![]() |
Cornelis Batmomolin |
Jayapura, Dharapos.com
Ketua Tim Bola Voly Putra Pra PON Maluku Cornelis Batmomolin kepada Dharapos.com mengungkapkan kekalahan tim Pra PON Maluku dari tim tuan rumah Papua dikarenakan faktor kelelahan akibat terkuras tenaga dalam perjalanan.
Salah satunya, tim asal Kabupaten Maluku Tenggara Barat yang mewakili Provinsi Maluku tersebut harus menempuh perjalanan yang memakan waktu berhari-hari.
Setelah tertahan selama 3 hari di Timika akibat kabut asap, tim berangkat menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU menuju Jayapura. Saat tiba di ibukota Provinsi Papua waktu menunjukkan pukul 16.00 WIT.
Tanpa melakukan persiapan apa-apa, tim sudah harus bertanding pada pukul 20.00 WIT.
Hasilnya, Tim Voli Indoor Pra PON Maluku harus mengakui keunggulan tim tuan rumah Papua dengan skor telak 0 – 3.
Pada set I Papua unggul 25:12, kemudian di set kedua dengan skor 25:22 dan begitu pula set ketiga dimenangkan juga oleh tim voli putra Papua dengan skor 25:14.
Sejak awal keberangkatan tim, tim Pra PON Maluku telah diperhadapkan pada masalah transportasi.
“Saat berangkat dari kota Ambon, kami terbagi dalam dua penerbangan pesawat sehingga 6 orang sudah lebih dulu tiba di Jayapura dan 10 orang pemain harus menempuh penerbangan melalui Timika,” urai Cornelis.
Tertahannya tim di Timika, lanjut dia, diakibatkan semua penerbangan dibatalkan berhubung terjadinya bencana kabut asap yang menutupi jalur penerbangan.
“Hanya saja kondisi cuaca alam yang kurang bersahabat sehingga kami harus tertahan di Timika selama 3 hari,” lanjutnya.
Akibatnya, terpisahnya tim membuat pengenalan lapangan tidak dapat dilakukan oleh tim secara maksimal dengan kondisi para pemain yang terpencar.
“Makanya untuk mendapatkan satu mutu pertandingan sangatlah susah karena tim Maluku datang dan langsung bertanding sementara kondisi fisik dari sebagian besar pemain telah terkuras habis dalam perjalanan,” beber Cornelis.
Diakui pula, faktor penyebab lainnya, kekuatan tim Pra PON Maluku murni diperkuat pemain asli Maluku sementara tim-tim lain diperkuat pemain luar.
“Karena sesungguhnya yang kita harapkan, Maluku yang sesungguhnya adalah para pemain asli Maluku dan
Papua yang sesungguhnya asli bukanya kita harus ambil dari luar, itu kan tidak asli,” ucapnya dengan raut wajah yang kecewa sembari menambahkan bahwa sesungguhnya Pra PON ini yang dibutukan adalah figur-figur terbaik daerah.
“Kita ingin melihat atlet-atlet terbaik dari daerah kita sendiri. Kalau membayar pemain dari luar Papua percuma saja kita mengikuti PON seperti ini,” sesalnya.
Meski demikian, diakuinya, dengan kekalahan ini bukan berarti menurunkan semangat dan spirit seluruh pemain dan ofisial.
“Kami optimis untuk pertandingan selanjutnya karena lagi pula ini masih babak penyisihan, jadi masih ada peluang,” cetus Cornelis.
Pada kesempatan tersebut, dirinya juga mengharapkan dukungan doa dari masyarakat Maluku dan seluruh masyarakat Maluku Tenggara Barat (MTB) khususnya yang berdomisili di Jayapura maupun di tanah Papua ini agar tim ini berhasil dengan baik.
“Karena kalau berhasil, hanya nama Maluku yang dipermuliakan,” tukasnya.
Pada babak kualifikasi, tim Pr PON Maluku menurunkan 10 orang pemain dan di dampingi 6 orang official yang terdiri dari yakni Ketua tim Cornelis Batmomolin, Sekretaris PBVSI MTB Picerin,pengurus PVBSI Provinsi Maluku Steward dan salah satu pelatih Piet Rellebulan.
(VIAN)