Papua, Dharapos.com
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Papua, Petrus Pasereng mengatakan, kasus penyakit Hog Cholera yang menyerang ternak babi di Kabupaten Nabire hingga kini masih menjadi perhatian serius dari Pemerintah Daerah untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut.
![]() |
Kagiatan Rakor |
“Penyakit ini masuk ke Kabupaten Nabire dan sekarang yang kami lakukan adalah pengobatan massal yang mana kita telah bentuk tim baik tim dari Kabupaten maupun tim Provinsi telah kita turunkan tim dimana sekarang ini teman-teman sedang melakukan pengobatan di sana,” ungkapnya kepada wartawan di sela-sela kegiatan Rapat Koordinasi dan Sinergitas Instansi Terkait dan UPTKP Pengeluaran serta UPTKP Pemasukan Papua dan Papua Barat di Aula Dinas Otonom, Kotaraja, Kamis (12/3)
Dijelaskan Pasereng, pengobatan dan sosialisasi sudah dilakukan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan selama kurang lebih tiga bulan dengan harapan dapat meminimalisasi penyebaran penyakit Hog Cholera yang menjadi atensi Pemprov Papua.
“Penyakit ini belum masuk ke Kabupaten Deiyai, namun ada dugaan tetapi yang belum ada hasil penelitian karena kewenangan soal itu merupakan tanggung jawab dari Balai Veteriner Maros untuk
mengeluarkan statement tersebut,”jelasnya.
Selanjutnya, kata Pasareng, pihaknya juga telah melakukan pencegahan dengan menghimbau kepada Kabupaten/Kota di Papua untuk menutup pintu bagi masuknya daging hewan terutama hewan babi.
“Sampai saat ini data ekor babi yang mati masih tetap, namun kami terima adalah sebanyak 700-an ekor babi sudah mulai turun karena selama tiga bulan kita melakukan pengobatan vaksinasi terus,” terangnya.
(Piet)