PAPUA

Penembakan Anak Kepala Suku Mee Sudah Sesuai Protap Kepolisian

14
×

Penembakan Anak Kepala Suku Mee Sudah Sesuai Protap Kepolisian

Sebarkan artikel ini

Papua, Dharapos.com 
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Kombes Pol. Patrige Renwarin, SH M.Si mengatakan penembakan yang dilakukan anggota brimob Polda Papua terhadap anak kepala suku Mee, Kabupaten Mimika, Jerry Nawipa (16) dengan peluru karet pada Sabtu (10/1) malam di depan Pos brimob Gorong-gorong, Kabupaten Mimika itu sudah sesuai dengan prosedur tetap (Protap) kepolisian.

Patrige Renwarin, SH M.Si
Kombes Pol. Patrige Renwarin, SH M.Si

“Dari laporan yang kita terima, anggota sudah lakukan sesuai protap dimana anggota brimob telah melakukan tembakan peringatan untuk tidak melakukan keributan seusai melempari pos Polisi, namun tidak diambil pusing oleh para Pelaku,” ungkapnya kepada sejumlah wartawan di ruang kerjanya, Senin (12/1).

as

Namun, lanjut Kabid Humas, sejauh ini belum diketahui secara pasti saksi-saksi yang diperiksa termasuk anggota yang menjaga di Pos Gorong-gorong tersebut.

“Kalau anggota pasti sudah diperiksa oleh Provos Polres Mimika sana, tapi hasil belum diketahui,”jelasnya.

Ketika ditanya, apakah korban sering melakukan keributan di lokasi  tersebut? Kabid Humas mengatakan, dari laporan yang diterima dari anggota kepolisian maupun para saksi di lokasi kejadian, korban sering membuat keonaran di daerah gorong-gorong tersebut dan puncaknya di sebuah warung bakso.

“Nanti saksi kunci penjual bakso, termasuk masyarakat yang ada di sekitar lokasi akan dipanggil untuk di periksa,”paparnya.

Dijelaskan Kabid Humas, kejadian penembakan ini bermula ketika korban bersama rekannya sedang mengonsumsi minuman keras (Miras) di seputaran gorong-gorong. Namun, sebelumnya rekan korban sudah diamankan oleh anggota Pos Brigadir Mobile gorong-gorong.

Kemudian, lanjut dia,  setelah mendapat laporan dari warung makan bakso bahwa korban sering makan bakso tanpa dibayar.

“Saat itu, korban juga mendatangi pos sambil menanyakan rekannya  yang diamankan, namun karena tidak terkendali akhirnya melempari Pos Brimob,” terangnya.

Anggota Brimob yang berada di pos jaga langsung mengeluarkan tembakan peringatan ke udara namun korban tidak mau mundur bahkan terus melempari pos Brimob dan akhirnya aparat keamanan mengeluarkan ditembak dengan peluru karet di bagian punggung sebelah kanan korban.

“Korban langsung dirawat ke RSUD Mimika untuk di keluarkan proyektil karet di tubuhnya, hingga saat ini situasi aman dan terkendali, kondisi korban juga sudah mulai membaik,”ungkapnya.

Sementara itu, terkait penembakan dua anggota Brimob oleh kelompok Ayub Waker, Kabid Humas mengatakan sampai saat ini pihak Kepolisian belum bisa menetapkan 13 Anak buah Ayub Waker sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan dan perampasan senjata 2 anggota Brimob di Timika, 1 Januari 2015 lalu.

“Iya, untuk 12 orang itu sama. Jadi sampai sekarang belum ada keterangan dari mereka yang mengarah kepada mereka ini sebagai pelaku atau sebagai saksi dalam kasus Pembunuhan itu,” ungkapnya.

Mantan Wakil Direktur Intelejen Polda Papua ini mengatakan untuk mengungkapkan pelaku pembunuhan dan perampasan senjata milik dua anggota Brimob itu. Saat ini tim dari Polda yaitu gabungan dari bagian intelijen bersama Reserse Kriminal sekarang sedang berada di Timika dan  sementara melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap 64 saksi.

“Jadi, nanti apabila telah di sepakati bersama maka ada satu tim lagi dari Jakarta yang turun dari Mabes Polri langsung untuk lakukan Aniv bersama-sama dengan tim yang ada di Mimika maupun Tembagapura serta langkah-langkah terhadap 64 orang saksi ini,”jelas Kabid Humas.

Lebih lanjut, Kabid Humas katakan, sebelumnya 64 orang saksi ini sudah interogasi awal oleh pihak Polres Mimika dan sampai dengan hari ini (Kemarin, red). “Jadi ada beberapa saran masukan yang mungkin akan di tindak lanjuti oleh tim tetapi kita untuk dilakukan oleh tim dari Kepolisian,”katanya.

Meskipun belum ada anggota Ayub Waker yang ditetapkan sebagai tersangka, namun di duga kuat dua anggota Brimob itu meninggal karena di bunuh oleh kelompok kriminal bersenjata pimpinan Ayub Waker di Timika.

“Jadi sampai sekarang belum ada tersangka dalam kasus pembunuhan 2 anggota brimob di Timika itu, tapi di duga kuat 2 anggota brimob itu meninggal karena di bunuh oleh kelompok Ayub Waker dan sampai saat ini masih dilakukan pengejaran terhadap pelaku yang membawa kabur 2 pucuk senjata miliki anggota brimob tersebut,” tegasnya.

(Piet)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *