PAPUA

Masjid Dan Gereja Bawah Tanah Pertama Di Indonesia Diresmikan

27
×

Masjid Dan Gereja Bawah Tanah Pertama Di Indonesia Diresmikan

Sebarkan artikel ini
pangdam resmi gereja msjd

Papua, Dharapos.com
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen G. Siahaan, S.E, Rabu, (10/6) meresmikan Gereja dan Masjid bawah tanah di lokasi penambangan underground PT Freeport Indonesia (PTFI) yang berada pada 1600 Meter dari permukaan tanah.

Masjid dan gereja ini merupakan tempat beribadah pertama di Indonesia yang dibangun di bawah tanah,.

as

General Manager PTFI, Nur Hadi Sabirin mengatakan,  pembangunan Gereja yang bersebelahan dengan Masjid merupakan  suatu refleksi yang menunjukkan suatu kebersamaan antar karyawan dalam mencari kehidupan, melakukan aktifitas sosial dan kerukunan antar umat beragama ditambang bawah tanah.

“Mereka berkerja selama 24 jam tiada henti namun dibalik kesibukannya para pekerja tetap menjalankan kewajiban agamanya masing-masing,” ungkapnya.

Lebih lanjut, kata Nur, bahwa tempat ibadah ini benar-benar berada dibawah perut bumi dengan kapasitas 200 0rang. Tempat ibadah ini untuk Gereja diberi nama Oikumene Soteria yang berarti keselamatan. Sementara itu untuk Masjid diberi nama Baitul Munawar yang artinya pintu tempat cahaya.

“Diharapkan karyawan yang bekerja mendapat cahaya dalam setiap penyelesaian masalah yang dihadapi serta dapat berkerja dengan selamat dan ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya serta semua pekerjaan kita sempurnakan dengan doa,”ujarnya.

Sementara itu, Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI. Fransen G. Siahaan mengatakan, dengan diresmikannya kedua tempat ibadah ini menunjukkan suatu peningkatan iman dan kerukunan hidup antar umat beragama di lingkungan PTFI.

“Dalam ajaran agama Kristen ditekankan cinta kasih dan perdamaian. Tegakkan perdamaian bagi semua orang khususnya masyarakat dilingkungan PTFI, saling menghormati dan hidup secara damai. Dalam agama Islam mengajarkan sikap saling menghargai antara agama satu dengan agama yang lainnya, untuk itu marilah kita terapkan dalam kehidupan realitas dan kemajemukan masyarakat,” terangnya.

Dikatakan Pangdam, keimanan terhadap Tuhan yang baik akan mampu menghindarkan kita dari konflik dan kehidupan yang gelap.

“Ingat bekerja ditempat ini antara alam nyata dan maut, oleh sebab itu dahulukan Tuhan sebelum bekerja, sebab Tuhan hanya sejauh doa,” ajaknya.

Pangdam juga memberi apresiasi yang tinggi kepada PTFI yang telah mendirikan pembangunan rumah ibadah dibawah tanah yang pertama di Indonesia.

Senior VP Underground Operasion Christopher Zimmer juga menyampaikan ucapan terimakasih, ini suatu kebanggaan bagi pekerja bawah tanah, untuk itu kita wajib mengucap syukur kepada Tuhan.

Kodim 1709/ Yawa Gelar Komsos Dengan Aparatur Pemerintah

Sementara itu, Kepala Staf Kodim  1709/YAWA menjelaskan, acara tatap muka dan Komunikasi sosial seperti ini sering kami lakukan untuk menjalin tali silaturahmi dalam pemeliharaan dan peningkatan kebersamaan antara Personel Kodim 1709/Yawa dengan Aparat Pemerintah agar terjadi keeratan hubungan yang harmonis guna memberikan pemahaman, menggugah dan mengajak Aparat Pemerintah untuk berpartisipasi dalam pertahanan Negara, mengatasi kesulitan rakyat dan mendukung tugas pokok Kodim 1709/Yawa.

kodim 1709 yawa komsos
Para peserta Komsos

“Guna menjaga integritas dan keberlangsungan pembangunan di wilayah Kodim 1709/Yawa haruslah mampu mengambil peranan yang tepat dan proporsional, baik sebagai aparatur negara maupun sebagai anak bangsa. Profesionalisme, disiplin dan etos kerja, kepemimpinan yang berkualitas  serta kesamaan pikiran dan tindakan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari semua element bangsa, baik TNI, Kepolisian, para Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, maupun aparatur Pemerintah,” kata Dandim 1709/YAWA yang diwakili Kasdim dalam acara Tatap Muka dan Komunikasi Sosial dengan Aparat Pemerintah di Wilayah Kodim 1709/Yawa di Aula Makodim, Kamis (11/6).

Dikatakannya, bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku, budaya, dan agama lahir dari buah persatuan bangsa yang solid dan kesediaan berkorban dalam waktu yang panjang dari para pendahulu kita.

“Bangsa Indonesia lahir tidak didasarkan sentimen atau premodialisme agama, maupun etnis, namun didasarkan pada pengalaman yang menjalani dan mengalami berbagai kesulitan dan penderitaan nasib, untuk selanjutnya bercita-cita bersatu menjadi suatu bangsa yang besar, kuat dan terhormat,” jelasnya.

Oleh karena itu, ujar Kasdim,  dalam mewujudkan masa depan bangsa Indonesia menuju masyarakat adil dan makmur, pemerintah telah berupaya melakukan pembangunan nasional baik fisik maupun non fisik.

“Sasaran pembangunan fisik ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sedangkan yang bersifat non fisik diarahkan untuk membangun watak dan karakter bangsa yang mengarah pada warga negara yang bertaqwa, mengedepankan sifat kejujuran, kebenaran dan keadilan,”ujarnya.

Untuk Kodim 1709/Yawa berkomitmen untuk menyukseskan seluruh program pemerintah Daerah bersama dengan aparatur pemerintahnya serta seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan Papua damai, mandiri dan sejahtera.

“Karena keberhasilan pembangunan nasional ini merupakan tanggung jawab kita semua,”katanya.


(dp-30)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *