![]() |
Plt. Kepala Bappeda Provinsi Maluku, Suryadi Sabirin |
Ambon, Dharapos.com – Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) akan dipersiapkan sebagai daerah pengekspor ikan.
Rencana tersebut bakal dilakukan Pemerintah Provinsi Maluku menyusul adanya surat dari Kementerian Luar Negeri Cq. Dirjen yang memwilayahi Eropa dan Amerika menyangkut penawaran Eropa Timur ke Indonesia untuk menjadi pengekspor ikan ke wilayah tersebut.
Pernyataan tersebut disampaikan Plt. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Maluku, Suryadi Sabirin kepada pers di kantor Gubernur setempat, Senin (17/6/2019).
“Jadi, saat pelaksanaan pameran expo di Bumi Serpong Damai (BSD, red) Provinsi Banten, Eropa Timur tawarkan ke Indonesia untuk menjadi pengekspor ikan terutama perikanan dasar yaitu kakap dan kerapu,” ungkapnya.
Berkaitan dengan penawaran tersebut, Pemprov melihat wilayah yang memiliki potensi dimaksud adalah Kabupaten MBD sehingga direncakan untuk segera dipersiapkan.
Diakui Suryadi, walaupun kabupaten yang berbatasan langsung dengan Negara Timor Leste ini memiliki potensi perikanan yang cukup besar namun kurang berkembang karena keterbatasan prasarana pendukungnya.
“Kenapa perikanan kakap dan kerapu kurang berkembang di MBD? Hal ini dikarenakan pasokan listrik yang kurang untuk cold strorage (gudang penyimpanan),” akuinya seraya berjanji akan segera membenahi itu.
Selain itu juga, rencana pelebaran lapangan terbang di Pulau Moa guna melayani pendaratan pesawat dengan ukuran besar termasuk sarana komunikasi, listrik dan sumber air juga jalan dan pelabuhan pada pulau yang berpenghuni.
Ditambahkan pula, pihaknya akan menyiapkan juga keterpaduan antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan terkait jumlah ikan yang diekspor dan Dinas Perikanan Provinsi maupun kabupaten untuk data pasokan ikan.
Termasuk juga mengantisipasi musim ombak karena nelayan tidak melaut untuk ketersediaan stok ekspor.
Menurut Suryadi, saat ini kapasitas eskpor ikan berkapasitas 600.000 ton pertahun untuk perikanan tangkap maupun budidaya.
“Jadi, untuk konsumsi ikan dalam negeri mencapai 100.000 ton sementara 500.000 ton untuk eskpor,” tukasnya.
(dp-19)