PAPUA

BTM Berbagi Kasih Di Gubuk Tua Bapa Silas

19
×

BTM Berbagi Kasih Di Gubuk Tua Bapa Silas

Sebarkan artikel ini
Walkot Berbagi kasih
BTM saat berbagi kasih dengan Keluarga Bapa Silas

Jayapura, Dharapos.com 
Hanya sebuah gubuk tua, begitulah kesan pertama yang akan muncul saat melihat sebuah bangunan rumah yang terbungkus daun papan yang hampir lapuk karena termakan usia, serta seng bekas yang dijadikan atap rumah, yang kondisinya pun telah di makan karat.

Kendati dengan kondisi yang nyaris dikatakan tak layak, bukan merupakan penghalang bagi sepasang suami – istri, Silas Walilo (52 tahun)  dan sang istri tercinta, Ita Wasli (51) menjalani hari-hari hidup mereka di gubuk tua tersebut sejak 1997.

as

Silas atau yang biasanya disapa Bapa Silas menggeluti profesi hari-harinya sebagai seorang petugas cleaning service di Rumah Sakit Dian Harapan, yang terletak di kawasan Waena, kota Jayapura, Provinsi Papua.

Gaji yang diterimanya  1 Juta rupiah per bulan pun terbilang masih di bawah standar jika diukurkan dengan nilai standar hidup di Provinsi Papua yang terbilang cukup tinggi.

“Memang saya punya gaji kecil saja dan tara (tidak) cukup untuk kasih makan keluarga saya selama satu bulan,” ungkapnya lirih kepada kru Dharapos.com dan TVRI Papua yang berkesempatan mengunjungi rumah Bapa Silas, Rabu (24/12) sehari sebelum Hari Raya Natal pada 25 Desember.

Guna menambah penghasilan keluarga, sang istri yang biasa disapa mama Ita turut menjual pinang demi melangsungkan hidup rumah tangga mereka bersama anak-anak dan cucu mereka.

“Hasil dari penjualan pinang biasanya untuk beli sayur dan ikan,” sambung Bapa Silas.

Saat kru Dharapos.com dan TVRI Papua,berbincang-bincang dengan Bapa Silas di ruang tamu yang berukuran 3 x 3 meter tersebut, suasana yang sedikit berbeda terlihat di wajah mama Ita yang menunjukkan raut kesedihan dan diselimuti duka mendalam.

Ternyata baru ketahuan kalau keluarga ini baru saja kehilangan sang buah hatinya yang harus pergi untuk selama-lamanya kembali ke pangkuan BAPA di sorga, pada tanggal 5 Desember.

“Dia meninggal waktu habis melahirkan pada tanggal 1 Desember,” tutur mama Ita lirih, bahkan nampak kelopak matanya berkaca-kaca karena masih sedih atas kepergian anaknya.

Satu hal yang tak pernah bisa dibantah manusia, sekalipun dalam kondisi apapun, bahwa apa yang sudah menjadi keputusan Allah Yang Maha Kuasa, sebagai manusia biasa kita tidak akan pernah bisa menunda, menolak atau bahkan mengubahnya.

Kendati demikian, keduanya tak mau berlama-lama dirundung duka atas kepergian putri tercintanya karena harus mulai menata kehidupan di depan yang masih harus dijalani bersama anak dan cucu tercintanya yang baru lahir.

“Sebagai seorang Bapak, saya akan selalu menuntun anak-anak agar menjadi orang yang lebih baik juga mendampingi istri saya dan selalu memberikan harapan kepadanya untuk tetap melangkah maju karena pasti ada rencana Tuhan yang indah dibalik semua ini,” ungkap Bapa Silas penuh harap.

Walaupun kehidupan Bapa Silas sekeluarga dalam kesederhanaan, namun mereka tetap pasrah kepada Tuhan dalam menjalani hari-hari kehidupan mereka.

“Yang sangat berharga bagi kami adalah bagaimana mendidik anak-anak agar menjadi anak yang baik dan berguna,” sambung mama Ita.

Kru Dharapos.com, ketika diberikan kesempatan untuk meliput kegiatan BTM berbagi kasih di hari Natal dan menyaksikan langsung dari dalam rumah Bapa Silas dan mama Ita, ternyata kehidupan mereka sangat berbeda jauh dengan para tetangga yang hidup serba ada.

“Bahkan di depan, belakang, kiri dan kanan rumah Bapa Silas, berdiri kokoh rumah tetangga mereka yang serba ada. Sementara, dalam rumah pun tidak terlihat satu buah kursi plastik atau sofa,namun karpet yang sudah sobek sajalah yang menjadi alas bagi mereka untuk bersantai bersama keluarga,” tutur Harlet dalam emailnya, yang dikirm ke Redaksi Dhara Pos, yang berkantor pusat di kawasan Gunung Nona, Kelurahan Nusaniwe, Kota Ambon, Provinsi Maluku.

Dan, benar saja apa yang selalu menjadi harapan dan keyakinan Bapa Silas bahwa Tuhan pasti buka jalan akhirnya menjadi kenyataan. Karena TUHAN itu Maha Baik, dan DIA selalu tahu apa yang dibutuhkan umat yang disayangi-NYA.

Tepat pukul 11.00 WIT, dihari  Rabu (24/12) terlihat dari tikungan lorong menuju kediaman Bapa Silas, sebuah mobil sedan plat hitam tampak perlahan bergerak menuju areal tempat tinggal mereka. Dan berhenti tepat di depan rumah Bapa Silas yang pintunya sementara tertutup.

Tidak lama berselang, sosok pribadi Benhur Tommi Mano (BTM) yang tak lain adalah Walikota Jayapura keluar dari mobil tersebut dan langsung menuju ke pintu rumah Bapa Silas.

Dan, momen tersebut langsung diabadikan kru Dharapos.com dan TVRI Papua.

Walkot berbagi kasih2
Gubuk tua tempat tinggal Keluarga Bapa Silas

Dengan penuh senyum saat turun dari mobil, BTM langsung melangkah menuju pintu rumah dan tanpa ragu-ragu langsung mengetuk pintu diselingi ucapan selamat siang sebanyak dua kali. Saat itu, terdengar pula jawaban dari dalam rumah, seperti suara seorang yang sudah lanjut usia.

“Iya, selamat siang juga,” jawab penghuni rumah sementara melangkah dalam ragu bercampur sedih.

Ketika BTM kembali mengetuk dan memberi salam untuk yang ke tiga kalinya, terlihat pintu papan tersebut bergerak.  Walaupun sempat tersentak kaget, akhirnya tuan rumah mempersilahkan orang nomor satu di Port Numbay tersebut masuk dan mengunjungi mereka.

Tanpa mempedulikan dirinya yang adalah seorang pejabat, sikap BTM yang selalu berbaur dengan masyarakat seperti inilah membawa kedua orang tua tersebut hanyut dalam percakapan singkat.

Kedatangan BTM adalah membawa berkat bagi keluarga Bapa Silas yang tinggal beberapa jam ke depan, seluruh umat Kristiani akan mengikuti ibadah persiapan Natal.

Kunjungan BTM ini dirasakan Bapa Silas dan keluarga sangat berbeda  karena selama puluhan tahun belum pernah dirinya melihat ada satu pun pejabat yang melangkahkan kakinya ke gubuk mereka. Apalagi, di saat para tetangga sementara bersiap menyambut Natal 25 Desember.

Bapa Silas pun sempat meneteskan air mata bercampur bahagia dan sukacita, ketika melihat satu-persatu barang diturunkan dari mobil kijang pick-up yang turut dalam menyertai perjalanan BTM.

Dengan tulus hati, BTM telah merogoh kocek pribadinya dan meluangkan waktu sekitar 40 menit untuk berbagi kasih bersama keluarga Bapa Silas demi menikmati perayaan Natal selayaknya keluarga lain.

Diakhir kunjungan tersebut, kepada keluarga Bapa Silas, BTM berjanji bahwa di tahun 2015 akan dirinya memperbaiki rumah mereka.

Mendengar ucapan BTM, Bapa Silas dan keluarga tak henti-henti mengucap syukur kepada Tuhan Yesus Kristus.

“Saya juga ingin menjadikan masyarakat kota Jayapura hidup sejahtera,dan akan mengurangi angka kemiskinan di kota ini,” pungkasnya.

(Harlet)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *