Utama

Astaga, Ratusan Pohon Trembesi Program 1 Milyar Di Aru Hangus Terbakar

7
×

Astaga, Ratusan Pohon Trembesi Program 1 Milyar Di Aru Hangus Terbakar

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi trembesi terbakar
Ilustrasi kebakaran pohon 

Dobo, Dharapos.com
Program penanaman 1 Miliar pohon trembesi dan pohon bakau yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kehutanan RI ternyata tidak pernah diseriusi Dinas Kehutanan Kabupaten Kepulauan Aru.

Pasalnya, pohon trembesi yang ditanam di areal Dishut maupun BPLH Aru, sekitar ratusan anakan pohon tersebut hangus terbakar.

Diduga, aksi pembakaran tersebut dilakukan oleh sejumlah oknum pegawai dilingkup Dishut Aru sendiri.

“Mereka sendiri yang sengaja membakarnya karena mungkin sudah capek membersihkan, menjaga atau merawatnya. Jadi, tidak mungkin orang luar yang membakarnya, karena setiap hari mereka ada disitu,” beber salah satu tokoh masyarakat kepada Dhara Pos sembari meminta namanya tidak dimuat.

Sumber menilai, pihak Dishut Aru tak serius mendukung program Pempus karena faktanya mereka sendiri yang membakar pohon-pohon tersebut. Bahkan, Dishut Aru dituding hanya bisa menghabiskan uang Negara.

“Anggaran yang dikucurkan juga dalam melaksanakan program ini tidak sedikit. Jadi, bisa dibayangkan berapa rupiah uang negara ini hangus sia-sia,” kecamnya.

Apalagi, sambung sumber, Dishut Aru tidak langsung memprioritaskan daerah pesisir khususnya desa Wangel dan dusun Marbali, namun lebih memprioritaskan penanaman di areal depan kantor.

“Dan sekarang ini tanaman-tanaman tersebut sebagiannya hangus terbakar oleh karena ulah pegawai pembersih yang ada di Dinas kehutanan itu sendiri,” cetusnya.

Perlu diketahui, sejak awal program penghijauan dengan melakukan penanaman Trembesi sebanyak 1 Milyar pohon oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Aru melalui Dinas Kehutanan dan Pertanian serta BPLH setempat dinilai tidak tepat sasaran.

Pasalnya, lokasi perhijauan itu sendiri ternyata berada pada wilayah perkantoran milik pemerintah dan bukan berada pada kawasan – kawasan tertentu yang layak di hijaukan.

“Program yang di laksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Aru untuk penanaman satu miliar pohon sekarang ini dinilai tak sesuai sasaran, karena lokasinya hanya ada pada lahan tertentu yakni di depan kantor kehutanan dan BPLH,” ungkap salah satu toko pemuda Aru yang enggan menyebutkan namanya kepada Dhara Pos, beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut di jelaskan sumber, tempat-tempat yang semestinya di perhatikan Pemkab Aru tidak hanya pada lahan tidur saja, tapi juga pada kawasan lain khususnya di pesisir pantai pulau Wamar sepanjang dusun Marbali, Desa Wangel dan juga Durjela, dan sekitar kota Dobo.

Alasannya karena menurut dia kawasan pesisir pantai tersebut tiap waktu terus mengalami abrasi (pengikisan) akibat terjangan ombak pasang musim barat.

Maka, seharusnya di kawasan pesisir pantai tersebut yang sangat perlu untuk dilakukan penanaman pohon bakau. Karena di prediksi di tahun 2030 mendatang, ketika perubahan iklim dan suhu bumi meningkat maka pulau-pulau kecil seperti Aru ini, bisa terancam tenggelam, ketus sumber dengan penuh kesal.

Olehnya itu, dihimbau kepada Pemda Kepulauan Aru untuk lebih dulu melakukan pengkajian secara seksama dalam merencanakan berbagai program pemerintah karena hal itu sangat penting terutama manfaatnya bagi daerah secara umum dan warga masyarakat pada khususnya.

“Jangan hanya senang untuk menghambur-hamburkan uang untuk melaksanakan programnya namun hasil akhirnya tidak menyentuh kepada kepentingan masyarakat,” cetusnya.


(dp-31)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *