Ambon, Dharapos.com – Sebanyak 219 korban kebakaran kawasan
padat penduduk Kelurahan Uritetu, kawasan Belakang Kota Ambon segera
dipindahkan ke lokasi Pasar Gotong Royong di wilayah kota setempat.
“Saat ini para pengungsi kebakaran sementara menempati
gedung milik PT Pelni, kita akan pindahkan ke lantai dua pasar gotong royong
dengan prosedur tetap penanganan darurat sesuai aturan yang berlaku,” kata
Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena, di Ambon, Selasa (16/5/2023).
Dikatakannya, Pasar Gotong Royong menjadi tempat tinggal
sementara korban kebakaran, karena lebih layak dari pada harus tinggal di tenda
pengungsi, mengingat kondisi Kota Ambon memasuki musim penghujan.
Pemkot melalui organisasi perangkat daerah teknis, akan
melakukan penanganan darurat pasca kejadian kepada para korban selama 14 hingga
28 hari ke depan.
“Kita juga akan menyediakan dapur umum untuk menyediakan
makanan setiap hari, dan membuka pos pelayanan kesehatan bagi para
korban,” katanya.
Selain penanganan darurat, para korban kebakaran, juga akan
dibantu dana stimulan sebesar Rp15 juta per rumah, dengan syarat rumah tersebut
harus memiliki sertifikat.
“Nanti akan kita data, yang rumahnya memiliki
sertifikat, dana stimulan akan diberikan, yang tidak memiliki maka tidak
diberikan. Sedangkan untuk penanganan darurat semua pasti dapat, tidak melihat
mana warga yang punya KTP Kota Ambon dan tidak, karena semua adalah masyarakat
Kota Ambon,” kata Bodewin.
Dia berharap seluruh bantuan yang diberikan oleh pemerintah
kota akan meringankan beban yang dihadapi para korban, dan meminta semua pihak
dapat bersinergi dan berkolaborasi dalam penanganan dampak musibah kebakaran
itu.
“Dalam situasi seperti ini jangan kita menyalahkan,
mencari kelemahan, yang penting kita bersatu bersinergi, untuk kolaborasi dalam
melakukan penanganan terhadap korban kebakaran,” katanya.
Penyebab kebakaran saat ini masih diselidiki pihak
kepolisian. Namun dugaan sementara kebakaran disebabkan mobil jenis MPV yang
terbakar dan merembet ke salah satu toko yang menjual kasur, dan bahan-bahan
yang mudah terbakar. Api kemudian menjalar dengan cepat ke pemukiman penduduk
di Pasar Gambus.
(dp-53)