Utama

Menparekraf RI Canangkan Hila sebagai Desa Wisata Terbaik di Indonesia

7
×

Menparekraf RI Canangkan Hila sebagai Desa Wisata Terbaik di Indonesia

Sebarkan artikel ini

Menparekraf RI Sandiaga Uno Desa Hila


Ambon,
Dharapos.com
– Menteri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahuddin Uno
mencanangkan Desa Hila, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, sebagai
salah satu Desa Wisata Terbaik di Indonesia. 

Pencanangan ditandai
dengan  penandatanganan prasasti, yang berlangsung di halaman Benteng
Amsterdam, Minggu (11/9/2022).

Hila masuk dalam 50 besar
desa wisata terbaik se-Indonesia dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI)
2022, yang diumumkan Kemenprekraf RI pada April lalu, sehingga mendapat
kunjungan Menparekraf.

Kedatangan “Mas Menteri”
sapaan akrabnya disambut Pj. Desa Hila Amin Sopaliu, para penghulu Masjid Hasan
Soleman Halawang dan tokoh masyarakat. 

Menparekraf yang didampingi
Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku Sadli Ie, Forkopimda,  sejumlah
pimpinan OPD lingkup Pemprov dan Pemkab Malteng, kemudian mendengar penjelasan
tentang profil desa, profil pengelola desa, daya tarik wisata pengunjung,
souvernir, homestay, digital / kreatif dan kelembagaan desa, oleh Admin
Pengelola Negeri Hila, Nurdin Lating setelah Desa Hila dinobatkan sebagai Desa
Wisata. 

Kemudian, kurang lebih 100
meter dari Masjid Hasan Soleman Halawang, rombongan berjalan kaki menuju
Benteng Amsterdam.  Di halaman benteng, Menparekraf Sandiaga Uno ikut
menari Tarian Sawat dan bermain Toki Gaba-gaba.

Rombongan kemudian meninjau
stand souvernir yang dipajang mulai dari, Parang Salawaku, Cangkir Kayu, Mainan
Kunci Kayu dan produk khas daerah seperti Kopi Bapepa, Nunur Ne, Sagu Tumbuk,
Bubur Sagu, Manisan Pala, Jus Pala, Sirup Sari Pala dan Selai Pala.

Pada kesempatan itu,
Menparekaraf Sandiaga Uno mengatakan aspek pencanangan bukan hanya dinilai dari
segi sejarah saja, melainkan juga karena Desa Hila merupakan kawasan titik nol
dari jalur rempah di Indonesia. 

“Disini juga
terlihat sangat tinggi toleransi antar umat beragama yang menjadi kekuatan
Indonesia sebagai negara yang bertoleransi umat beragamanya. Begitupula sukunya
sangat terlihat disini. Ini pemandangan yang indah, budaya yang luhur dan
produk ekonomi kreatifnya sangat menarik. Tadi saya lihat Pala yang dijadikan
Jus, Manisan dan beberapa kerajinan tangan,” ungkapnya.

Meski begitu, sambung
Menteri Sandi, aspek yang perlu ditingkatkan adalah produk Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM) yang perlu dikurasi agar menjadi produk unggul. 

“Kurasi Produk UMKM
adalah proses menjaga nilai serta mengelola produk UMKM untuk dapat
dikembangakan atau dilestarikan dikemudian hari,” jelasnya.

Aspek lainnya yang perlu
ditingkatkan adalah perbaikan akses jalan menuju Desa Hila, atraksi
tarian-tarian, Homestay (Para pengunjung atau tamu menginap di kediaman
penduduk setempat di kota tempat mereka bepergian) bahkan membangun penginapan
yang populer. 

“Saya lebih cenderung
mendukung Homestay, karena alamnya sangat indah. Kalau resort yang gede-gede ke
Ambon saja. Tapi kalau disini merasakan menyatu dengan alam dan masyarakat
setempat. Saya harapkan, tahun depan bisa bertambah desa wisatanya di
Maluku,” tutup Menparekraf.

Di tempat yang sama,
Penjabat Sekda Maluku Sadli Ie, atas nama Pemerintah Provinsi Maluku,
mengucapkan selamat datang kepada Menparekraf Sandiaga Uno dan rombongan di
Ambon, Provinsi Maluku.

Sekda juga menyampaikan
terima kasih kepada Kemenparekraf RI, yang telah menobatkan Desa Hila masuk
dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022.

Pencanangan ini, kata
Sadali, merupakan sebuah kebanggaan. 

“Kami mengucapkan
selamat datang dan dengan rasa kegembiraan karena Desa Hila masuk dalam 50 Desa
Wisata terbaik di Indonesia,” singkat Sadali.

Pada kesempatan itu, salah
satu dewan juri pada Kemenparekraf RI menjelaskan, diantara faktor terpilihnya
Desa Hila sebagai Desa Wisata, diataranya kondisi geografisnya yang terletak di
titik nol jalur rempah di Maluku. 

“Negeri Hila merupakan
wilayah kilometer titik nol dari jalur rempah. Ini yang menjadikan negara kita
terkenal sebagai negara rempah. Kalau Cina memiliki jalur sutra, kita punya
jalur rempah. Itu menjadi daya tarik kategori pertama walaupun secara total ada
7 kategori, diantaranya  toleransi. Namun yang menonjol adalah jalur
rempah dan titik nol ada di Desa Hila,” pungkasnya. 

Sebagaimana diketahui,
lebih dari 70.000 desa di seluruh Indonesia, pada tahun 2022 terjaring 3.419
peserta desa wisata dari 34 provinsi di Indonesia. 

Rangkaian kegiatan Anugerah
Desa Wisata Indonesia 2022 sudah melalui beragam tahap kurasi berdasarkan
penilaian Dewan Juri terhadap tujuh kategori penilaian, klasifikasi desa wisata
dan kelengkapan data. Terdapat sejumlah babak dan proses kurasi untuk
perlombaan ini, mulai dari 500 besar, 300 besar, kemudian dikerucutkan kembali
menjadi 100 besar dan akhirnya 50 besar desa wisata. 

(dp-19)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *