Maluku.

“Diharapkan dapat mendorong percepatan pembangunan
ekonomi Maluku serta ekonomi nasional,” jelasnya.

Untuk mendukung kawasan pusat perikanan terpadu di Maluku,
lanjut Wagub, telah tersedia 13 pelabuhan perikanan.

Dua pelabuhan diantaranya dikelola pemerintah pusat.
Sedangkan 11 pelabuhan perikanan lainnya, dikelola pemerintah provinsi yang
pengembangannya perlu dioptimalkan.

Selain itu, pemerintah daerah juga telah menyiapkan lahan
bagi pusat perikanan terpadu seluas 700 hektar yang berlokasi di pulau Ambon,
Desa Waai, Kabupaten Malteng.

“Berdekatan dengan kawasan ini, juga telah disiapkan
lahan seluas 200 hektar yang akan segera dibangun oleh Kementerian Perhubungan
untuk pelabuhan terintegrasi,” lanjutnya.

Selain itu, dalam mendukung pengembangan Migas Blok Masela,
Pemprov Maluku memastikan kesiapan BUMD yakni PT. Maluku Energi Abadi (MEA)
untuk mengelola Hak Partisipasi 10 persen Blok Masela.

PT. MEA sendiri saat ini telah berada pada tahapan ke tujuh,
yaitu melakukan uji tuntas dan akses data dari sepuluh tahapan, dalam proses
penawaran hingga pengalihan PI 10 persen yang diatur pemerintah pusat.

PT. Mea, juga akan mengelola jatah PI pemerintah provinsi
untuk dua blok migas lainnya di Maluku, yakni wilayah kerja Bula yang dikelola
Kalrez Petroleum dan wilayah kerja Seram non Bula dengan pengelola Citic Seram.

Produksi dari kedua wilayah kerja ini diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan gas di Maluku dan Maluku Utara.

“Atas nama Pemprov Maluku, kami menyampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang turut berperan dalam percepatan kebijakan Maluku
Lumbung Ikan Nasional, termasuk pembangunan kawasan pusat perikanan terpadu,
pembangunan Ambon New Port yang terintegrasi, Fish Market bertaraf
internasional serta pengelolaan wilayah kerja minyak dan gas bumi Blok Masela
yang bertujuan untuk kesejahteraan rakyat Maluku,” tutup Wagub.

Ditempat yang sama, Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono, sebelum
membuka diskusi ini, memberikan penjelasan umum tentang beberapa proyek
strategis nasional, salah satunya mengenai implementasi pembangunan proyek
strategis provinsi Maluku, seperti Blok Masela, LIN, Pelabuhan Terpadu (HAP dan
Perikanan) serta Pariwisata Maluku yakni di Pulau Banda.

(dp-19)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *