Daerah

Soal Abrasi di Desa Romean, Legislator Maluku Soroti Sikap Pemkab Tanimbar

10
×

Soal Abrasi di Desa Romean, Legislator Maluku Soroti Sikap Pemkab Tanimbar

Sebarkan artikel ini

AVvXsEg 3RbF3Wa6t05foebSQVPOI7UaNb5kM62hJl41sji URb YT97kuaUywi7kFx8cB5fia7FzkaIdmAQR 1h7RnZKsnMcQjYiF BgVPwujUU5qgyZeJC1EzxpDcuXTpAjWiEc2QpcOFHY0qAJa342Ft7IZDlKEn9I6UIfcbOrdiR0nM Ne0mQ4EQ6ZYR7w=s16000


Ambon, Dharapos.com
– Permasalahan abrasi yang terjadi desa
Romean, Kecamatan Fordata, Kabupaten Kepulauan Tanimbar hingga merusak tempat
pemakaman umum (TPU) bahkan mengancam rumah warga terus menjadi perhatian sejumlah
pihak.

Legislator Maluku Hengky Ricardo A. Pelata pun angkat
bicara menyikapi permasalahan dimaksud.

Menurutnya, jika Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar menyadari
adanya fenomena abrasi di Romean maka hal ini bisa ditangani secara cepat.

Karena sangat berefek sekali buat keselamatan masyarakat di
sana dan teristimena perlindungan terhadap TPU.

“Tapi faktanya sampai hari ini, belum ada kepedulian atau
niat perhatian baik dari Pemerintah Kabupaten setempat,” tegasnya.

Pelata pun menegaskan bahwa apa yang dialami masyarakat di
Desa Romean harus menjadi perhatian semua pihak.

“Mengenai abrasi yang terjadi desa Romean itu menjadi
perhatian kita semua. Karena bukan saja kita bicara abrasi yang terjadi di
Romean saja, tetapi hal yang sama juga terjadi di desa Waturu maka itu saya
usulkan kedua desa ini bisa di tangani,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Kamis
(17/2/2022).

Pelata mengaku jika dirinya telah menerima proposal dari
masyarakat.

“Kemarin saya sudah terima proposal dari masyarakat dan saya
sudah berikan sekaligus bicara dengan Kepala Dinas PUPR Provinsi Maluku dan
ketemu dengan Kepala Bidang Bina Marga untuk secepatnya memproses permasalahan
ini dan dalam tahun ini bisa di tangani talud Romean dan Waturu,” akuinya.

Wakil rakyat asal Dapil Kepulauan Tanimbar tersebut berharap hal
ini bisa secepatnya ditangani agar masyarakat bisa hidup tenang dan tidak terus
diliputi ketakutan pada saat musim ombak.

“Karena kita bisa lihat sendiri yang terjadi di Desa Romean bagaimana
abrasi yang merusak TPU termasuk beberapa rumah masyarakat juga yang terdampa,”
bebernya.

Pelata juga berharap agar permasalahan ini menjadi perhatian
semua pihak, karena Desa Romean ini berada pesisir pantai itu.

“Ini kan pasir semua dan kalau ombak kencang maka akan terjadi
pengikisan,” sambungnya.

Pelata juga berharap adanya tugas dan fungsi kontrol serta tanggung
jawab anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

“Memang kita juga menyadari mungkin karena situasi dan tidak
bisa juga kita bilang mereka tidak bisa lihat ini, tetapi ini tergantung kepada
Pemerintah Kabupaten sendiri,” tandasnya.

Sebelumnya, sejumlah warga di desa Romean, Kecamatan Fordata,
Kabupaten Kepulauan Tanimbar mengeluh sekaligus cemas.

Pasalnya, telah beberapa tahun ini warga yang menetap di
wilayah itu merasa khawatir jika kediamannya sewaktu-waktu terendam air asin
saat air laut pasang.

Menurut seorang tokoh masyarakat setempat, Bey Maiseka menuturkan
lebih dari beberapa tahun hingga saat ini kondisi daratan di pinggiran pantai
wilayah itu mengalami abrasi atau tergerus air laut.

Akibat hal tersebut, pesisir pantai di kawasan itu mengalami
abrasi dan merusak areal pemakaman umum (TPU) setempat.

(dp-16)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *