Banda, Dharapos.com – Gubernur Murad Ismail didampingi sang istri
Widya Pratiwi Murad melaksanakan kunjungan kerja (kunker) di Kecamatan Banda,
Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Senin (13/11/2023).
Gubernur dan rombongan tiba di Banda dengan menggunakan KMP
Bahtera Nusantara 02, dan disambut dengan Tari Lenso dan Marching Band dari SMA
Negeri dan SMP Negeri 34 Malteng.
Setelah tiba di Banda, Gubernur dan rombongan menuju Istana Mini
untuk menghadiri acara Tatap Muka, sekaligus melantik 8 Kepala Pemerintah
Negeri Administratif.
Hadir juga, Duta Parenting Widya Pratiwi, Sekretaris Daerah didampingi
Ketua DWP Maluku, Staf Ahli Gubernur, Asisten Sekda Maluku, Penjabat Bupati Malteng,
pimpinan OPD Lingkup Pemprov Maluku dan Kabupaten Malteng, Camat Banda,
Forkopimcam Banda, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, dan unsur terkait lainnya.
Widya Pratiwi menjelaskan tentang stunting yang merupakan
gagal tumbuh pada bayi atau balita, akibat kekurangan gizi kronis secara
terus-menerus di seribu hari pertama kehidupan yakni dari ibu hamil hingga anak
usia 2 tahun.
“Stunting ini harus diperangi karena sangat mengancam, dan
dapat menganggu kecerdasan anak-anak kita, jika di Maluku dan khususnya di
Banda banyak anak-anak yang stunting, bagaimana kita bisa mempersiapkan
anak-anak generasi kedepan yang cerdas, pintar, dan mampu bersaing,” jelasnya.
Widya menegaskan agar stunting ini tidak dianggap remeh,
karena selaku Duta Parenting, dirinya sudah turun di 11 kabupaten kota, ke
lokus desa stunting dan banyak yang memprihatinkan.
“Stunting ini merupakan program prioritas Presiden dimana
diharapkan 2024 prevalensi stunting nasional sebesar 14%, dan Maluku saat ini
mencapai 26,1%. Saya mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah yang
sudah bisa menurunkan prevalensi stunting menjadi sekitar 27%, karena luar
biasa inovasi dan program yang telah dibuat Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah
melalui GEMA (Gerakan Bersama Ina Latu Maluku),” tegasnya.
Widya mengingatkan untuk mencegah stunting, maka remaja
putri harus dipersiapkan dari sekarang, terkhususnya untuk wajib minum tablet
tambah darah di Puskesmas atau klinik.
Hal ini dikarenakan agar tidak kekurangan zat besi guna
menghindari penyakit anemia.
Selain itu, saat 1000 hari pertama kehidupan dimasa seorang
ibu hamil harus rajin ke posyandu memeriksakan diri, agar bisa melihat secara
terus menerus setiap bulannya tumbuh kembang janin, dan setelah melahirkan ibu
harus memberikan asi eksklusif selama 6 bulan.
“Hal ini harus dijaga agar tidak mengakibatkan kekurangan
gizi dan menjadi stunting pada anak, karena jika tergolong stunting berat agak
sulit untuk diperbaiki gizinya, dan ini adalah tanggung jawab kita
bersama, bagaimana kita bisa
mempersiapkan Sumber Daya Manusia di Maluku yang memiliki kemampuan berpikir,
IQ yang tinggi, sehat jasmani dan Rohani, sehingga anak-anak Maluku menjadi putra
putri kebanggan bangsa,” terangnya.
Selain itu, salah satu penyebab adanya stunting yakni perlu
diperhatikan dari faktor kemiskinan dan kekurangan air bersih.
“Mudah-mudahan apa yang saya sampaikan di hari ini, bisa
dipahami dan menjadi pegangan untuk mempersiapkan generasi muda kedepan yang
sehat jasmani rohani, dan cerdas sehingga membawa nama baik Maluku, Maluku
Tengah, khususnya di Kecamatan Banda ini,” tandasnya.
Sementara itu Gubernur, menyampaikan kehadirannya membawa
harapan untuk orang Banda semua, dan sampai saat ini dirinya masih berjuang di
Jakarta untuk menjadikan Banda sebagai destinasi pariwisata Maluku yang nomor
1, dan akan memekarkan kecamatan di Banda.
Pada sesi tanya jawab juga, ia berjanji akan memerintahkan
Penjabat Bupati Malteng untuk merehabilitasi alun-alun lapangan segitiga. Dikarenakan
banyak nilai-nilai sejarah di sana, selain itu juga dirinya mengatakan bahwa
akan diusahakan agar Banda dimekarkan.
(dp-DKI)