![]() |
Bupati Malra M. Thaher Hanubun saat meninjau lokasi kebun Vee Kesyang, Senin (30/8/2021) |
Langgur, Dharapos.com – Program Vee
Kesyang yang diusung Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) dalam menghadapi
kondisi pandemi Covid-19 ini dinilai berhasil.
Khususnya dalam hal memperkuat program
ketahanan pangan diwilayah itu.
Bahkan, keberhasilan ini berujung raihan
penghargaan nasional berupa TPID Award 2020 sebagai kabupaten/kota terbaik
untuk wilayah Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
Ini untuk kedua kalinya berturut setelah
di tahun sebelumnya, Malra juga meraih perhargaan yang sama TPID Award 2019.
Bupati setempat, M. Thaher Hanubun
mengakui keberhasilan yang diraih Malra saat ini, bukanlah usahanya sendiri,
melainkan keteribatan berbagai pihak yang memiliki tangan-tangan terampil.
Tak hanya itu, dorongan dari Gubernur
Maluku Murad Ismail, jajaran TNI dan Polri serta para awak media yang turut pula
membantu melalui pemberitaan.
Bupati kemudian mengisahkan awal mula
program ini muncul.
“Munculnya gagasan Vee Kes Yang ini,
jelasnya terlahir dari ide saya selaku pemimpin. Ide itu kemudian saya konsultasikan
dengan Dinas Pertanian dan dinas lain serta d
idukung penuh oleh seluruh ASN
lingkup Pemerintah daerah Maluku Tenggara, dan alhamdulillah berjalan dengan
baik dan lancar,” kisahnya.
Lanjut Bupati Thaher, Vee Kesyang
sendiri, awalnya adalah sebuah gerakan berkebun, sebagai motivasi bagi seluruh
masyarakat untuk berkebun.
Hingga kini, luas lahan yang digarap mencapai
48 hektare yang tersebar di seluruh wilayah Langgur.
Meski demikian, diakuinya, awal
memulai program ini diwarnai dengan berbagai kritik.
“Sesuatu yang terlahir di era
reformasi, tentu juga diwarnai berbagai kritikan, dan itu sah-sah saja. Tapi
saya berharap munculnya sebuah kritikan harus dibarengi dengan solusi,” tandasnya.
Harapan ini bukan hanya bagi
masyarakat umum saja melainkan OPD dalam lingkup Pemda Malra, harus memberi
kritikan, namun juga dengan solusi karena perbedaan adalah aset untuk
mengintrospeksi diri agar lebih baik lagi.
Bupati Thaher menambahkan, pada 2021
ini, Pemkab Malra berencana akan menyerahkan sebagian lahan Vee Kesyang bagi
masyarakat yang berdomisili di wilayah Watdek, Ohoijang dan Ohoi Langgur yang
ingin berkebun.
“Dan sebagian lagi tetap akan terus
dikelola oleh Pemda Malra sendiri sebagai acuan terus-menerus mendorong upaya
berkebun bagi masyarakat Kota Langgur,” sambungnya.
Perlu diketahui pula, sebelum
Pemerintah pusat mencanangkan program gerakan ketahanan pangan Nasional, pada 2019
lalu yang ditandai keberangkatan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke
Kalimantan atas perintah Presiden Joko Widodo untuk pencanangan agenda dimaksud,
Maluku Tenggara telah mendahuluinya dengan program Vee Kesyang, atau yang
disebut Kebun Perbekalan.
Terkini, Vee Kesyang, sebutan dalam
bahasa daerah Kei, kini telah tercatat dalam lembaran sejarah Nasional
Indonesia.
Selain Vee Kesyang, prestasi lainnya yang
diraih Pemda Malra seperti penghargaan 50 Desa Wisata, dan satu penghargaan lainnya di bulan yang sama
yakni destinasi Ngur Bloat.
Ngur Bloat atau pasir panjang, adalah
tempat wisata dengan keunggulan pasirnya yang terhalus kedua di dunia.
Lanjut Bupati Thaher, pada 2022 mendatang
Pemda Malra akan memacu gerakan baru yang dikenal dengan Seaweed Village atau Kampung
Rumput Laut.
Program ini menurut Bupati sedang
digarap oleh Manteri Kemaritiman Kemenalves dengan Pemda guna menindak lanjuti
penetapan Malra sebagai Kampung Rumput Laut oleh pemerintah pusat.
Untuk itu selaku Bupati, Hanubun
sangat berharap dukungan penuh pemerintah Provinsi Maluku dalam mendorong
suksesnya proram Seaweed Village di Kabupaten Malra.
(dp-52)