Daerah

Warga Minta Tempat Hiburan/Karaoke di Un Segera Ditutup

15
×

Warga Minta Tempat Hiburan/Karaoke di Un Segera Ditutup

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi T4 Hiburan Malam
Ilustrasi tempat hiburan malam

Tual, Dharapos.com 
Kawasan Un adalah salah satu wilayah di Kota Tual yang dipenuhi pemukiman penduduk ditambah dengan keberadaan sejumlah lembaga pendidikan mulai tingkat SD – SLTA hingga sejumlah gedung perkantoran.

Namun, tak ketinggalan keberadaan 2 tempat hiburan atau karaoke di kawasan tersebut.

Namun, kini muncul desakan dari masyarakat agar yang berkaitan dengan tempat hiburan atau karaoke tak boleh ada di kawasan itu alias ditutup.

Kepada Dhara Pos, salah satu warga, JR menuturkan tempat hiburan atau karaoke seperti Venesia dan Mitra tak layak berada di kawasan Un.

Pasalnya, menurut dia, keberadaan tempat hiburan ini berikut aktivitasnya sangat mengganggu ketenteraman warga karena berada di tengah-tengah pemukiman penduduk.

“Makanya sudah seharusnya tempat-tempat seperti ini di tutup atau dipindahkan dari Un,” tegas JR, Rabu (9/11).

Kemudian lagi, dirinya beralasan bahwa ada beberapa tempat ibadah yang jaraknya lebih kurang 100 meter dari lokasi tempat hiburan begitu pula jarak antara lokasi tempat karaoke dengan sekolah yang hanya berkisar 20 meter.

“Apakah tempat-tempat haram tersebut harus di biarkan begitu saja? Saya kira pihak Pemerintah Kota Tual melalui instansi terkait harus secepatnya menyikapi persoalan ini,” desak JR.

Dia mengakui, jika warga sudah cukup lama bersabar terhadap keberadaan tempat hiburan atau karaoke tersebut yang dinilainya sangat mengganggu ketenteraman mereka.  Karena, jika Pemkot tidak segera menjawab keluhan warga, maka pihaknya akan menggelar aksi penolakan.

“Bila perlu kami akan tutup paksa, karena kami sangat terganggu sekali dengan aktivitas mereka (tempat hiburan, red) apalagi pada malam hari saat mau tidur,” kesal JR.

Ia kemudian membandingkan tempat hiburan yang berada di kawasan Mangon dan areal Patung Tete Jhon yang lokasinya jauh dari pemukiman penduduk telah ditutup pihak Satuan Polisi Pamong Praja setempat.

“Apa pula yang jelas-jelas berada di tengah-tengah pemukiman penduduk seperti ini bahkan sudah sangat mengganggu ketenteraman warga,” herannya.

JR bahkan menuding ada pihak-pihak atau oknum tertentu yang sengaja memanfaatkan usaha tempat hiburan tersebut untuk mengais rezeki demi mengeruk keuntungan pribadi.

“Jangan-jangan para pemilik usaha tersebut sudah dijadikan sebagai ATM berjalan alias setoran lancar sehingga mereka tak berani menutupnya. Sementara kami warga masyarakat sudah sangat terganggu sekali bahkan kami juga khawatir akan berdampak pada anak gadis kami yang selama ini turut  menjadi beban pikiran kami. Belum lagi banyak guru yang mengeluh atas hal ini,” cetusnya.

Untuk itu, kembali tegas JR, dirinya kembali mendesak pihak Pemkot untuk sesegera mungkin menindaklanjuti keluhan warga.

“Intinya kami meminta untuk ditutup atau dipindahkan dari Un. Dan juga sebentar lagi kita akan segera memasuki perayaan hari besar umat Kristiani sehingga jangan sampai ada lagi pembiaran terhadap keberadaan tempat hiburan ini,” tegasnya.

Olehnya itu, JR pada kesempatan tersebut meminta Wali Kota dan DPRD kota Tual untuk secepatnya menyikapi persoalan ini.

“Mohon kiranya kepada Bapak Wali Kota dan para wakil rakyat Kota Tual untuk segera menjawab keluhan kami,” harapnya.


(dp-20)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *