![]() |
Titus Betaubun, S.Sos |
Langgur, Dharapos.com
Musyawarah Komisariat Cabang (Muskomcab) ke III Pemuda Katolik Kabupaten Maluku Tenggara tahun 2015 dalam waktu dekat bakal digelar.
Demikian diungkapkan Pejabat Sekretaris Pemuda Katolik Malra, Titus Betaubun, S.Sos kepada Dhara Pos, di aula sekretariat, Rabu (23/9).
“Muskomcab ini adalah sebuah forum pengambilan keputusan tertinggi di tingkat cabang yang mana hal ini sesuai dengan amanat konstitusi organisasi,” ungkapnya.
Dijelaskan Betaubun, di dalam anggaran dasar Pemuda Katolik pasal 10 telah mengatakan bahwa pelaksanaan Muskomcab ini bertujuan untuk mengevaluasi, menyusun dan menetapkan program-program umum dan tingkat cabang.
“Sekaligus memberhentikan, memilih dan menetapkan kepengurusan yang baru oleh Komisariat cabang,” jelasnya.
Demi suksesnya pelaksanaan Muskomcab nanti, berbagai tahapan persiapan telah dilakukan diantaranya rapat pleno penetapan tempat dan tanggal penyelenggaraan Muskomcab sekaligus pembentukan Stering comitee (panitia pengarah) dan Organizing comitee (panitia pelaksana).
Disampaikan pula bahwa ada dua sasaran utama bagi Pemuda Katolik Malra untuk menetapkan Ohio (desa) Waein sebagai tempat penyelenggaraan Muskorcab II pada tanggal 15 November mendatang.
“Desa ini juga terletak di Kecamatan Kei Kecil Timur sehingga sangat bagus dan strategis untuk bisa dijangkau seluruh peserta dan peninjau yang terakomodir dalam pemuda Katolik di daerah,” lanjutnya.
Sehingga tentunya akan berimplikasi pada terbangunnya komunikasi yang baik antara Pemuda Katolik, Orang Muda Katolik (OMK) dan Ormas Katolik dalam menindaklanjuti kebijakan Pemuda Katolik Malra.
Selama ini, diakui Betaubun, dalam mengimplementasikan kebijakan dan orientasi kerja Pemuda Katolik masih bersifat subordinasi dari Pusat sampai ke Komcab sehingga kadang tidak bersentuhan atau bahkan jauh dari persoalan-persoalan gereja dan juga OMK di tingkat lokal .
Disamping itu, digelarnya Muskorcab III ini pada tanggal 15 November mendatang adalah sebagai wujud implementasi dari amanat organisasi guna merespons opini bahwa Pemuda Katolik masih dituding sebagai organisasi kongres.
“Karena kegiatannya hanya didengar atau diketahui Orang Muda Katolik atau gereja pada saat pelaksanaan kongres dan programnya selalu cenderung seremonial dan belum populis,” urainya.
Karena itu, Muskomcab I yang dilaksanakan dan realisasi program kerja ke depan akan dilakukan pergeseran dari indikator kuantitatif ke arah yang lebih kualitatif yang mengarah pada gerakan Public Education yang mencakup kepentingan anggota dan Orang Muda Katolik.
“Hal ini dilakukan secara keseluruhan dalam mempersiapkan pelapis kader pemuda yang memiliki kualitas intelektual, moralitas dan keterampilan yang berdaya saing untuk mengantarkan daerah ini
(dp-20)