Politik dan Pemerintahan

Bahas Urgensi Angka Inflasi, Ini Harapan Pj. Gubernur Maluku

15
×

Bahas Urgensi Angka Inflasi, Ini Harapan Pj. Gubernur Maluku

Sebarkan artikel ini

Pj Gub Mal Bahas Urgensi Angka Inflasi

Ambon, Dharapos.com – Penjabat Gubernur Maluku Ir. Sadali Ie,
menggelar pertemuan guna membahas urgensi terkait angka Inflasi Provinsi Maluku
pada bulan Mei 2024 yakni 3,21 persen Year on Year (YoY).

Pertemuan yang dipusatkan di ruang rapat lantai enam (6)
kantor Gubernur Maluku, Rabu (5/6/2024) itu merupakan tindak lanjut dari Rapat
Koordinasi Inflasi pada Selasa (4/6/2024) kemarin.

Turut hadir Plh. Sekretaris Daerah Maluku, Ketua Tim Gubernur
untuk Percepatan Pembangunan Provinsi Maluku, Kepala Kantor Perwakilan Bank
Indonesia Provinsi Maluku, Kepala BPS Provinsi Maluku, Pimpinan Lembaga
Vertikal, BUMN/BUMD, Pimpinan OPD Terkait lingkup Pemerintah Provinsi Maluku,
para stakeholder dan Perwakilan Kabupaten Kota yang mengikuti secara virtual.

Dalam pertemuan tersebut, Sadali memberikan apresiasi dan
penghargaan atas kerjasama yang dibangun berbagai pihak, untuk tetap loyal dan
setia menunjukan kepedulian bersama dalam penanganan inflasi, karena hal ini
menjadi suatu hal yang mutlak guna menjaga kestabilan harga bahan pokok yang
bermuara pada pertumbuhan ekonomi.

“Maluku Tengah telah menjaga inflasi dengan baik pada
Bulan Mei 2024 dengan angka 1,01 persen YoY, sementara untuk Kota Tual 3,70
persen YoY, dan Kota Ambon 4,61 persen sehingga memicu naiknya angka inflasi
ditingkat Provinsi,”  ungkapnya.

Menurutnya, sekalipun baru masuk dalam Daerah IHK, namun
Kabupaten Maluku Tengah telah melakukan langkah-langkah yang cukup strategis
dalam penanganan inflasi, sehingga masih terkendali sampai saat ini.

“Pengendalian inflasi ini penting dilakukan, karena merupakan
suatu prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi, jika tidak dikendalikan maka daya
beli turun, dan hal itu berarti pertumbuhan ekonomi juga akan merosot,”
tegasnya.

Dikatakan, sebagian besar wilayahnya Provinsi Maluku adalah
lautan, tetap ikan menjadi salah satu penunjang inflasi di bulan Mei ini
dikarenakan musim hujan berkepanjangan.

Untuk itu sangat diperlukan langkah-langkah antisipasi guna
menjaga kestabilan inflasi.

“Hal yang perlu kita lakukan juga adalah gerakan pangan murah
dan melakukan pasar murah baik secara stay maupun mobile, sehingga diharapkan
dengan hal itu harga-harga kebutuhan pokok dapat terjangkau dan inflasi dapat
dijaga,” ujarnya.

Mantan Kadis Kehutanan Provinsi Maluku ini berharap, setiap
Tim Pengendalian Inflasi Daerah, bisa secara berkala melakukan pengawasan
terhadap distributor, baik dengan memantau ketersediaan stok di pasar
tradisional maupun modern, diharapkan juga para distributor bisa memberikan
kontribusi dalam penanganan inflasi ini.

Semua itu, harus dilakukan dengan tetap menjaga langkah
strategis 4K yakni Ketersediaan Stok, Kelancaran Distribusi, Keterjangkauan
Harga, dan Komunikasi Efektif, bagi daerah yang surplus bisa bekerjasama dengan
daerah yang minus.

“Dalam waktu dekat, kita akan menghadapi Hari Besar
Keagamaan yakni Idul Adha. Saat ini juga kita sementara diperhadapkan dengan
cuaca ekstrem hujan berkepanjangan, yang mana berdampak pada aktivitas produksi
komoditas bahan pangan. Saya berharap semua pihak turut berpartisipasi dalam
melakukan pengendalian inflasi di berbagai daerah masing-masing, dan seluruh
Kabupaten Kota juga yang belum masuk wilayah Indeks Harga Konsumen (IHK), untuk
dapat segera melakukan langkah-langkah yang sama sehingga ketika ditunjuk bisa
diantisipasi sejak dini,” tandasnya.

(dp-19)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *