Papua Dharapos.com
Pembangunan gedung Gereja GKI Jemaat Paulus Dok V Atas, kota Jayapura hingga saat ini belum rampung akibat terkendala kekurangan dana pembangunan.
![]() |
Yan P. Mandenas |
Hal tersebut diungkapkan Yan Permenas Mandenas kepada wartawan usai acara ibadah pembubaran panitia konser Jemaat Paulus, Jumat (2/10).
“Dana pembangunan Gereja GKI Paulus masih ada kekurangan sehingga kita harapkan adanya dukungan dari Pemprov Papua. Jangan untuk gereja yang lain saja, akan tetapi GKI Paulus yang berada di kawasan elit yang setiap saat di pandang oleh para pejabat agar mendapat perhatian juga,” ungkapnya.
Kalau Pemerintah, lanjut Mandenas, bisa memberikan perhatian pada pembangunan gereja lain di Papua kenapa gereja yang ada di depan mata, tidak bisa dibantu.
“Makanya kita berharap agar Pemprov Papua dapat memberikan perhatian melalui dana hibah guna penyelesaian pembangunan gereja Paulus Dok V,” lanjutnya.
Dirincikan Mandenas, kekurangan dana pembangunan tersebut sekitar 6 Milyar rupiah, dari total 15 Milyar rupiah yang di butuhkan. Selama ini seluruh jemaat GKI Paulus dan panitia pembangunan telah bekerja keras untuk bagaimana menyelesaikan pembangunan gedung gereja tersebut.
“Panita, majelis jemaat dan seluruh jemaat harus berpikir sama-sama untuk berusaha mencari dan guna menutupi kekurangan yang ada,” ajaknya.
Karena itu, apabila Pemrov Papua dapat memberikan bantuan dana hibah guna menyelesaikan pembangunan gedung gereja maka hal itu dipastikan akan sangat membantu panitia dan jemaat yang ada.
“Gedung gereja yang di bangun di beberapa tempat di Papua adalah juga bersumber dari dana hibah pemerintah sehingga harapan kita, mudah-mudahan di tahun 2015 ada perhatian dari Pemerintah
Provinsi untuk membantu proses penyelesaian pembangunan tersebut,” harap Mandenas.
Panitia konser yang diberikan mandat untuk menggalang dana telah bekerja maksimal sehingga mampu memberikan dukungan dan sumbangan dari seluruh donatur yang ada serta dari karcis, sebesar 1 Milyar rupiah bagi pembangunan gedung gereja.
Mandenas juga mengatakan bukan saja dari Jemaat Paulus saja yang bergerak, akan tetapi seluruh umat Kristen telah bekerja sama untuk membantu penyelesaian pembangunan gedung gereja yang terletak di Jalan Trikora, Dok V Atas, Distrik Jayapura Utara tersebut.
“Selain itu, saudara-saudara kita yang non kristen juga dapat membantu penyelesaian pembangunan gedung gereja, karena Papua adalah daerah yang toleransi umat beragama yang sangat tinggi sehingga dapat berinteraksi satu sama lain demi kelancaran pembangunan,”imbuhnya.
Namun, tanggung jawab panitia dan jemaat tetap diperlukan gunan mendukung proses penyelesaian karena selaku anggota jemaat pasti akan berpikir untuk membantu proses penyelesaian pembangunan gedung gereja.
Mandenas menuturkan terkait dana bantuan untuk gereja setiap tahunnya telah dianggarkan lewat dana APBD dan telah disepakati di Badan Anggaran.
“Tahun 2014, anggaran untuk gereja sebesar 75 milyar dalam bentuk dana bantuan keagamaan sehingga diharapkan dapat disuit untuk membantu penyelesaian pembangunan gereja GKI Paulus. Dari pada kegiatan LPKP yang hanya berkeliling Papua dengan anggaran kurang lebih 40 milyar rupiah lebih.
Yang lebih penting anggaran tersebut dapat di manfaatkan untuk pembangunan gedung gereja GKI Paulus,” tuturnya.
Ditambahkan, dana 75 Milyar di tahun 2014 juga akan masuk di tahun 2015, sebesar 10 persen dari dana Otsus dan sudah ada penetapan Gubernur Papua.
“Jadi kalau dana Otsus di tahun 2015 sebesar 5 Triliun lebih tentunya 10 persen dari dana tersebut dikeluarkan untuk kegiatan keagamaan,” tambahnya.
(Harlet)