Dobo, Dharapos.com
Kabupaten Kepulauan Aru merupakan satu dari empat daerah di Provinsi Maluku yang bakal menggelar Pemilihan Umum Kepala Daerah secara serentak pada Desember mendatang.
 |
| Ilustrasi Pilkada Serentak 2015 |
Sejumlah figur calon kepala daerah terlihat sejak awal telah melakukan berbagai upaya pendekatan maupun lobi-lobi kepada sejumlah partai politik untuk dijadikan sebagai kendaraan politik dalam pertarungan di pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Hampir di setiap kumpulan warga di kota Dobo maupun kawasan lain di kabupaten berjuluk “Bumi Jargaria” memperbincangkan baik kelebihan maupun kekurangan yang dimiliki para figur.
Tak ketinggalan pula, banyak opini dari para elit politik yang turut mengemuka terkait peluang para bakal calon figur Bupati Kepulauan Aru dari sisi elektabilitas yang belum bisa dipastikan siapa yang nantinya akan di nilai dan dipilih.
Suka atau tidak suka, masyarakat harus memilih satu dari antara ke empat calon yang bakal bertarung memperebutkan kursi orang nomor satu di Aru.
Kepada Dhara Pos, salah satu tokoh masyarakat Aru berinisial NI, memiliki penilaian tersendiri terhadap figur calon yang bakal diusungnya.
“dr. Johan Gonga lah yang bisa dikategori sebagai figur terbaik yang sekarang punya popularitas cukup meningkat di atas 75 persen berdasarkan hasil survei dan penelitian,” ungkapnya.
Para koresponden yang ditemuinya, jelas sumber, menilai bahwa saat ini mantan Direktur RSUD Cendrawasih Dobo telah masuk dalam kategori publik figur.
“Saya menilai sosok pribadi dr Gonga sangat bijaksana dalam mengambil keputusan demi memajukan daerah Aru ini untuk menjadi lebih baik ke depannya,” jelasnya.
Karena menurutnya, sejak kepemimpinan rezim Bupati yang pertama yaitu Alm. Theddy Tengko, telah terjadi perubahan khususnya dalam pembangunan infrastruktur dan hal tersebut benar-benar terbukti.
“Harapan saya, jika Tuhan berkenan dr. Johan Gonga berhasil terpilih menjadi Bupati Aru, maka pesan saya hanya satu: jangan mementingkan diri sendiri, tapi pentingkanlah rakyat kecil yang masih hidup di bawah garis kemiskinan,” tutupnya.
(dp-31)
