![]() |
Foto bersama |
Ambon, Dharapos.com – Gubernur Murad Ismail didampingi Ibu
Widya Pratiwi Murad, menghadiri acara syukuran HUT Gereja Protestan Maluku
(GPM) yang ke 87, Selasa (6/9/2022) di Baileo Oikumene, Maranatha, Ambon.
Turut hadir dalam acara syukuran HUT GPM ke-87, Wakil
Gubernur Maluku Barnabas N,. Orno beserta isteri, Forum Komunikasi Pimpinan
Daerah Maluku diantaranya, Kapolda Maluku Irjen Pol. Lotharia Latif, Danlantamal
IX Ambon, Brigjen TNI (Mar) Said Latuconsina, Pj. Sekda Maluku Sadli Ie,
serta sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemprov Maluku/Pemkot Ambon.
Hadir pula, Ketua MPH
Sinode GPM Pendeta Elifas T. Maspaitella, Ketua Persekutuan Gereja-gereja
Indonesia, para Ketua Klasis se-GPM, pimpinan Lintas Agama se-Maluku, pendeta, penatua,
diaken serta seluruh jemaat GPM se- Maluku dan Maluku Utara.
Gubernur dalam sambutannya mengatakan, perjalanan sebagai
sesama anak negeri di bumi raja-raja ini telah mengukir kisah-kisah manis
tentang warga GPM, yang hidup dan tumbuh bersama dengan basudara umat beragama lainnya di Maluku.
Sehubungan dengan hal tersebut, selaku kepala daerah menyampaikan tiga hal penting,yakni;
Pertama, momentum ulang tahun merupakan saat yang
tepat, untuk bersyukur atas penyertaan
Tuhan.
“Ketika Tuhan ijinkan menapaki usia ke-87 tahun, maka pasti ada banyak sekali pelajaran yang
diperoleh. Ibarat “Bahtera” Gereja diperhadapkan dengan ombak dan
gelombang zaman, yang datang silih berganti ,” ujarnya.
Di awal berdirinya, GPM tahun 1935, menempatkan gereja
berada dalam pusaran kekuasaan kolonial Belanda. Dan atas rahmat Tuhan Yang
Maha Kuasa, sepuluh tahun kemudian rakyat Indonesia termasuk warga GPM boleh
menikmati alam kemerdekaan.
Dikatakan, dalam kiprahnya,
GPM telah banyak memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah.
Ketika puncak pandemi Covid 19 melanda negeri ini, GPM bergandengan tangan
dengan umat beragama lainnya di bawah arahan pemerintah, saling bahu membahu
memutus mata rantai Covid-19.
“GPM juga melakukan langkah-langkah pemberdayaan
ekonomi umat, mengokohkan tatanan sosial budaya serta menyiapkan umat
menghadapi era transformasi digital, yang begitu cepat berubah,” tuturnya.
Kedua, selain mengembangkan aspek internal, kehadiran GPM di ruang publik, turut
membentuk tatanan toleransi dan
pluralisme di Maluku bahkan di Indonesia.
Karena itu, tepatlah tema HUT GPM Tahun ini “Bersyukur
dan Bersukacitalah, Hendaklah Kebaikan Hatimu Diketahui Semua Orang”.
“Kebaikan merupakan salah satu nilai keutamaan hidup yang
bersifat universal. Semua agama mengajarkan pemeluknya menjadi orang baik, suka
menolong orang miskin, memperhatikan kelompok masyarakat rentan, menciptakan
perdamaian, serta hsrmoni hidup, termasuk berjuang melestarikan alam lingkungan
sekitarnya,” kata Gubernur mengingatkan.
Ketiga, usia 87 tahun berarti GPM, telah berada pada fase
menuju periode satu abad, sehingga perayaan hari ini, menjadi momentum yang
tepat, untuk meletakkan visi besar bergereja yang ingin dicapai, ketika
nantinya Tuhan berkenan seratus tahun GPM.
“Agenda kebaikan menggugah umat dan pelayan agar tetap
setia bersaksi dan melayani, dalam mewujudkan kehidupan yang sejahtera,
berkeadilan dan toleransi diantara sesama ciptaan,” harap Gubernur.
Sebelum mengakhiri sambutanya, Gubernur menyampaikan
ucapannya selamat merayakan HUT GPM ke-87 Tahun 2022.
“Atas nama Pemerintah dan masyarakat Maluku, kami
ucapkan selamat Hari Jadi ke 87 GPM, teruslah menanam dan menyiram, biarkan
Tuhan yang memberi pertumbuhan,” tandasnya.
(dp-19)