Berita Pilihan Redaksi

Kontingen Tanimbar Terancam Batal Ikut Pesparani IV Maluku.

12
×

Kontingen Tanimbar Terancam Batal Ikut Pesparani IV Maluku.

Sebarkan artikel ini
WhatsApp%20Image%202022 08 26%20at%2021.34.06
Wakil Uskup Wilayah Kepulauan Tanimbar Dan Maluku Barat Daya, Pastor Simon Petrus Matruty.

Saumlaki, Dharapos-com – Wakil Uskup wilayah Kepulauan Tanimbar dan Maluku Barat Daya, Pastor Simon Petrus Matruty menyatakan kontingen dari Kabupaten Kepulauan Tanimbar, terancam tidak mengikuti Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) tingkat Provinsi Maluku ke IV di kota Tual, September mendatang.

Dikatakan, Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah (LP3KD) telah melaporkan bahwa hingga kini belum dilakukan proses pendaftaran atau rekruitmen peserta, pelatihan, jahit busana dan kegiatan lain menyongsong pelaksanaan kegiatan iven keagamaan Katolik tingkat provinsi Maluku tahun 2022.

Selain itu, LP3KD belum menggelar pelaksanaan Pesparani tingkat kabupaten Kepulauan Tanimbar. Padahal pelaksanaan Pesparani tingkat kabupaten adalah proses wajar untuk mengikuti Pesparani tingkat Provinsi, 20-25 September 2022.

“Sejauh yang saya pantau, Kabupaten dan kota lainnya sudah memasukkan daftar peserta ke panitia. Satu-satunya yang belum memasukkan daftar itu adalah kabupaten Kepulauan Tanimbar. Dan Tanimbar sudah  diberi kesempatan terakhir untuk memasukkan nama-nama karena waktu yang tidak lama lagi,” kata Pastor Sipe (nama kecilnya-red) di Saumlaki, Kamis (25/8/2022).

Beberapa kendala yang dihadapi adalah pihaknya sibuk mempersiapkan penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Qur’an   (MTQ) tingkat provinsi Maluku tahun 2022 yang dilaksanakan di Saumlaki, Maret 2022  sehingga waktu untuk  proses seleksi maupun Pesparani tingkat kabupaten tidak terlaksana.

Selain itu, pastor Sipe menerima laporan dari LP3KD  bahwa dana yang dianggarkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar adalah Rp.150 juta. Total dana ini tidak mencukupi kebutuhan pelaksanaan kegiatan mulai dari tahap awal hingga keikutsertaan kontingen asal Tanimbar pada Pesparani IV tingkat Provinsi Maluku.

“Saya kaget, kok hanya 150 juta? Sedangkan ini kegiatan Perparani tingkat provinsi itu mengakomodir peserta sebanyak 250 orang dan 15 mata lomba yang harus diikuti,” herannya.

Pastor Sipe menyebutkan, awalnya LP3KD mengajukan proposal ke Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar dengan menyertakan total kebutuhan anggaran senilai Rp. 1,9 miliar. 

Meskipun merasa kaget dengan nilai yang amat kecil itu, Wakil Uskup meminta LP3KD untuk bisa mengkomunikasikan hal ini dengan baik bersama Pemerintah Daerah. 

“Dengan kondisi kabupaten yang agak sulit dimasa ini, saya bersama para pastor, mengambil satu keputusan bahwa jika ada dukungan Pemda Rp.1 miliar, kita siap untuk pergi. Namun jika dibawah Rp.1 miliar, mendingan kita jangan pergi, nanti akan membuat suasana tidak nyaman” katanya.

WhatsApp%20Image%202022 08 26%20at%2021.34.44

Lakukan Upaya.

Wakil Uskup wilayah kepulauan Tanimbar dan Maluku Barat Daya yang dipercaya sebagai ketua panitia MTQ tingkat provinsi Maluku, Maret lalu ini menyebutkan bahwa pihaknya telah beraudiens dengan Penjabat Bupati Kepulauan Tanimbar, Daniel Eduard Indey beberapa waktu lalu. 

“Beliau siap untuk mengakomodir dalam APBD Perubahan. Begitu juga dengan beberapa anggota DPRD juga sudah kita datangi. Kami mendapatkan jawaban positif. Mereka berjanji untuk memperjuangkan penganggarannya pada APBD Perubahan tahun ini,” katanya.

Wakil Uskup mengaku memahami kondisi daerah saat ini, namun untuk memastikan keikutsertaan kontingen Kabupaten Kepulauan Tanimbar dalam mengikuti Iven keagamaan Katolik tingkat provinsi Maluku itu membutuhkan biaya minimal Rp.1 miliar.

Dia pastikan jika anggaran bisa tersedia dalam waktu dekat maka pihaknya akan mengerahkan segala potensi untuk persiapan. Dia yakin umat Katolik di Tanimbar tak akan mempermalukan nama kabupatennya di iven keagamaan tingkat provinsi Maluku. 

“Jika ada kepastian dana oleh Pemda maka LP3KD akan memulai dengan rekruitmen peserta,  pelatihan, jahit busana dan lain-lain,” tutupnya.

Pewarta : Novie Kotngoran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *