![]() |
Menteri PPPA RI, Johana Yembise resmi menutup Pesparani Nasional I yang ditandai dengan pemukulan tifa |
Ambon, Dharapos.com – Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) I Umat Katolik se Indonesia yang di gelar sejak 27 Oktober resmi berakhir.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Johana Yembise resmi menutup ajang lomba lagu-lagu gereja yang diikuti 34 kontingen provinsi dari seluruh Indonesia.
Mengawali momen penutupan yang berlangsung di lapangan Merdeka Kota Ambon, Kamis (1/11/2018), digelar misa suci di pimpin Uskup Diosis Amboina, Mgr. P. C. Mandagi, MSC.
Firman Tuhan terambil dari Wahyu 7 : 2-4, 9-14 dan 1 Johanes 3 : 1-3 serta Injil Matius 5 : 1-12a.
Dalam khotbahnya, Mandagi menyinggung soal perilaku manusia yang mengatasnamakan agama dengan melakukan kekerasan untuk tujuan apapun.
“Bahaya kalau kita memakai agama untuk balas dendam atau untuk melaksanakan kekerasan. Yang seharusnya hendaklah kita berlaku lemah lembut kepada siapa saja,” urainya.
Lanjutnya, perayaan Ekaristi pada hari penutupan Pesparani ini juga bertepatan dengan hari perayaan para Kudus yang dilakukan oleh gereja Katolik.
Karena itu, selaku Uskup, Mandagi menghimbau agar umat meneladani orang-orang kudus dengan menyucikan hati.
![]() |
Momen foto bersama sebelum acara penutupan Pesparani Nasional I di Kota Ambon, Kamis (1/11/2018) |
Selain itu, Pesparani juga merupakan sarana kesaksian iman yang tentunya setiap orang bersaksi tentang iman untuk siap menderita, sebagaimana yang dialami Yesus.
“Penderitaan menjadi bagian hidup dari orang kudus. Tetapi tidak perlu takut untuk bersaksi tentang kasih Allah,” imbuhnya.
Di akhir khotbahnya, Mandagi mengutip pernyataan Paus Fransiskus tentang iman yang benar.
“Iman yang benar adalah yang membuat kita makin jujur dan penuh belas kasih. Dan iman yang benar membuat kita mencintai siapa saja tanpa memperhitungkan kostnya,” tukasnya.
Menteri PPPA RI, Johana Yembisa dalam sambutannya sekaligus menutup event perdana ini, menegaskan melalui ajang Pesparani ini umat Tuhan dapat berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara.
“Sebagai bangsa kita perlu menjaga dan melestarikan kebinekaan ini dengan persatuan, kerukunan dan persaudaraan yang harus dipertahankan. Sehingga membawa Indonesia menjadi negara besar dan sangat di hormati di dunia,” tukasnya.
Pantauan Dharapos.com, ribuan umat Katolik dan warga masyarakat dari berbagai kawasan di Kota Ambon larut dalam kebahagiaan dan sukacita mengakhiri momen kebersamaan selama Pesparani berlangsung.
(dp-19)