Papua, Dharapos.com
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen G. Siahaan, SE bersama Tim Terpadu Kementerian Polhukam dan BNPP melaksanakan peninjauan langsung ke Dusun Naga dan Pasar Bastop yang berada di Distrik Jair Kabupaten Boven Diguel Merauke pada Kamis 25 Juni 2015.
![]() |
Pangdam XVII Cenderawasih saat bersama rombongan kunjungi Boven Digul |
Sebagai tindak lanjut dari hasil rapat koordinasi penemuan Tujuh kampung di Kabupaten Merauke dan Kabupaten Boven Digoel yang dipimpin Deputi VI Bidang Pertahanan Negara Polhukam Laksda TNI Halomoan Sapuhutar dan didampingi Danrem 174/ATW Brigjen TNI Supartodi SE,M.Si.
Saat tiba di Assiki Pangdam beserta rombongan disambut dengan Tarian Adat oleh masyarakat Kampung Assiki. Selanjutnya Pangdam beserta rombongan melanjutkan perjalanan melalui jalur darat menuju Dusun Naga dengan menempuh waktu kurang lebih 2 jam.
Dalam perjalanan menuju Dusun Naga, Pangdam beserta rombongan melintasi Pasar Rawa Bastop dan melaksanakan peninjauan Pasar untuk berbincang-bincang dengan para pedagang.
Setibanya di Dusun Naga Pangdam beserta rombongan menggelar tatap muka dengan Masyarakat. Pada kesempatan tersebut, Pangdam menyampaikan Walaupun pelintas batas negara banyak dan masih memiliki hubungan saudara tetapi harus tetap mematuhi aturan dan perundang-undangan yang berlaku, sedangkan Tim yang datang di tempat ini tujuannya akan mengatur hubungan antar kedua negara dalam hal pelintas batas.
Pangdam juga menyampaikan pasar Rawa Bastop akan diwadahi oleh BNPP dan diatur sebagai tempat perekonomian serta diharapkan hal tersebut dapat meningkatkan perekonomian di Dusun Naga dan sumber pendapatan masyarakat semakin meningkat sehingga kesejahteraan masyarakat menjadi lebih baik dan meningkat.
Sedangkan Pemerintah tingkat pusat dan daerah akan sinergis untuk melakukan kegiatan yang diharapkan masyarakat dengan membentuk Pos dan Imigrasi.
Terdapatnya Kapal Boat yang besar sebagai sarana transportasi disini merupakan potensi masuknya Narkoba dan pelanggaran lainnya.
Untuk itu Pangdam memerintahkan langsung kepada Danrem 174/ATW Brigjen TNI Supartodi SE. M.Si. untuk segera membangun pos disana.
Pada kesempatan tersebut Pangdam beserta rombongan juga mendengarkan sambutan dari Kepala Adat Dusun Naga Aloysius Genembo yang menyampaikan usulan pembangunan Pos Imigrasi, Pos Perbatasan di Bastop dan menjabat sebagai Kepala Dusun Naga sudah berjalan 5 tahun, memohon didefinitifkan status sebagai Kampung yang resmi sehingga peningkatan pembangunan di perbatasan bisa dilaksanakan dan mendapat bantuan dari pemerintah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kampung Naga.
Aloysius Genembo juga menyampaikan di Dusun Naga ini sudah ada Sekolah Dasar dengan jumlah murid 55 anak dan murid baru sebanyak 30 orang, namun sampai sekarang SD tersebut belum mempunyai NIS ( Nomor Induk Sekolah), oleh sebab itu diharapkan kepada pemerintah segera menerbitkan Nomor Induk Sekolah.
Disamping itu Sekolah Dasar disini juga bangunannya masih kekurangan ruang kelas dan kantor guru serta tenaga pengajar dan bantuan kendaraan untuk kampung.
Diharapkan dengan kehadiran bapak-bapak pejabat ini dapat memfasilitasi kepada pemerintah untuk segera memberikan bantuan untuk kemajuan putra putri anak Indonesia yang berada di perbatasan ini, Ungkapnya.
Sementara itu Bupati Boven Diguel Yesaya Marasi, S. IP., memberikan tanggapan atas permohonan Kepala Adat yaitu permohonan akan diwadahi yang menjadi kewenangan daerah akan ditindaklanjuti.
Usai melaksanakan tatap muka dilaksanakan pemberian bantuan secara simbolis dari Bupati Kabupaten Boven Diguel kepada Masyarakat setempat.
Denzipur 11/MA Siap Buka Lahan Pertanian 10.000 H. Di Merauke
Sementara itu,Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI. Fransen G. Siahaan, SE yang di dampingi Komandan Korem 147/ATW Brigjen TNI Supartodi, S.E., M.Si. menerima paparan kesiapan pembukaan lahan pertanian bertempat di ruang data Makorem 174/ATW, Jumat (26/6).
![]() |
Salah satu aktivitas pembukaan lahan |
Komandan Detacement Zeni Tempur (Dandenzipur) 11/MA, Mayor Czi Dendi Rahmat Subekti, S. IP dalam paparannya menjelaskan, lokasi kesiapan pengolahan lahan pertanian yang rencananya akan dibuka seluas 10.000 H terletak di tiga tempat, antara lain di Kelurahan Rimba Jaya, Distrik Semangga dan Distrik Tanah Miring.
Lahan tersebut, lanjut Dendi, sebagian merupakan tanah hak ulayat milik 4 marga yaitu Basik Basik, Gebze, Mahuze dan Balagaize.
Mayor Rahmat Subekti, S.IP juga menjelaskan, tentang kesiapan alat berat yang dibutuhkan relatif masih kurang yang mana jumlah alat berat yag dibutuhkan sebanyak 32 Buldozer dan 32 excavator sebangkan alat berat yang dimiliki masih sangat terbatas yaitu 1 unit Buldozer dan 1 unit Excavator serta kebutuhan operator dan pembantu operator alat berat juga masih kurang.
“Untuk kekurangan alat berat nantinya akan didukung dari Derektorat Zeni Angkatan Darat Kodam XVII/Cenderawasih, ” kata Mayor Czi Dendi Rahamt Subekti kepada wartawan di Jayayapura, Sabtu (27/6).
Sementara itu, Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayor Jenderal TNI. Fransen G. Siahaan, SE berjanji akan mendukung kekurangan operator alat berat sekaligus tenaga mekaniknya yang berasal dari personel satuan jajaran Kodam XVII/Cenderawasih.
Turut hadir Kasrem 174/ATW Kolonel Inf Ardiheri, para Kasi Korem 174/ATW dan para perwira Korem 174/ATW serta Kepala Dinas tanaman pangan dan holtikultura Merauke.
(dp-30)