Utama

Angka Kasus Covid-19 di Maluku Masih Tinggi, Perempuan Mendominasi

9
×

Angka Kasus Covid-19 di Maluku Masih Tinggi, Perempuan Mendominasi

Sebarkan artikel ini

Sekda Mal Rapat Evaluasi Covid 19
Rapat Evaluasi Penanganan Covid-19 dan Pendisiplinan  Protokol Kesehatan di Wilayah Maluku yang digelar Kodam XVI/Pattimura, bertempat di lantai VII Kantor Gubernur Maluku, Rabu (30/9/2020)

Ambon, Dharapos.com – Kasus pasien terkonfirmasi positif
virus Covid-19 di Provinsi Maluku hingga Selasa (29/9/2020) mencapai angka
2.815 kasus.

as

Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan
Covid-19 Provinsi Maluku, Kasrul Selang menyebutkan proporsi data tersebut
lebih didominasi oleh perempuan.

“Kalau secara nasional yang kita baca, ternyata
laki-laki yang banyak terkonfirmasi Covid-19, karena mereka perokok dan
sebagainya. Tapi di Maluku, perempuan lebih banyak yakni 51 persen,” kata
Kasrul saat pemaparan materi dalam Rapat Evaluasi Penanganan Covid-19 dan
Pendisiplinan  Protokol Kesehatan di
Wilayah Maluku yang digelar Kodam XVI/Pattimura, bertempat di lantai VII Kantor
Gubernur Maluku, Rabu (30/9/2020).

Dikatakan, dari jumlah tersebut, terbanyak berasal dari Kota
Ambon, dengan jumlah kasus per 22 September 2020 sebanyak 2304 kasus. Sementara
jumlah kasus konfirmasi yang paling sedikit tercatat di Kabupaten Buru Selatan
dengan 1 kasus.

“Apabila dijabarkan berdasarkan kelompok umur, maka
jumlah kasus konfirmasi terbanyak berada pada kelompok umur 25-34 tahun disusul
35-44 tahun,” paparnya.

Sedangkan untuk jumlah kasus pasien sembuh per 22 Maret
hingga 29 September 2020 juga didominasi perempuan, yakni tercatat sebanyak
1.800 orang.

“Dari jumlah pasien sembuh, 54 persen atau 980 orang
adalah perempuan, sementara 46 persen atau 820 orang adalah laki-laki,”
papar Kasrul.

Dari angka kesembuhan, jelas Sekda Maluku ini,  sebanyak 1.403 orang dari Kota Ambon,  disusul Kabupaten Malteng sebanyak 196 orang,
Kota Tual 71 orang,  Seram Bagian Timur
(SBT) 39 orang, Buru 37 orang, Maluku Tenggara (Malra) 29 orang, Seram Bagian
Barat (SBB) 19 orang, Maluku Barat Daya (MBD) 5 
orang dan Buru Selatan (Bursel) 1 orang.

Dan jika ditinjau dari kelompok umur, jelas mantan Kadis
PUPR Provinsi Maluku ini,  terbanyak
berasal dari kelompok umur 25-34 tahun sejumlah 494 orang. Disusul kelompok
umur 35-44 tahun sebanyak 444 orang.

Pada kesempatan itu, Kasrul juga memaparkan, jika Maluku
pernah masuk dalam lima besar kasus harian terkonfirmasi positif Covid-19
tertinggi di Indonesia.

“Itu selama enam bulan terakhir, penambahan kasus baru
tertinggi terjadi pada tanggal 10 September 2020 dengan jumlah penambahan kasus
sebanyak 89 kasus,” jelas Kasrul.

Sementara, untuk jumlah kasus pasien meninggal Covid-19,
hingga 29 September 2020, tercatat 20 pasien perempuan dan 21 pasien laki-laki
meninggal. Terbanyak, jelas Kasrul, berasal dari Kota Ambon dengan jumlah 30
orang, Malteng 5 orang Buru 3 orang, SBB 2 orang dan Malra 1 orang. Dan
berdasarkan kelompok umur, pasien meninggal terbanyak berasal dari kelompok
umur 55-64 tahun.

Sementara itu, Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI Agus Rohman
mengatakan, jumlah kasus Covid-19 masih mengalami peningkatan signifikan,
sehingga perlu ada langkah efektif untuk menekan penyebaran Covid-19 di
Provinsi Maluku.

Salah satu langkah kongkret yang dilakukan, sebut Pangdam
adalah mendisiplinkan protokol kesehatan untuk mempercepat penanganan dan
menekan potensi penularan dalam segala aspek, dengan target operasi antara lain
perubahan perilaku masyarakat.

“Oleh karena itu, perlu adanya sinergitas semua
komponen dan menghilangkan ego sektoral, sehingga dapat berjalan bersama-sama
untuk memudahkan koordinasi dan membuat pedoman kerja bagi petugas lapangan
sehingga operasi pendisiplinan dapat berjalan efektif,” katanya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Wakapolda Brigjen Pol.
Jan Leonard de Fretes yang hadir mewakili Kapolda Maluku mengatakan, tanpa
kerjasama antar semua pihak, akan terasa sulit dalam melewati masa pandemi saat
ini.

Presiden Jokowi, sebutnya, melalui Menteri Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan telah menyampaikan beberapa poin
penting terkait penanganan Covid-19.

Salah satunya, seruan kepada seluruh daerah terutama wilayah
yang cukup tinggi intensitas perkembang biak atau terjangkit, termasuk juga
yang masih tinggi tingkat fatalitasnya atau meninggal, supaya bekerja lebih
keras dan melibatkan semua kekuatan komponen yang ada di masyarakat.

“Keterlibatan semua pihak penting dalam penanganang
Cobid termasuk para ilmuwan, tokoh masyarakat, tokoh agama serta perguruan
tinggi,” katanya mengingatkan.

Dan yang paling penting juga, kata Wakapolda, sosialisasi
yang lebih intensif dengan menggunakan bahasa dan simbol lokal agar mudah
dipahami masyaraka.

Turut hadir dalam rapat evaluasi, Kepala BIN Daerah
(Kabinda) Maluku, Brijen TNI. Jimmy Aritonang,

Danlantal IX Ambon Laksamana Pertama TNI Eko Jokowiyono,
Walikota Ambon Richard Louhenapessy, Sekda Kota Ambon A.G Latuheru, Gugus Tugas
Kota Ambon dan Tokoh Agama.

(dp-19)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *