Momen pelaksanaan Forum OPD Dinas Kominfo Provinsi Maluku bertempat di aula Kantor Bupati Malra, Rabu (23/3/2022) |
Langgur, Dharapos.com – Pelaksanaan Forum Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) Dinas Komunikasi dan Informatiika (Kominfo) se – Provinsi Maluku bertujuan
menyatukan persepsi, kolaborasi, dan sinergitas.
Demikian disampaikan Drs. Titus F. L. Renwarin, M.Si dalam
sambutanya pada pelaksanaan Forum OPD Dinas Kominfo Provinsi Maluku bertempat di aula Kantor
Bupati Maluku Tenggara, Rabu (23/3/2022) hingga Kamis (24/3/2022).
Kegiatan itu dihadiri oleh seluruh Kepala Dinas Kominfo 11 Kabupaten
dan Kota, para pejabat Eselon III Dinas Kominfo Provinsi serta Subag
Perencanaan Dinas Kominfo 11 Kabupaten dan Kota yang berjumlah 55 orang
peserta.
Sebagai Narasumber antara lain dari Badan Siber dan Sandi
Negara, Bappeda Provinsi Maluku dan Kepala Dinas Provinsi Maluku.
“Forum OPD ini bertujuan menyatukan persepsi dan
kolaborasi antara Dinas Kominfo provinsi dengan
Dinas Kominfo Kabupaten/Kota terhadap perencanaan dan pelaksanaan tugas
pokok serta fungsi Bidang Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik
agar dapat berjalan sinergis dan searah,” urainya.
Dikatakan Renwarin, forum ini akan membahas isu-isu terkait
Informasi Komunikasi Publik (IKP),
Persandian dan Statistik yang akhirnya akan melahirkan rekomendasi yang
ditandatangani oleh seluruh Kepala Dinas baik Provinsi, Kabupaten dan Kota.
“Rekomendasi ini selanjutnya akan diimplementasikan
melalui kebijakan pada setiap tataran pemerintah daerah sehingga tugas dan
fungsi Komunikasi dan Informatika benar benar dapat berjalan
optimal,”terangnya.
Pada kesempatan tersebut, Renwarin juga memberikan apreseasi
yang tinggi dan ucapan terima kasih kepada Bupati Malra M. Thaher Hanubun yang
telah memfasilitasi pelaksanaan Forum OPD Kominfo Provinsi Maluku Tahun 2022 dengan sangat luar
biasa.
Bupati Malra, Thaher Hanubun mengatakan, Pemerintah daerah
dan seluruh masyarakat merasa terhormat menjadi Tuan dan Nyonya Rumah sekaligus
menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini.
“Hari ini, kita telah melewati fase-fase penting dalam
peradaban dunia di Bidang Teknologi informasi yang dimulai dari Refolusi
Industri 1.0 sampai dengan Refolusi Industri 4.0 bahkan saat ini diwacanakan
untuk memasuki Refolusi Industri 5.0 atau akrab disebut (Sosiaty),” kata
Hanubun, dalam sambutanya.
Pada titik ini, kata dia, dituntut untuk lebih peka dan
melek terhadap perkembangan Teknologi Informasi Digitalisasi Sektor Layanan
Pemerintah yang diusung Presiden Jokowi.
“Ini agar mewajibkan seluruh daerah untuk menerapkan
kaidah-kaidah digital dalam berbagai layanan pemerintahan yang pada akhirnya
bertujuan untuk memberi kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh hak
layanan dari pemerintah,” terangnya.
Hal ini, sebut Bupati, tentu harus berbanding lurus dengan
penyediaan sarana telekomunikasi berbasis Internet yang menjadi entry point untuk
masuk dalam layanan pemerintahan berbasis digital.
“Saya bersyukur, sejak kami terpilih memimpin Kabupaten
Maluku Tenggara ini di tahun 2018. Gerak cepat kami telah membuahkan hasil yang
cukup signifikan dalam memberi layanan Telekomunikasi berbasis Internet. Ini
tentunya didukung penuh oleh Bapak Gubernur Maluku dalam memberikan rekomendasi
bagi kami bergerilya di pusat untuk menghadirkan menara-menara
Telekomunikasi,” bebernya
Di akhir 2018 hingga 2019, cakupan layanan Internet Malra
hanya mencapai 42 persen dari total 190 Ohoi dan 1 Kelurahan.
Pada 2020 dengan penambahan 9 Menara Telkomsel dan Upgrade
terhadap 7 menara BAKTI Kominfo dari 2G ke 4G, maka kapasitas layanan telah
mencapai 72 persen Ohoi terkoneksi Internet.
Bupati M. Thaher Hanubun saat memberikan sambutan |
“Pada akhir 2021 kemarin, kami akui bahwa pandemi
Covid-19 dan perubahan Regulasi dimana BAKTI hanya melayani daerah 3T telah
cukup berpengaruh, sehingga pertumbuhan cukup lambat, meskipun patut disyukuri
bahwa pada akhir tahun itu, kita bertambah 3 Menara Telkomsel Reguler di
Wilayah Pulau Kei Besar dan 3 Menara Telkomsel yang berasal dari alokasi Non 3T
di Pulau Kei Kei Kecil dan Pulau Warbal. Sementara di awal 2022 ini, ditambah 2
Menara Telkomsel Non 3T yang sementara proses pembangunan di Ohoi Marvun
dan Ohoidertutu,” paparnya.
Dengan penambahan menara-menara tersebut, maka untuk 6
Kecamatan di Pulau Kei Kecil telah terkoneksi 98,68 persen atau 75 Ohoi terkoneksi
dari 76 Ohoi yang ada di Pulau Kei Kecil. Yang tersisa hanya di Pulau Tanimbar
Kei.
“Sementara untuk di Pulau Kei Besar, dari 115 Ohoi yang
sudah terkoneksi Jaringan 4G Internet adalah sebanyak 79 Ohoi atau 69 persen
Ohoi-Ohoi. Terbanyak yang belum terkoneksi ada di wilayah Kecamatan Kei Besar
Utara Timur dan Kei Besar Utara Barat,” ulasnya.
Total Cakupan Jaringan Internet di Wilayah Maluku Tenggara
adalah sebesar 81 persen.
“Angka ini cukup baik, meskipun keprihatinan kita ada
diwilayah Pulau kei Besar bagian Utara Timur dan Utara Barat. Wilayah-wilayah
ini termasuk dalam Wilayah Terluar sesuai Perpres 6 tahun 2017. Dan untuk Kei
Besar Utara Timur, masuk kedalam Lokasi Prioritas (LOKPRI) Wilayah Perbatasan
Negara,”rincinya.
Pemprov Maluku, harap Bupati, harus melihat ini sebagai
tantangan yang harus dicarikan solusinya. Maluku Tenggara termasuk Wilayah
Perbatasan dan Pulau terluar, meskipun tidak termasuk dalam Daerah Tertinggal,
namun hak sebagai Wilayah terluar dan Perbatasan Negara hendaknya dapat
diperhitungkan.
“Kebutuhan kita adalah terhadap Kecamatan Kei Besar
Utara Timur dan Utara Barat, dapat diakomodir dalam Alokasi Menara yang
bersumber dari BAKTI Kominfo karena Kontir Wilayah di kedua Kecamatan ini cukup
berat untuk diintervensi oleh Provider seperti Telkomsel,”ingantnya.
“Kita sudah punya beberapa strategi diantaranya
relkoasi Menara BAKTI di wilayah-wilayah telah terlayani Jaringa Reguler
Telkomsel untuk dialihkan ke wilayah Pulau Kei Besar khususnya diKei besar
Utara Timur. Ditargetkan pada tahun 2023 yang akan dating, kita sudah bisa
mencapai 90an persen Ohoi Terkoneksi Jaringan Internet,”sambungnya.
Saat ini, Kabupaten Malra begeliat dalam memanfaatkan
ketersediaan jaringan Telekomunikasi berbasis internet dalam memberikan layanan
yang paripurna.
Sebut saja, saat ini Pemkab Malra telah memiliki Aplikasi
E-Lapor Malra untuk menerima dan menindaklanjuti aduan-aduan masyarakat hanya
dalam waktu 1×24 Jam tidak boleh lebih.
“Berikutnya kita juga sudah memanfaatkan Aplikasi Smart
Register untuk penagihan Pajak dan Retribusi, Kita juga sudah punya aplikasi
E-Kinerja untuk mengukur sejauhmana kinerja aparatur daerah meskipun untuk yang
satu ini tentu banyak kendala yang dihadapi, karena ini urusan dengan manusia
sehingga cenderung dapat dimanipulasi,”sebutnya.
Malra juga sudah punya Aplikasi Sinmas untuk masyarakat
dapat mengetahui stok dan harga barang di pasaran secara rill time. Yang saat
ini sementara berproses adalah Aplikasi Maluku Tenggara Satu Data dimana
aplikasi ini akan menjadi data base setiap pemangku kepentingan dalam
penyusunan perencanaan maupun bagi masyarakat yang ingin mengethaui potensi
daerah yang ada.
“Hal yang patut kami banggakan, bahwa hari ini dengan
adanya jaringan telekomunikasi yang tersebar luas, maka layanan administrasi
kependudukan sudah dapat dilakukan sampai di Ohoi-ohoi terlayani jaringan
internet. Hari ini, Masyarakat tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk
urusan administrasi kependudukan, selain di gratiskan, juga dimudahkan,” sambungnya.
Kedepan, pihaknya juga akan mengembangkan Aplikasi layanan
Kesehatan, sehingga masyarakat di Ohoi-Ohoi dapat berkonsultasi dengan dokter
secara during maupun memberikan kemudahan kepada masyarakat pengguna layanan
Kesehatan untuk mendaftar sekaligus menerima layanan perawatan di RSUD Karel
Sadsuitubun Langgur.
Di sisi lain, tuntutan disektor Pendidikan cukup tinggi.
Dimana Ujian Akhir sudah memerlukan jaringan Internet yang kuat dan stabil,
sehingga diperlukan pemerataan jaringan yang baik. Begitu juga dalam hal recruitment
CPNS yang menggunakan system CAT. Ini semua membutuhkan Ketersediaan jaringan
Internet.
Harus diakui bahwa Maluku tenggara hari ini sudah cukup
baik. Tetapi masih perlu peningkatan-peningkatan.
“Ini beberapa hal yang dapat saya sampaikan pada kesempatan
yang baik ini. Semoga kedepan kitab isa lebih baik. Satu hal penting yang mau
saya katakana. Kalau kita mau untuk bisa bersaing dengan daerah lain. Maka
sector Teknologi Informasi harus menjadi Konsen Bersama. Kalau Bukan sekarang,
kapan lagi – Kalau bukan kita, siapa lagi,” tutup Bupati.
(dp-19)