Ekonomi dan Bisnis

Pemkab Malra Sambut Baik Upaya BI Maluku Pulihkan Ekonomi Daerah

16
×

Pemkab Malra Sambut Baik Upaya BI Maluku Pulihkan Ekonomi Daerah

Sebarkan artikel ini

Pemkab Malra Dukung BI Maluku Pulih Ek
Giat High Level Meeting (HLM) antara perbankan dan Pemda bertempat di ruang rapat kantor Bupati Malra, Jumat (9/10/2020)

Langgur, Dharapos.com – Bertempat di ruang rapat kantor
Bupati Maluku Tenggara, Jumat (9/10/2020) digelar High Level Meeting (HLM) antara perbankan
dan Pemerintah daerah.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malra menyambut baik inisiasi
Bank Indonesia (BI) menggelar HLM bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah
(TPID) daerah, penyaluran program bantuan sosial bidang pertanian serta
pembukaan kas titipan di Langgur.

“Inisiasi BI dalam rangkaian kegiatan hari ini di Maluku
Tenggara yakni HLM, bantuan pertanian, dan pembukaan kas titipan BI disambut
baik dan diapresiasi sungguh,” ucap Bupati M. Thaher Hanubun ketika
menerima perwakilan BI Provinsi Maluku di Langgur, Jumat (9/10/2020).

Hadir dalam pertemuan tersebut Kepala Kantor Perwakilan BI
Maluku Noviarsono Manullang, Sekretaris Daerah, dan anggota TPID Malra.

Menurut Bupati, rangkaian kegiatan yang dilakukan BI Maluku
itu sangat strategis dalam mendukung program pemulihan ekonomi daerah melalui
tiga strategi, yaitu pengendalian inflasi, peningkatan kinerja sektor produktif
dan pengendalian peredaran uang di masyarakat.

Diakuinya, di tengah kondisi perekonomian yang tidak menentu
akibat pandemi Covid-19 ini, maka upaya untuk menjaga kestabilan ekonomi wajib
dilakukan.

“Dengan inisiasi BI ini, semoga kita mendapat formula
yang memungkinkan daya beli masyarakat tetap terjaga, produktivitas
berkelanjutan, dan sektor produktif kembali bergeliat,” harap Bupati.

Dikatakan, pandemi Covid-19 telah berdampak sangat serius terhadap
perekonomian Indonesia, yang kini berada di jurang resesi, sehingga tentu akan
berdampak pada perekonomian di daerah.

Hal ini kemudian menjadi kompleks, karena pada saat
bersamaan masyarakat cenderung menahan uang dan tidak melakukan pengeluaran. Akibatnya
produk tidak terserap oleh pasar. Dan jika terjadi pada rentang waktu tertentu maka
akan memicu terjadinya gejolak dalam perekonomian.

Kondisi-kondisi inilah yang sangat berpengaruh pada tingkat
inflasi, di samping variable pemasokan barang dan jumlah uang beredar yang juga
berpengaruh.

Olehnya itu, TPID harus mampu mengeluarkan formula dan
rekomendasi konstruktif yang dapat memastikan inflasi terkendali.

“Dukungan dan dorongan dari BI dalam memperkuat
ketahanan ekonomi daerah, khususnya dalam masa pemulihan ekonomi akibat pandemi
Covid-19 sangat kami butuhkan,” tegas Bupati.

Dukungan itu juga sangat berarti bagi peningkatan kinerja
TPID Malra dalam menjalankan fungsi koordinasi secara baik, yaitu koordinasi
internal OPD teknis, pemberdayaan ekonomi maupun koordinasi eksternal dengan
pihak-pihak lainnya.

Bupati juga mengajak seluruh OPD teknis pemberdayaan untuk
mengubah pola pikir dan cara kerja, jika selama ini masih ada pola-pola kerja
sektoral yang hanya berorientasi proyek, maka ke depan harus diubah.

“Pola kerja kita haruslah berupa suatu sistem yang utuh
dan sinergi, bergerak bersama dari hulu sampai ke hilir, guna meningkatkan
kinerja perekonomian secara komprehensif dalam menghadapi ancaman resesi
ekonomi,” pungkasnya.

(dp-52)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *