Hukum dan Kriminal

Kepsek MAN Langgur Ancam Proses Hukum Siswa Pelaku Pelemparan

10
×

Kepsek MAN Langgur Ancam Proses Hukum Siswa Pelaku Pelemparan

Sebarkan artikel ini
Mobil L300
Mobil L300 yang turut jadi sasaran aksi pelemparan
puluhan siswa MAN Langgur

Langgur, Dharapos.com
Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Langgur mengancam akan menyerahkan penanganan aksi brutal puluhan siswanya kepada pihak korban untuk ditindaklanjuti kepada proses hukum.

Puluhan siswa ini melakukan aksi perusakan terhadap satu unit mobil jenis L300 dan pelemparan  gedung SMA Negeri 2 Kei Kecil, Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara.

Kepada Dhara Pos, Sabtu (29/8) Kepala MAN Langgur  Drs Lutfi Ohoirenan, mengaku menyesalkan aksi brutal yang dilakukan siswanya dengan melempar gedung SMA Negeri 2 Kei kecil, yang juga sempat merusaki satu buah mobil L300 yang sementara beroperasi.

Diakuinya, pihak sekolah telah mengambil sikap tegas sesuai aturan kedisiplinan di sekolah ini.
“Kami juga telah menyurati kepada orang tua murid, sebagai pertanggung jawaban atas perbuatan para siswa,” tegas Ohoirenan.

Ditegaskan , seluruh siswa yang bersekolah di MAN tidak pernah diajar untuk melakukan ha yang buruk atau brutal, tapi di didik untuk yang masa depannya.

Ohoirenan  meminta dengan tegas agar para orang tua siswa yang membuat ulah untuk wajib mengganti rugi kerusakan pada mobil L300 tersebut  agar tidak merusak nama sekolah.

“Untuk itu, apa pun yang terjadi, 50 puluhan siswa yang melakukan pelemparan gedung SMA Negeri 2  bahkan juga kaca mobil  harus  bertanggung jawab,” kembali tegasnya.

Jika mereka bersikeras tidak bertanggung jawab, Ohoirenan mempersilahkan pemilik mobil melapor ke pihak  penegak hukum, untuk diproses hukum sehingga di kemudian hari  tidak  terulang lagi
“Kami kesatuan Guru Indonesia (PGRI), didik para siswa dengan baik  dan juga melayani yang baik  jadi kami tidak mau mengecewakan rekan guru kami sendiri,” lanjutnya.

Ohoirenan menuturkan beberapa waktu lalu memang sempat terjadi aksi tawuran antara MAN dan SMAN 2 Kei Kecil, namun telah diselesaikan dengan baik yang diakhiri dengan jabat tangan, namun anehnya saat pulang sekolah tiba-tiba terjadi pelemparan tanpa ada lawan.

“Inikan aneh, apalagi saat itu Kepala sekolah SMAN 2  bersama  staf guru sementara menggelar rapat internal tiba-tiba gedung sekolah mereka dihujani batu. Ini kan telah merusak harta kekayaan  orang,” tuturnya.

Olehnya itu, Ohoirenan menegaskan akan menyerahkan masalah ini kepada pihak korban, untuk menindaklanjutinya ke pihak yang berwajib guna dapat di selesaikan bila para pelaku dan orang tua siswa bersikeras tidak mau bertanggung jawab.

“Maka resikonya menjadi tanggung jawab sendiri  karena sudah lewat jam sekolah dan itu menjadi urusan pribadi masing-masing,” cetusnya.

(dp-20)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *