![]() |
Letkol. Inf. Christian P. Sipahelut |
Saumlaki, Dharapos.com
Sebagai bentuk keberpihakan TNI bagi peningkatan kesehatan masyarakat, jajaran Komando Distrik Militer (KODIM) 1507 Saumlaki menggelar bakti sosial dan pengobatan massal bagi masyarakat di kecamatan Tanimbar Selatan serta masyarakat di Kecamatan Wertamrian yang berpusat di pelataran Markas KODIM 1507/Saumlaki.
Komandan Distrik Militer (DANDIM) 1507/Saumlaki – Letkol. Inf. Christian Pieter Sipahelu kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat lalu mengatakan program bakti sosial dan pengobatan massal bagi masyarakat tersebut merupakan program rutin TNI AD yang dilaksanakan di seluruh satuan kewilayahan pada setiap tahun di seluruh Indonesia. Dan dalam hal pengobatan massal tersebut, TNI selalu bekerja sama dengan Pemerintah Daerah setempat terkait bantuan tenaga medis.
Dalam bakti sosial di tahun ini, DANDIM yang baru sebulan menjalankan tugasnya di KODIM 1507/Saumlaki dan membawahi seluruh wilayah di Maluku Tenggara Barat dan Maluku Barat Daya ini mengutarakan jika selain tujuan utama tersebut, kegiatan itu pula terinspirasi dari adanya realitas di MTB jika hingga kini masih belum adanya tenaga dokter spesialis seperti spesialis kandungan, anak, bedah, dan penyakit dalam yang mengakibatkan tingkat resiko kematian semakin berpeluang terjadi.
Seperti dirinya menyaksikan ketidakberdayaan istri salah satu anggotanya yang harus merelakan kepergian bayinya akibat tidak dapat tertolong oleh medis. Selain itu ada pula sejumlah kasus yang dia temui di beberapa tempat.
“Pengobatan masal ini saya buat dengan ketersediaan obat kami yang cukup, dengan bekerja sama dengan tim Dokter dibawah koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten MTB karena saya disini kan punya Poskes belum ada,” tuturnya.
Selain itu, masyarakat yang datang dari desa-desa pun tidak mengeluarkan kocek pribadi untuk membayar biaya transportasi, oleh karena dijemput oleh sejumlah kendaraan milik TNI AD.
Sejumlah mobil yang dikerahkan ke desa-desa tersebut selain menjemput para orang sakit, anggotanya juga melakukan sosialisasi bagi warga yang hendak mendapatkan pengobatan gratis dengan terbatas pada penyakit tertentu. Hal ini diakibatkan oleh terbatasnya obat-obatan yang dimiliki.
Dari data yang dihimpun, ternyata ada lebih dari 400 orang pasien yang menjalani pengobatan gratis, dimana 393 pasien diantaranya adalah pasien lanjut usia (lansia) dan anak-anak, sementara 75 pasien adalah ibu hamil.
Selama pengobatan gratis ada 3 tenaga dokter, 2 tenaga bidan serta sejumlah staf dari Dinas Kesehatan MTB di bawah pimpinan dr. Yuliana Ch. Ratuanak, Danposkes dari Batalyon Satria Nusa Samudra dan anggotanya.
DANDIM juga menambahkan bahwa pengobatan gratis tersebut sempat terhenti oleh karena ketersediaan obat-obatan yang dia miliki tidak mencukupi banyaknya pasien yang ikut serta dalam pengobatan gratis tersebut, sehingga diapun meminta bantuan obat-obatan dari atasannya di Ambon.
Para pasien yang menjalani pengobatan gratis tersebut hanya pasien yang mengidap penyakit ringan seperti flu, batuk dan demam, serta pemeriksaan kesehatan ibu hamil.
Diharapkan pada pengobatan gratis mendatang, pihaknya bakal memfokuskan pada wilayah-wilayah di MBD oleh karena wilayah tersebut adalah bagian dari wilayah kerjanya.
(dp-18)