PAPUA

Yusup: “Status Bandara Biak Itu Urusan Menteri Perhubungan”

16
×

Yusup: “Status Bandara Biak Itu Urusan Menteri Perhubungan”

Sebarkan artikel ini

Papua, Dharapos.com
Peningkatan status Bandara Frans Kaisepo, Biak Numfor menjadi Bandara Internasional itu sudah menjadi tanggung jawab dari Kementrian Perhubungan RI dan BUMN dalam hal ini PT. Angkasa Pura.

Yusuf Yambe Yabdi
Yusuf Yambe Yabdi

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua Yusuf Yambe Yabdi mengatakan dalam waktu dekat Menteri Perhubungan akan datang ke Papua untuk membahas hal-hal penting terkait dengan peningkatan Bandar Udara (Bandara-red) Kabupaten Biak.

“Ada program strategis yang akan dibicarakan oleh Menteri Perhubungan dengan Gubernur salah satunya adalah peningkatakn status Bandara Kaisepo Biak,” ungkapnya kepada wartawan di kantor Gubernur Papua, Kamis (5/3).

Lebih lanjut, kata Yusuf, dalam pertemuan bersama Menhub nanti akan membahas bagaimana strategis penanganan yang akan disepakati bersama baik dari konteks APBN maupun APBD Provinsi dan APBD Kabupaten, sebab semua fasilitas yang dimiliki sekarang sudah standar internasional.

“Tinggal operasional saja yang belum internasional, juga akan dibahas bagaimana memperoleh pasar untuk Bandara Biak,” paparnya.

Diakuinya, saat ini dibutuhkan kebijakan dari semua stakeholder, terutama yang terkait pemasaran seperti asosiasi penerbangan.

“Dulu kita sepakat dalam koridor enam Papua, menawarkan untuk semua penerbangan yang semua di Papua masuk ke Bandara Frans Kaisepo Biak namun Kementerian perhubungan tidak setuju. Mereka hanya menyetujui cargo bisa masuk lewat Biak untuk di distribusi ke seluruh Papua atau dari semua Papua di distribusi keluar Papua bahkan keluar Indonesia,” katanya.

Hal ini tentu diikuti dengan kawasan Kabupaten Biak yang masih perkotaan wilayah harus di naikkan statusnya menjadi kawasan strategis perkotaan Nasional sehingga akses sifatnya nasional dapat di akses dari Biak langsung ke Luar Negeri, banyak hal yang harus mengikuti kebijakan.

“Dulu kawasan perkotaan Biak itu, status perkotaan Nasional tetapi sudah turun statusnya sejak Hotel Marauw dan Biak Mina Jaya (BMJ) yang tidak lagi dioperasikan lagi sehingga status Biak menjadi Perkotaan wilayah, hal ini perlu dinaikkan kembali lagi,” tegasnya.

Sementara itu, Bupati Biak Numfor Thomas Alfa Edison Ondy, SE mengatakan, pengusulan Bandara Frans Kaisepo menjadi Bandar Udara Internasional lagi, telah diusulkan sejak lama.
Bahkan sebelum persetujuan Papua menjadi tuan rumah PON XX tahun 2020 telah diusulkan semasa Bupati Biak masih dijabat Yusuf Maryen.

“Kami sudah membicarakan sampai ke Bappenas dan juga instansi teknis perhubungan,” terangnya kepada wartawan di Biak Numfor, baru-baru ini.

Apalagi pada PON tahun 2020 nanti akan ada kegiatan besar dan Kabupaten yang berjuluk Kota karang itu menjadi salah satu tempat untuk beberapa cabang olahraga.

“Kita sama-sama akan ada pertemuan terbatas mengenai hal ini. Pengurus Besar (PB) PON akan presentasi kepada kita mengenai infrastruktur dan juga sarana dan prasarana,” tutup Ondy.

(Piet)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *