![]() |
Momen pengukuhan Dewan Kerajinan Nasional Daerah Malra periode 2018 – 2023 |
Langgur, Dharapos.com – Bertempat di aula Kantor Bupati Maluku
Tenggara, Minggu (25/10/2020) dilakukan pengukuhan Dewan Kerajinan Nasional
Daerah (Dekranasda) setempat.
Ketua Dekranasda Provinsi Maluku, Widya Murad Ismail Widya
Murad Ismail resmi mengukuhkan ketua dan anggota pengurus.
Dalam sambutannya, Widya menjelaskan, bahwa pelantikan
kepengurusan Dekranasda tersebut hendaknya dipahami sebagai langkah awal
organisasi dalam berkarya yang baik.
Hal tersebut disampaikannya usai melantik Pengurus
Dekranasda Kabupaten Malra periode 2018-2023.
“Pelantikan pengurus Dekranasda Kabupaten Maluku Tenggara,
hendaknya dipahami sebagai langkah awal organisatoris untuk memulai kiprah
dalam berkarya demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta memajukan
industri kerajinan di bumi Larvul Ngabal,” harap Widya.
Pelantikan ini juga membuktikan komitmen dan konsistensi
Pemprov melalui Dekranasda Maluku untuk terus mendorong, mendukung gerakan
pemberdayaan dan pengembangan industri kerajinan sebagai gerakan nasional yang
tumbuh dari, oleh dan untuk masyarakat, demi terwujudnya kesejahteraan dan
kemandirian.
Widya juga mengingatkan bahwa dalam menetapkan program kerja
lima tahun kedepan, seyogyanya berlandaskan pada anggaran dasar serta anggaran
rumah tangga organisasi Dekranasda Tahun 2020.
Program dan kegiatan yang nantinya disusun dan ditetapkan,
harus memberikan aksentuasi dan sentuhan dari penjabaran terhadap visi dan misi
Pemkab Malra, sehingga pola kemitraan antara Dekranasda dan Pemkab dapat terus
berjalan dalam menggapai kesejahteraan hidup masyarakat, khususnya para pelaku
industri kerajinan.
“Dalam kiprahnya, Dekranasda Provinsi Maluku yang saya
pimpin, kini mulai terfokus pada pola pembinaan dan pengembangan Tenun Ikat
Maluku sebagai salah satu warisan leluhur,” bebernya.
Menurut Widya, konsep pengembangan tersebut diwujudkan
dengan memberikan aksentuasi pada pola tenun yang selama ini bersifat
konvensional dengan metode empat benang telah dirubah dengan metode dua benang.
Dan menggunakan benang sintetis yang telah berwarna sehingga
memudahkan perajin tenun dalam menenun tanpa harus melakukan pewarna yang
justru memakan waktu dalam proses tenun oleh para perajin.
Widya berharap agar pengembangan tenun menjadi karya bersama
sebagai wadah berhimpun dan menjadi lembaga yang handal dalam mendukung
kemandirian ekonomi Maluku menuju Indonesia jaya.
“Kerajinan para perajin tenun perlu terus digiatkan seperti
yang telah saya bentuk komunitas tenun di kota Ambon dengan menghadirkan motif
dan ciri khas kota Ambon. Inipun yang harus menjadi cita-cita kita bersama,
sehingga di setiap kabupaten/kota di Maluku, memiliki tenun dengan motif dan
ciri khas dari masing-masing daerah, sehingga terjamin kesejahteraan dari
masyarakat khususnya para pelaku industri kerajinan di negeri raja-raja ini,”
tandasnya.
Ia berharap pengurus Dekranasda Malra yang baru dilantik,
dapat mewujudkan karya-karya nyata bagi kemandirian pelaku industri dan
kerajinan di daerah dan Maluku pada umumnya.
Untuk diketahui, pengurus Dekranasda Kabupaten Malra terdiri
dari Ibu Eva Eliya Hanubun (Ketua), Ibu K. Beruatwarin (Wakil Ketua) dan Ibu
Fatma Talaouhu (Sekretaris).
(dp-52)