Ambon, Dharapos.com – Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
Maluku menyelenggarakan kegiatan Bersih Pantai dan Bawah Laut (Beach and
Underwater Cleanup), serta Gerakan Bersih Poka Pantai di kawasan SMART
Fisheries Village (SFV) Desa Poka, oleh Balai Pelatihan dan Penyuluhan
Perikanan Ambon, berpusat di Halaman Gereja St. Yoseph Rumah Tiga, Sabtu
(12/8/2023).
Giat ini guna menyongsong peringatan HUT RI dan Provinsi
Maluku ke 78, serta dalam rangka melaksanakan program Kementerian Kelautan dan
Perikanan yaitu “Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut (BCL)”.
Giat dibuka secara resmi oleh Asisten II Setda Maluku Ir.
Habibah Saimima, M.Si, yang dihadiri Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Dr.
Ir. Erawan Asikin, M.Si, TNI-Polri, lembaga vertikal, Kepala BPPSDMKP Ambon,
Pimpinan OPD Terkait Lingkup Pemerintah Provinsi Maluku dan Kota Ambon, UPT
Kelautan Peirkanan di Provinsi Maluku, Komunitas Pencinta Alam, Tokoh Agama,
Tokoh Masyarakat, stakeholder terkait lainnya, serta melibatkan 78 penyelam,
250 peserta kegiatan.
Sekda dalam sambutan yang dibacakan oleh Saimima, dijelaskan
bahwa Maluku dikenal sebagai Provinsi Kepulauan, yang terdiri dari luas laut
92,4% dan kondisi laut yang sangat luas mengandung potensi sumber daya kelautan
dan perikanan yang melimpah.
“Dengan potensi yang ada tentunya Provinsi Maluku, sangat
siap dalam mewujudkan implementasi kebijakan ekonomi biru, yang telah
dicanangkan oleh Pemerintah Pusat hal ini juga sejalan dengan misi pemerintah
provinsi maluku, yakni sumber daya alam yang berkelanjutan, untuk itu
kebersihan dan kualitas lingkungan terutama di pesisir dan laut perlu dijaga
dan dilestarikan,” ujarnya.
Sekda menyampaikan, berdasarkan penelitian LIPI pada 2017
lalu, ditemukan kepadatan sampah domestik terutama sampah plastik, mengalami
peningkatan selama 20 tahun terakhir.
Penelitian tersebut juga mengkaji banyak sampah terapung di
beberapa lokasi di Teluk Ambon. Hal ini adalah sesuatu yang tidak diinginkan,
dan Desa Poka adalah presentasi dengan kelimpahan sampah terbanyak yaitu 47,42%
dari 7 lokasi aliran sungai lain yang ada di Teluk Ambon, sehingga menjadikan
Poka sebagai lokasi kegiatan disaat ini sudah sangat tepat.
“Untuk itu perlu menjadi perhatian semua pemangku
kepentingan, untuk dapat mengatasi dan menyelesaikan persoalan sampah ini,” ungkapnya.
Aksi bersih Pantai dan laut, kata Saimima, merupakan kegiatan
yang bermanfaat dan memotivasi kita semua untuk menjaga laut yang merupakan
potensi kehidupan dan ekonomi dimasa mendatang, dan Aksi Bulan Cinta Laut yang
dikemas dengan Gerakan Beach and Underwater Cleanup saat ini, dapat menjadi
penggerak bagi seluruh elemen masyarakat dan nelayan di Provinsi Maluku,
khususnya di Kota Ambon, untuk terus melakukan pengolahan sampah menjadi nilai
ekonomis yang memiliki sumber pendapatan di dalamnya.
“Saya harap kegiatan ini dapat terus dilaksanakan setiap
tahunnya atau bisa diprogramkan untuk 3 atau 6 bulan sekali. Mari kita jaga,
rawat, dan manfaatkan semaksimal mungkin agar Gerakan Bulan Cinta Laut ini
dapat terus berkelanjutan.” tutupnya.
Di tempat yang sama juga, Asikin dalam laporannya
menyampaikan ada 78 penyelam yang hadir, yang berasal dari 27 klub selam,
instansi pemerintah, Yayasan, pemerhati lingkungan, serta swasta lainnya.
“Kegiatan ini sendiri didukung oleh PT. Harta Samudra,
Yayasan Eco Nusa, Yayasan Coral Triangle Center, Yayasan Harmony Alam
Indonesia, Pemerintah Kota Ambon, dan Pemerintah Desa Poka, maupun yang begerak
di Bidang Lingkungan Hidup,” terangnya.
Asikin juga menjelaskan, 78 penyelam yang membersihkan sampah
masih jauh dari yang diharapkan, karena begitu banyak dan begitu luasnya
wilayah yang terpapar sampah di Maluku, tetapi yang lebih penting disini
ujarnya adalah bagaimana, hal ini bisa mengedukasi masyarakat sekitar untuk
mulai memperhatikan pembuangan sampah, dan menyadarkan agar sampah jangan di
buang ke laut.
Untuk diketahui sampah yang berhasil dikumpulkan adalah
sebanyak 3296,8 kg sampah, dimana sampah laut sebanyak 1050 kg dan sampah darat
sebanyak 2246,8 kg.
(dp-19)