Ekonomi dan Bisnis

Investor Australia Berencana Bangun Akses Transportasi di Maluku

31
×

Investor Australia Berencana Bangun Akses Transportasi di Maluku

Sebarkan artikel ini

Alat Transportasi Australia
Salah satu jenis alat transportasi yang ditawarkan investor Australia kepada Maluku

Ambon, Dharapos.com – Gubernur Murad Ismail menerima
kunjungan investor Australia, Tasageoby Group, yang berencana berinvestasi pada
sektor transportasi di Provinsi Maluku.

Mereka yang hadir, Chief Executive Officer (CEO) Tasageoby
Group Stuart Janes dan jajaran direksinya, antara lain Direktur Komersial
Arfiah Janes, Direktur Utama Maani Tuasikal, dan Manajer Pemasaran dan
Informasi Zairin Salampessy.

Kepada Gubernur, Stuart menyebutkan sarana transportasi yang
akan dioperasikan Tasageoby Group melalui anak perusahaan Air Maluku di
Kepulauan Maluku adalah WIGplp (Wing In Ground) Craft yang diproduksi oleh
Perusahaan ARON di Korea Selatan.

“Kapal WIG adalah kapal multimodal yang dalam mode
operasional utamanya, dapat terbang melalui efek bantalan udara yang bekerja
pada sayap di atas permukaan air, tanpa kontak konstan dengan permukaan, dan
didukung di udara terutama oleh daya angkat aerodinamis yang dihasilkan pada
sayap atau lambungnya, atau bagian yang dirancang untuk memanfaatkan aksi
ground effect,” jelasnya, di kediaman pribadi Gubernur, kawasan Wailela,
Ambon, Jumat (2/7/2021).

Meskipun kapal WIG dapat berfungsi baik sebagai kapal maupun
pesawat, menurut Stuart, antara International Maritime Organization (IMO) dan
International Civil Aviation Organization (ICAO) mengklasifikasikan moda
transportasi ini sebagai kapal.

Dia yakin biaya pengoperasian transportasi WIG Craft akan
jauh lebih murah dibandingkan pesawat komersial biasa.

Bahkan kelebihannya selain jarak yang relatif pendek, kapal
WIG dapat mendarat di sejumlah titik di Maluku, hanya mengandalkan pendaratan atau
dermaga WIG (floating dock) yang tidak terpengaruh kondisi pasang atau surut.

“Untuk tahap awal kita harapkan pada tahun 2022 sudah mulai
bisa mengembangkan pilot project pembangunan 3 WIG Ports dengan fasilitas
masing-masing satu di Ambon, Banda dan Masohi. Kemudian diikuti oleh 2 port
lagi yaitu Sawai dan Namlea. Serta diharapkan bisa untuk mengoperasikan pesawat
WIG, pada tahun 2023,” kata pria dengan pengalaman penerbangan lebih dari
40 tahun dan lebih dari 13.000 jam terbang helikopter, dalam berbagai operasi
di lokasi di seluruh dunia.

Untuk menuju ke sana, kata Stuart, perusahaannya ingin
membangun Basis Operasi Utama di Ambon, termasuk mendirikan fasilitas perawatan
dan mungkin pusat pelatihan WIG Craft, yang mungkin berlokasi di Ambon atau Masohi.

Gubmal MI Investor Aussie
Momen Gubernur Murad Ismail saat berdiskusi dengan perwakilan investor Australia, Tasageoby Group diantaranya CEO Tasageoby Group Stuart Janes dan jajaran direksinya, antara lain Direktur Komersial Arfiah Janes, Direktur Utama Maani Tuasikal, dan Manajer Pemasaran dan Informasi Zairin Salampessy

“Pusat pelatihan di Maluku ini akan menjadi yang pertama di
luar Korea Selatan untuk produk Aron. Teknologi 
WIG Craft secara komersial adalah baru di dunia sehingga jika seseorang
membeli WIG Craft ini dari negara mana pun, pilot dan teknisinya  akan dilatih di Maluku dengan biaya dibebankan
kepada pembeli,” tandasnya.

Pusat pelatihan di Maluku juga menjadi kebanggaan tersendiri
bagi perusahaan, terutama karena Tasageoby Group telah ditunjuk sebagai Agen
non-eksklusif untuk perusahaan Aron Flightship Korea Selatan, untuk promosi serta
penjualan produk ke WIG Craft  mereka di
Indonesia, Asia Tenggara dan Australia.

Sementara itu dalam keterangannya, Manajer Pemasaran dan
Informasi Tasageoby Group Zairin Salampessy mengatakan, pihaknya sangat
berterima kasih kepada Gubernur Maluku yang juga telah menerima rombongannya
pada pertemuan pertama pada 17 Desember 2020.

“Pada pertemuan pertama, Tasageoby Group juga memperkenalkan
diri dan menyampaikan niatnya untuk berinvestasi di Maluku. Pada pertemuan
kedua ini, kami ingin memberikan gambaran, bahwa kami benar-benar serius untuk
bisa mendatangkan WIG craft sebagai transportasi terbaik di Maluku,” jelasnya.

Berbicara mengenai daya dukung WIG Craft, Zairin mengatakan,
WIG yang rencananya akan dioperasikan oleh Tasageoby Group melalui Air Maluku
ini memiliki kapasitas angkut 10 penumpang, dengan ketinggian terbang hingga
150 meter.

“Untuk jaraknya misalnya dari Kota Ambon ke Kota Masohi
dengan bus via ferry bisa memakan waktu hingga 7 jam. Atau dengan speed boat
antara 2 sampai 2 setengah jam. Jadi dengan WIG Craft hanya membutuhkan waktu 1
jam saja sudah termasuk persiapan keberangkatan dan seluruh perjalanan,”
pungkas Zairin.

Turut hadir dalam pertemuan Tasageoby Group dengan Gubernur
Murad tersebut Kepala Dinas Pariwisata (Kadis) Provinsi Maluku Marcus
Pattinama, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Maluku Muhammad Malawat, Kepala Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Abdul Haris, dan Kepala Biro Adminstrasi
Pimpinan Provinsi Maluku Melky Lohy.

(dp-19)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *