Utama

Buaya Ganas kembali menyerang warga MTB

18
×

Buaya Ganas kembali menyerang warga MTB

Sebarkan artikel ini
Korban Buaya Ganas MTB
Deki Rahanratu, korban gigitan buaya saat menjalani perawatan medis

Saumlaki, Dharapos.com 
Buaya ganas kembali menyerang warga di kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB). Jumat kemarin (26/1/2018) terjadi serangan buaya terhadap masyarakat di sebelah utara dermaga Pasar Omele,  Desa Sifana Kecamatan Tanimbar Selatan.

Erikson Uwuratuw, Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) MTB kepada Dhara Pos menguraikan sekitar pukul 03:30 WIT dini hari terjadi serangan buaya terhadap korban yang sedang melaut di wilayah itu.

“Deki Rahanratu, korban gigitan buaya itu digigit buaya saat sedang menjaring ikan bersama dua orang rekannya sekitar pukul 3:30 dinihari. Sesuai keterangan, mereka melihat seekor buaya berenang menuju perahu yang mereka tumpangi serta menerkam korban diatas perahu” tuturnya.

Sebelum menerkam korban, buaya sempat menerkam dua orang yang turut bersamanya saat itu yakni Petrus Matkusa (42) dan Deki Matkusa (6).

“Buaya menerkam Petrus Matkusa di atas perahu namun Petrus menghindar dan melompat ke laut, sehingga buaya mengalihkan serangan terhadap korban dan menggigit tangan kanan korban yang sedang memegang lampu petromax,” bebernya.

Korban pun memberontak dan dapat meloloskan diri dari gigitan buaya.

Setelah itu, Petrus kembali naik ke atas perahu ketinting dan bersama korban serta Deki menyelamatkan diri ke dermaga Omele, kemudian menuju RSUD P. P. Magretty untuk mengobati tangan kanan korban yang terluka parah akibat gigitan buaya tersebut.

Uwuratuw menyatakan, usai kejadian itu pihaknya langsung berkoordinasi dengan semua stakeholder dan menerjunkan dua orang pelatih panji ahli penakluk buaya.

Mereka memasang jerat di muara sungai desa Bomaki dan di seputaran dermaga PPI Ukur laran.

Sebagaimana diketahui, kejadian ini sudah terjadi semenjak tahun 2014 lalu, dimana berdasarkan data dari BPBD setempat hingga awal Desember 2017 telah ada 12 orang korban gigitan buaya dimana tujuh orang dinyatakan meninggal dunia, sedangkan lima orang lainnya mengalami luka serius dan sempat dirawat di RSUD dr. PP. Magrety Saumlaki.

Adapun wilayah laut yang rawan dengan serangan buaya ganas tersebut adalah perairan laut desa Latdalam, teluk Saumlaki yakni meliputi wilayah laut kota Saumlaki, desa Sifnana, desa Bomaki dan desa Lermatan di kecamatan Tanimbar Selatan serta wilayah laut desa Ridool kecamatan Tanimbar Utara.

Semenjak kejadian tersebut, Pemkab MTB sudah melakukan berbagai langkah penanggulangan seperti melakukan sosialisasi bagi masyarakat untuk mewaspadai wilayah – wilayah yang rawan serta memfasilitasi setiap pemerintah desa dan para tua adat disejumlah desa untuk melakukan ritual adat karena berdasarkan tutur sejarah, serangan buaya tersebut dipercaya sebagai jelmaan para leluhur yang geram akan hal-hal tertentu.

Bupati MTB, Petrus Fatlolon yang ditemui belum lama ini menyatakan bahwa pihaknya telah mengambil langkah dengan membentuk tim penanganan buaya dan telah berupaya mendatangkan ahli penanganan buaya dari luar daerah MTB. Tim itu melibatkan unsur TNI-Polri serta Badan Penanggulangan Bencana dan.

Bupati katakan bahwa ahli penanganan buaya itu saatnya akan melakukan pemantauan dan kemudian menginventarisir dimana persisnya buaya berada.

Setelah itu Tim tersebut akan menyampaikan konsep penanganannya kepada Pemkab untuk disikapi.

Selain itu, Pemkab juga berencana mengundang tokoh-tokoh adat dari sejumlah desa  untuk membincangkan kejadian yang terus menelan korban itu, dalam beberapa waktu mendatang.

Bupati Petrus juga menghimbau kepada masyarakat untuk terus mewaspadai lokasi-lokasi yang diduga menjadi habitat buaya sehingga tidak terjadi hal-hal di luar dugaan.


(dp-18)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *