![]() |
Plt. Direktur PD Panca Karya Rusdy Ambon |
Ambon, Dharapos.com – Perusahaan Daerah (PD) Panca Karya akhirnya menunjukkan performanya yang semakin sehat.
Kontribusi Rp1 Miliar terhitung sejak Januari 2020 jadi bukti bangkitnya perusahaan yang sebelumnya terpuruk sekian lama setelah mengalami krisis keuangan berkepanjangan akibat hutang ke pihak ketiga yang membengkak.
Penunjukan Rusdy Ambon menjadi Plt. Direktur PD Panca Karya, 20 Mei 2019 lalu oleh Gubernur Maluku Murad Ismail menjadi kunci sukses mengembalikan kondisi manajemen perusahaan milik daerah itu membaik.
Rusdy dalam pernyataannya memastikan pihaknya telah melakukan transfer Rp1 Miliar dari Bank Mandiri Cabang Ambon ke PT. Bank Maluku dan Maluku Utara, sebagai tanggung jawab BUMD milik Pemprov Maluku.
“Setelah ditunjuk Gubernur Maluku Bapak Murad Ismail, untuk membenahi PD. Panca Karya, terutama manajemen maupun unit usahanya, alhamdulillah sekarang kita sudah bisa memberikan kontribusi bagi PAD Pemprov Maluku, menyusul beberapa tahun mengalami defisit karena krisis keuangan,” bebernya kepada pers di Ambon, Rabu (29/1/2020).
Rusdy mengatakan, bukti setoran PAD tersebut akan dilaporkan kepada Gubernur Maluku, Plt Sekda Maluku, Kepala BPKAS, dan Kepala Dispenda Maluku.
“Ini adalah bagian dari mekanisme pelaporan yang transparan dan akuntabel,” sambungnya.
Mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Maluku ini mengungkapkan, pihaknya mulai berkontribusi bagi PAD setelah berhasil melunasi hutang antara lain, gadai sertifikat lahan kantor di BNI 46 Ambon sebesar Rp1,5 Miliar, hutang BBM dari PT. Sumber Rejeki dan biaya doking kapal motor penyeberangan (KMP) dengan total Rp2 Miliar lebih.
Rusdy mengakui, pembayaran utang terkait gadai sertifikat maupun lainnya itu merupakan terobosan dalam membenahi unit usaha milik PD Panca Karya, antara lain dari operasional kapal motor penyeberangan (KMP), HPH, Trans Amboina, dan unit usaha lainnya.
Dia juga berencana akan membuka sektor pariwisata melalui pelayaran KMP Roro 1500 JT bantuan
dari Pemerintah Pusat, untuk melayari Ambon-Banda-Tual PP.
“Mudah-mudahan setelah ini, performa perusahaan Panca Karya semakin baik, dan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar lagi bagi daerah,” harapnya.
Tangan dingin Rusdy dalam menangani PD Panca Karya, tidak terlepas dari kepercayaan yang diberikan Gubernur pada dirinya.
Dia berhasil membawa PD Panca Karya keluar dari kemelut dan krisis berkepanjangan.
Kemelut yang tadinya melilit PD Panca Karya, menurut dia, disebabkan oleh manajemen yang buruk, sarana dan prasarana kantor yang sudah bocor dan tidak layak lagi, kantor sering mengalami banjir, SDM terbatas, dan kurangnya inovasi dalam berbisnis.
Rusdy bertekad untuk terus membenahi manajemen perusahaan setelah menyelesaikan hutang perusahaan dan sudah bisa menyumbang bagi PAD.
Ia kini punya obsesi untuk memperbaiki performa perusahaan dengan membangun kantor berlantai dua pada tahun ini, termasuk menyertakan stafnya untuk mengikuti Diklat maupun Bimtek terkait dengan inovasi berbisnis.
“Kami telah menghitung biaya operasional PD Panca Karya mencapai Rp900 juta setiap bulan, dan ini bisa dibayar dari operasional KMP Tanjung Kuako yang melayari trayek penyeberangan Hunimua-Waipirit,” tandasnya.
(dp-19)