![]() |
Mathias Malaka, SH, MTP |
Saumlaki, Dharapos.com
Kunjungan kerja (Kunker) ke Darwin, Australia pekan kemarin oleh Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Barat ternyata membawakan hasil yang baik bagai angin segar bagi masyarakat negeri berjuluk Duan Lolat tersebut.
Kunker tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Drs. Bitzael S. Temmar didampingi Sekretaris Daerah MTB, Matias Malaka beserta 2 Asistennya.
Kepada sejumlah wartawan di ruang kerjanya Kamis (24/9), Sekda MTB Mathias Malaka, SH, MTP mengatakan pasca kunker Tim Pemkab MTB ke Darwin, pihaknya saat ini tengah berupaya untuk menyiapkan berbagai hal yang kurang menghadapi dibukanya jalur penerbangan Darwin – Saumlaki.
“Hal-hal yang harus kita dorong adalah Bea Cukai dan Imigrasi karena itu syarat utama. Kalaupun belum ada kantor, namun minimal sudah ada peluang beroprasi disini. Hal ini Bupati Temmar sudah minta konsulat untuk membicarakan dengan Menteri Perhubungan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Luar Negeri mengenai perhubungan udara yakni bandara transit Saumlaki – Darwin,” urainya.
Penjelasan Malaka ini mengindikasikan bahwa hubungan Darwin – Saumlaki kembali membaik, bahkan selain di bidang perhubungan udara, ada pula rencana dibukanya jalur laut untuk mendukung perekonomian di daerah perbatasan tersebut.
Faktor maritim Indonesia khususnya di MTB yang sangat menjanjikan, turut juga membuka peluang investasi di berbagai bidang termasuk pula Pariwisata.
“Di harapkan ada kapal yang beroprasi antara Darwin – Saumlaki, maka arus jalur pemasaran barang dan jasa itu yang harus kita jual ke sana, dan juga dalam bidang Pariwisata. Budaya kita ini yang harus kita jual ke sana, dalam pertemuan beberapa hari yang lalu sudah ada kesepakatan bersama untuk bulan April mendatang ini, ada tim kesenian kita yang kita kirim ke Darwin mengikuti Festival di Darwin,” terangnya.
Meskipun tidak memperjelas pengaturan teknis tentang peserta maupun jenis atau bentuk pertunjukan yang akan di tampilkan pada Festifal di Darwin, namun Malaka berharap agar para guru dan para siswa yang memiliki bakat di bidang budaya dan kesenian, untuk lebih giat lagi berlatih dan perlu mempersiapkan diri sejauh mungkin sebelum diberangkatkan.
Ia menjelaskan pula beberapa kesepakatan yang telah disepakati dengan Pemerintah Kota Darwin seperti di bidang peternakan, dimana akan ada bantuan dari Pemkot Darwin untuk melakukan pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan cara-cara pemeliharaan sapi dan bagaimana merawat sapi, sehingga bibit – bibit sapi yang ada di MTB dapat terjaga dan terlindung darih wabah penyakit.
Di bidang kelautan dan perikanan, serta di bidang pelabuhan laut maupun udara, Pemkab MTB telah berencana untuk mengirim sejumlah staf ke Darwin dalam waktu dekat guna mengikuti magang dan sekaligus mengikuti pelatihan – pelatihan.
“Untuk pembukaan jalur penerbangan Saumlaki Darwin, kita sudah ketemu dengan dua maskapai penerbangan untuk membicarakan kedepan ada penerbangan Saumlaki – Ambon dan Darwin, dan mereka sangat antusias sekali. Mereka sangat menginginkan kalau ada izin-izin untuk penerbangan ke Saumlaki, mereka juga siap untuk melakukan penerbangan ke Saumlaki dengan pesawat pesawat mereka yang sangat canggih dan modern, karena mereka berpikir bahwa penerbangan Bali, Ambon hingga Saumlaki sangat jauh sekali. Mereka sangat menyetujui hal ini, ketika nanti ada kesepakatan Pemerintah Indonesia untuk membuka jalur penerbangan ini,” kisahnya.
Di bidang sosial, Malaka mengatakan bahwa ada pula sejumlah tokoh ternama di Australia yang memiliki kepedulian kepada masyarakat di Tanimbar selama ini seperti pemberian bantuan sumbangan dibidang pendidikan yakni komputer, listrik tenaga surya, dan perlengkapan lain untuk sejumlah sekolah di MTB.
Ia memastikan bahwa bantuan tersebut akan terus diberikan di masa mendatang sebagaimana yang telah mereka sampaikan saat bertemu di kantor Konsulat Jenderal RI di Australia.
Perlu diketahui, hubungan kota persahabatan atau Frienship city antara Pemerintah Kota Darwin di Australia dan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Barat sejak kepemimpinan Bupati Drs. Salomon Joseph Oratmangun dan DR (Hc). Lukas Uwuratuw, telah dijajaki dengan sejumlah peluang bagi daerah MTB.
Seperti di bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, perhubungan, pariwisata, dan sebagainya; dimana telah adanya penandatanganan perjanjian antara Pemkab MTB dengan Pemkot Darwin kala itu yang disebut the Leter of Intens.
Meskipun demikian, seiring dengan pergantian tampuk kepemimpinan di daerah berjuluk Duan-Lolat itu seakan menghilang.
Sejumlah sumber resmi yang mengaku mengetahui dengan pasti persoalan tersebut, kepada Dhara Pos belum lama ini berceritera bahwa kerenggangan itu disebabkan oleh ketidakhadiran Bupati Drs. Bitzael S. Temmar dalam memenuhi undangan Pemkot Darwin, maupun janji Bupati Temmar kepada Pemkot Darwin yang tidak terpenuhi yakni soal rencana penandatanganan friendship City di daerah perbatasan.
(dp-35)